16❌❌❌

27.7K 137 5
                                    


VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE

Pengumuman, di box ini penuh dengan kekerasan, jadi bagi pembaca yang setia harap jangan meniru tindakan yang akan terjadi di dalam cerita.

Typo

.
.
.
.
.

Kreeeeeek

"Jadi dia?"

"Luna kamu kenapa ada di sini?"

"Kenapa? Kalian kaget?"

Gina yang baru saja membuka pintu besar itu di kagetkan dengan pemandangan yang sangat tidak terduga. Di ruang tamu ada ayah beserta ibu tiri yang tidak di inginkan, jangan lupa dengan kedua anak wanita gila itu. Dan yang paling mengejutkan di sini adalah sosok lain yang sangat gina rindukan.

"Ibu!" Panggil gina, orang yang di panggil otomatis menoleh ke belakang.

"Gina." Gumam sang ibu, tanpa memperdulukan keadaan gina langsung berlari ke arah ibunya dan memeluk tubuh wanita itu yang mengurus.

"Ibu gina kangen, ibu kemana aja, kenapa ibu pergi gak bilang-bilang ke gina?"

"Maafin ibu yaa sayang."

Gina merasakan sebuah kecupan di dahinya dan itu berhasil membuat gina menangis. Soal mereka yang masih setia menikmati tontonan mengharukan itu terlihat kesal dan gak nyaman apa lagi ayah gina.

Seeeek

Gina di tarik gitu aja oleh ayah nya, genggaman tangan ayah begitu kuat di lengan tangan gina membuat gina meringis kesakitan.

"Gak usah sentuh anak saya, lebih baik kamu pergi dari sini, rumah ini sudah tidak menerima tamu seperti kamu!" Usir ayah begitu tegas.

"Ayah apa-apaan sih, dia ibu gina, ayah gak ada hak mengusir ibu gitu aja yang pantas di usir dari sini si jalang itu." Gina menunjuk wanita yang setia berdiri di sebelah ayahnya dengan menggenggam tangan anak perempuan nya.

Praaak

Wajah gina langsung tertoleh ke kiri saat mendapatkan tamparan telak dari ayahnya. Perih dan panas di pipi gina berhasil membuat gina bungkam, harga diri sebagai anak kandung ayahnya runtuh saat di lihat oleh orang asing wajahnya di tampang oleh ayah sendiri.

"Apa yang kau lakukan!" Ibu gina langsung menghampiri gina tapi hal tidak terduga membuat dia terkejut.

"Lebih baik anda pergi dari sini, semua ini bukan lagi urusan anda, ini masalah keluarga kami, anda bukan bagian dari keluarga kami." Rendi menghadang ibu gina tepat di hadapannya, gina maupun ibunya terkejut dengan ucapan rendi.

"Apa kata lo sialan!! Dia ibu gue, lo yang bukan siapa-siapa di sini!!" Gina mebarik bagu rendi sehingga berhadapan dengannya, tapi rendi terlihat tak acuh dengan sekitar.

Sreeek

Bruuuk

Tubuh gina terhempas ke tangga, itu berhasil membuat gina meringis kesakitan karena batasan tangga mengenai pinggangnya.

"Diam kau anak sialan!!! Masuk kekamar kalau kau tidak mau ayah pukul!!" Bentak ayahnya, bukannya menurut gina malah kembali berdiri dan menatap ayahnya nyalang.

"pukul saja aku yaah! Aku kan bukan anak mu, pukul sampai mati sekalian!!" Teriak gina sudah gak tahan di ancam-ancam sama ayah nya.

Praaak

"Gina!" Ibu gina berteriak ingin mendekati gina tapi rendi terus menghadangnya.

Praaak

Praaak

WANITA PANGGILAN I WINTER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang