PROLOG

14.8K 732 156
                                    


"Van, lo sepupu gue, jangan pancing gue kasar sama lo," ancam Liam

"Lo itu jadi cowo naif banget, sih, Li. Dia gak cinta sama lo bego. Lo cuma di manfaatin tau gak! Di.man.fa.a.tin!" 

"CUKUP!" Vanila terjengkit kala Liam membentaknya terang-terangan di depan semua orang.

"Gue gak butuh omongan lo. Yang gue butuhin lo pergi darisini!" Liam menunjuk pintu kelas.

Jari-jemari Vanila bergerak perlahan membentuk sebuah kepalan. "Dasar cewe pembohong! Lo bohongin sepupu gue. Lo gak lebih berharga dari sampah tau gak!" Vanila pergi dengan perasaan dongkol di hatinya. 

Setelah kepergian Vanila, Liam perlahan mendekati gadis itu, merapikan helaian rambutnya yang lepek berantakan. "Vanila salah. Yang benar lo sayang sama gue, iya kan, Al?" tanya Liam. Allodie membalas tatapan laki-laki itu.

***

Richie menatap teman-temannya. "Kalian yakin Elf pelakunya?" Di tanyai seperti itu Raider menatap Sigit, gantian Sigit menatap Alister, sementara Alister menolehkan kepalanya pada Briyan.

"Elf punya ambisi menghancurkan Thelos. Gue yakin mereka pelakunya bukan Halexga." Briyan menjawab.

Richie memandang lurus ke depan dengan raut datar sebelum memberikan anggukan kecil. "Kita balas mereka." 

***

pembaca lama RICHIEALLODIE mungkin sebagian dari kalian kecewa dengan keputusan bott untuk merevisi cerita ini mengingat sudah sampai di part yang bukan lagi sedikit ya.

bott memikirkan ini dari jauh hari sebenarnya. setelah banyak belajar dan cari referensi supaya cerita RICHIEALLODIE lebih pantas untuk di baca walaupun mungkin belum sesempurna ekspektasi kalian, bot pastikan kalian akan menikmati versi baru ini. mengenai vote dan komen bott gak akan memaksakan atau meminta kalian. sekedar menikmati cerita ini dan tidak menebar kebencian juga bahasa yang kurang sopan di kolom komentar saja sudah cukup.

don't forget panggil bott ya (gak menerima panggilan lain)

RICHIEALLODIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang