Allodie pernah menerima penolakan tragis saat sekolah menengah pertama dan ibunya yang gila harta meninggalkannya demi pria lain. Rasa sakit dari masa lalu membawa Allodie ke dalam jiwa yang baru mempertemukannya kembali dengan Richie, cinta pertama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia memastikan sekali lagi alamat yang di kirim Richie ke nomornya. Tidak yakin alamatnya benar sebab tempatnya berdiri saat ini bukan pasar malam, mall, atau tempat hiburan lainnya, melainkan sebuah markas.
Ia tebak markas itu pasti milik Thelos. Namun, apa gunanya lelaki itu mengundangnya ke markas mereka?
"Bagus, kedatangan lo kesini nunjukin kalo lo orang yang bertanggung jawab." Allodie tersentak mendengar seseorang berbicara di belakangnya.
"Lo?" Ia menatap Richie yang terlihat gagah malam ini dengan jaket kulitnya.
"Kedip, gue tau gue ganteng," tegur Richie.
Allodie mengerjap beberapa kali mengubah raut wajahnya se-datar mungkin. "Geer, gue gak kedip bukan karna lo ganteng."
"Terus?" Tunggu, kenapa lelaki itu mendekatinya? Mengambil ancang-ancang ia bersiap menghindar kalau saja lelaki itu tiba-tiba berniat mesum padanya.
"Lo aneh," kata Allodie dengan asal.
"Gue aneh?" Richie tidak percaya dari yang ia dengar barusan.
"Iya, lo aneh karena lo nyuruh gue dateng pake baju bagus ke tempat kaya gini." Richie baru menyadari kalau gadis di hadapannya ini mematuhi perintahnya.
Terpatri senyuman kecil di sudut bibirnya.
"Kedip, gue tau gue cantik." Anjir!
"Geer, gue gak kedip bukan karena lo cantik!" kelahnya buru-buru memalingkan wajah.
"YA AMPUN pawangnya si badut kenapa ada disini KETUA?!" Bisa tebak itu suara siapa. Ya, Raider. Ia muncul dari dalam dan menemukan murid baru di sekolahnya itu bersama Richie di luar.
"Omo-omo, ngapain lo dua-duaan disini? Jangan bilang, Ric, lo sama cewe ini," Raider menaik turunkan alisnya, "berarti Ducati panigale gue jadi, dong?"
"Mimpi basah dulu baru gue kasih," ucap Richie.
"KAMPRET!" Richie menarik tangan Allodie masuk ke dalam mengacuhkan umpatan Raider untuknya.
