2. Pawang "si badut"

6.4K 465 83
                                    

Gerbang yang tinggi menjulang di kawasan perumahan elit memberi akses masuk pada seseorang yang datang. 2 satpam beranjak dari tempat duduk mereka melihat tuan muda mereka pulang di jam yang terbilang larut malam.

"Malam, Tuan muda." Mereka berdua kompak menyapa.

"Hm." Hanya sebatas itu Tuan muda mereka menjawab sapaan selamat malam dari mereka. Namun, tidak masalah, setidaknya mereka masih di hargai.

"Buset Aden ganteng udah pulang!!"

Satpam berkepala 4 yang bernama Dodi dan satunya lagi berkepala 3 bernama Roy menutup telinga mereka pasca Bi Nining datang. "Hayoyo, Aden makin ganteng kalo malam-malam gini, ya! Jadi pengen, deh, Bibi jadiin mantu, ih!" Bi Nining mencolek gemas pipi Richie.

Lelaki itu tersenyum tipis. "Kencengin dulu sholat tahajudnya." Roy dan Dodi terbahak mendengarnya.

"Kamu bisa aja, Tuan muda. Bi Nining harus Log-in dulu, dong, baru bisa sholat tahajud," sambut Dodi tertawa.

Bi Nining menekuk ujung bibirnya. "Saya pikir-pikir dulu ya, Den. Siapa tau besok saya mau masuk Islam." Richie tak bisa menahan tawanya. Bi Nining seketika terpesona melihat tawa Tuan mudanya itu. Lelaki se-tampam Richie semakin tampan saat tertawa.

"Aku bercanda, Bi." Richie masih tertawa lalu menepuk bahu Bi Nining.

"Ya udah, deh, kalo becanda berarti saya gak jadi Log-in. Yuk, Den, masuk. Tuan sama Nyonya uda nunggu di meja makan."

"Papa Mama belum makan malam?" Richie terkejut.

"Belum, Den. Kata mereka nunggu Aden." Richie menggeleng tidak habis pikir. Kedua orangtua memang kerap manja kepadanya. Mereka rela menunggunya pulang agar makan malam bersama.

"Bibi, Pak Roy, sama Pak Dodi, ayo ikut masuk."

"Masuk kemana, Tuan muda? Kuburan? Dih, ogah!" tolak Roy bergidik ngeri.

"Ikut makan malam." Mereka bertiga langsung tercengang. 

"SERIUS, DEN?! MAKAN MALAM SAMA ADEN?! HUAAAA MAKASIH BANYAK ADEN GANTENGG!!" Bi Nining, Pak Roy, dan Pak Dodi serempak memeluk kaki Richie. 

"Ya Allah saya doakan Tuan muda gak jomblo karatan lagi, aamiin...."

"Saya doakan Tuan muda nanti dapet cewe yang pinter bela diri kaya Tuan!"

"Bibi ikut doakan Aden yang ganteng dan baik hati ini cepat-cepat dapat pacar." Sekarang gantian Richie yang tercengang. 

***

Tolong tetaplah di tempatmu berada

Jangan mendekat

Jangan coba mempengaruhi pikiranku

Aku menjadi jahat agar aku menjadi baik

Aku tak bisa mencintaimu dalam gelap

Rasanya seperti lautan lepas

Ada begitu banyak ruang di antara kita

Segalanya merubahku - terjemahan lagu Adele Love in the dark

Netra teduh dengan tatapan tajam terus menatap tanpa kedip bola kristal di hadapannya. Musik pop yang dibawakan artis favoritnya, Adele, menjadi backsound di dalam kamar yang temaram. Kemudian perlahan menutup kelopak matanya menikmati lagu dan kesunyian di dalam kamar.

 Kemudian perlahan menutup kelopak matanya menikmati lagu dan kesunyian di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allodie mengambil setangkai bunga mawar layu. Memetik bunganya satu-persatu di atas buku edisi Bahasa Inggris miliknya bersama bola kristal di antara mereka.

Dalam hati ia menghitung, dari hitungan tiga sampai satu. Meyakini sesuatu akan terjadi padanya ketika bibirnya mengucapkan angka satu.

"Satu."

BRAK !

"ANAK SIALAN!" Pria paruh baya datang mendobrak pintu lalu menjambak rambut panjangnya yang tergerai. 

Pria itu menghujaninya dengan pukulan, berkali-kali, hingga saat tatapan mereka pun bertemu.

Itu ayahnya, satu-satunya yang masih bersamanya hingga saat ini.

"BERAPA KALI KU BILANG JANGAN IKUT GENG MOTOR KEPARAT ITU, SIALAN!" Allodie tidak mendengarkan meski pukulan bertubi-tubi di berikan dari pipi, kepala, tangan, hingga ke kaki semampainya. 

Begitu lelah memukulinya Ayahnya pergi setelah mengacaukan kondisinya dengan tangan pria itu sendiri. Kemudian ia menangis tanpa suara seraya menjambak rambutnya yang rontok. 

***

"Tuan besar tau, ndak, saya beruntung bisa bekerja di istana Tuan terus jadi Bibi comelnya Tuan muda yang tampan," celetuk Bi Nining menggoda Richie. Kedua orangtua lelaki itu pun tertawa dengan gurauannya.

"Saya juga beruntung, Tuan, bisa bekerja disini. Walaupun muka Tuan muda rada serem tapi Tuan muda baik uda tawarin orang kecil kaya kami makan bareng sama keluarga Tuan."

"Badanmu se-gede gabok gitu kok bilangnya orang kecil," celetuk Bi Nining. Richie, Papa, dan Mamanya, tak henti-hentinya tertawa dengan kerandoman kedua orang itu.

"Pa, Ma, aku ke atas duluan." Richie beranjak dari meja makan setelah menyelesaikan makanannya lebih awal.

"Mimpi indah, sayang," ujar Mamanya mengecup dahi lelaki itu. Bi Nining tersenyum manis menyaksikan kehangatan keluarga majikannya. 

Setelah berpamitan dengan semua orang di meja makan Richie buru-buru mencampakkan badannya ke atas kasur king sizenya-nya. Jarum jam menunjuk ke angka 12, tentu ia berniat untuk langsung tertelap. Namun, notifikasi dari grup Thelos mengusik niat lelaki itu.

Raider: mampus guys!

Sigit: kenapa lo nyet

Alister: ?

Raider: lo semua ingat siapa musuh kita di sekolah woi?

Richie: si badut ketua osis

Sigit: kenapa sama si ikan lele? wafat tu orang?

Raider: bukan njing! besok ada anak baru masuk ke sekolah kita dan lo tau gak kabar apa yang gue dapet?

Richie: tu cewe di buntungin sama si badut

Alister: anjing juga lo ketua

Briyan: kalian ngomongin apa?

Sigit: yaelaaa ketinggalan lo ikan cupang! 

Raider: dengerin gue dulu bego! jadi anak baru ini katanya beuh cakep bener njir! teruss gue denger dia uda punya pawang T_T pawangnya ya si badut anjerrr 

Sigit: wahhh gak bisa di biarin ini Ric. masa musuh lo modelan badut gitu punya pawang cakep lah elo belom punya samsek!

Raider: Richie sedikit peminatnya ges HAHAHAHA

Richie: gitu ya? ok lo liat besok. seberapa banyak peminat gue

Richie: cewenya si badut juga bisa gue rebut

Briyan & Sigit & Alister & Raider: ok ketua kami tunggu besok

***

buatt semua pembaca RICHIEALLODIE dilarang & tolong jangan mengikuti jejak ngomong kotor in real life kaya anak Thelos ya! 





























RICHIEALLODIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang