1

113K 695 17
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
.
.

Batu! Gunting! Kertas!

"Hahaha.... Lo kalah lagi sekarang giliran gue menjentik kepala lo."

"jangan terlalu kencang nanti kepala gue retak."

Cleteeek

"awww!!! Bangsat lo cil, gue jadi amnesia."

"lebai lo gina, gue gak terlalu kuat menjentik lo yaa."

"woii!!! Suci! Gina!! Cepetan lo pada gak mau ke kantin apa?!"

"Iya, tungguin gue oliv! Ayo cepat gina lo lambat bangat."

"woii!! Suci jangan tarik tangan gue bangsat!!"

Ginanda yang di kenal dengan panggilan gina, dia memiliki dua teman yang satu namanya suci yang barusan main kertas batu gunting dengannya tadi dan yang satu oliv teman Google nya. Kenapa di panggil Google, karena oliv itu serba tau, dia biang gosip di kelas mereka.

Sesampainya di kantin kami bertiga langsung memesan makanan dan membawanya ke meja yang masih kosong gak ada berpenghuni.

"gin lo tau aksal kan, dia minta no gue tadi." mulai Oliv, jadi gini gina dan Oliv ini suka dengan cowok yang sama. Sebenarnya gina cuma sekedar suka seperti mengagumi saja gak ada niatan untuk pacaran tapi Oliv ngajakin dia bersaing untuk mendapatkan aksl.

"benarkah, bagus dong, jadi kalian udah chetan?" tanya gina antusias.

"belum sih, dari tadi gue juga udah nungguin pesan dari dia." Jawab Oliv sambil liat hpnya mana tau udah di chet aksal.

"mungkin lagi di kelas musik." kata suci tanpa minat, dia tuh udah capek dengan dua sahabatnya ini membahas orang yang sama terus.

"iya benar, dia kan biasanya jam istirahat ke dua ini pergi ngeben dadakan di kelas musik sama geng nya." timbal gina, dia lanjut makan lagi.

"ntar kalau dia udah chet, gue bagi ke grup kita yaa." kata Oliv dengan senyuman lebar nya entah kenapa itu bikin suci kesal.

Mereka kembali lanjut makan dengan obrolan anak cewek yang berputar di sekitar cowok ganteng sama cowok keren.

Selesai makan mereka balik ke kelas untuk lanjut main dengan teman kelasnya.

Gina izin ke toilet dulu karena udah kebelet, suci udah nawarin diri untuk nemenin ke toilet tapi gina mengatakan dia bisa sendiri.

"gina!!" Refleks gina menoleh ke belakang melihat siapa yang memanggilnya ternyata itu hengki, lelaki yang akhir-akhir ini mendekatinya.

"eh, hengki ngapain?" tanya gina, sumpah dia udah kebelet tapi malu ngomong nya ke hengki.

"gue mau ngasih ini ke lo." hengki menyodorkan sebuah buku catatan ke gina.

"buat apa?"

"tapi lo minjam buku ini kemaren."

"ooooh!! Astaga gue lupa, makasih yaa, gue butuh bangat untuk ulangan besok, kopekan hehe."

"dasar kamu ini, mangkanya belajar dong gina."

"gue malas belajar bahasa inggris gak akan masuk ke otak gue."

"yaudah, hati-hati aja besok ketauan."

"iya aman gue udah pro, yaudah gue duluan ya udah kebelet ini."

"ooh, yaudah sana."

.
.
.
.
.

Hengki dan teman-teman nya berjalan menuju parkiran, semua siswa berbondong-bondong ingin pulang. Seharian menguras isi memori otak sangat lah melelahkan. Dari kejauhan Hengki melihat gina yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah, Hengki tau pasti anak itu menunggu jemputannya.

WANITA PANGGILAN I WINTER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang