7🔞

41.4K 272 5
                                    

Typo

.
.
.
.
.
.
.

"Gina kamu kemana dua hari kemarin?" Hengki menghampiri gina yang baru saja masuk dari gerbang. "Kau baru saja masuk dan kau kembali izin 2 hari, apa penyakitmu sangat serius?"

Gina menatap hengki bingung, anak ini dari parkiran berlari ke arahnya hanya untuk menanyakan itu.

"Benar, aku sakit parah jadi akan mengambil banyak libur." Jawab gina ngasal, mereka berjalan bersama menuju kelas.

"Kau sakit apa? Kau tidak akan mati cepatkan? Aww!!!"

"Jangan sembarangan bicara." Gina menjewar telinga hengki karena sembarangan kalau bicara.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu sebenarnya kau sakit apa?"

"Aku terpeleset di kamar mandi kaki ku terkilir jadi aku libur selama 2 hari."

"Kau serius, hanya terkilirkan gak sampai patah tulang."

"Apa kau ingin aku patah tulang!!"

"Bukan begitu, tapi kalau terkilir apa separah itu sampai-sampai cuti 2 hari."

Sekarang gina kehabisan kata-kata dia harus mencari alasan yang masuk akal.

"Gue...." ucapan gina terhenti saat ada seseorang memanggilmya dari belakang.

"Gina!!!" Mereka berdua melihat ke belakang, gak jauh di belakang sana ada aksal dan oliv.

Di tempatnya oliv memasang wajah masam karena aksal memanggil gina padahal mereka baru saja sampai di parkiran. Berbeda lagi dengan hengki yang menatap aksal tidak suka.

"Jangan lupa cek wa yaa, ada hal serius yang mau gue omongin ke lo." Aksal mengedipkan sebelah matanya ke gina.

"Mata lo bermasalah ya?" Sindir hengki.

"Sewot bangat sih lo, yaudah gue duluan ya gin, jangan lupa dengan pesan gue." Aksal mengelus surai hitam milik gina sebelum pergi.

"Kalian ada hubungan apa?" Yang ini oliv yang bertanya.

"Kenapa lo nanya gitu udah jelas kita gak ada hubungan apa-apa kok, aksal cuman betcanda doang itu mah." Sangkal gina dia gak mau membuat masalah dengan oliv, bakal panjang urusannya ntar.

"Gue merasa aneh sama aksal, setiap hari dia maksa gue untuk pulang pergi ke sekolah bareng dia tapi nyatanya kita gak pacaran." Ungkap oliv, di depannya hengki menatap curiga ke anak ini. Setau hengki aksal itu sangat gak peduli amat dengan sekitar dia juga paling gak bisah boong.

"Mungkin nanti ada saat nya dia nembak lo." Gina memberi semangat ke oliv.

"Yaudah gue pergi ke kantin dulu, gak sempat sarapan tadi aksal ngajaknya buru-buru." Gina dan hengki hanya menganggu sebagai jawaban.

Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan menuju kelas masing-masing. Yaa tentunya dengan sedikit candaan dan percakapan random yang di buat hengki biar gak canggung lagi.

Oliv berbohong kalau dia mau ke kantin sebenarnya dia ada di gudang belakang sekolah. Dia menyuruh aksal menyusulnya ke sana, oliv mau meminta penjelasan ke aksal.

"Ngapain lagi sih lo manggil-mangil gue, lo ribet bangat sih jadi cewek kesal gue lama-lama." Kesal aksal saat baru tiba di depan oliv.

"Lo udah janji sama gue untuk jauhi gina tapi tadi itu apa, chet apaan yang lo maksud?!" Bentak oliv.

"Heh jalang!!" Bentakan aksal membuat oliv terdiam, aksal gak penah membentak seperti ini sebelumnya.

"Gue dekatin lo supaya gue bisah dekatin suci, tapi dengan tubuh sialan lo itu membuat ini semakin rumit." Aksal maju selangkah tepat di depan wajah oliv.

WANITA PANGGILAN I WINTER✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang