🎵 Tiara Andini - Merasa Indah
***
"Sayang, kamu udah siap?"
"Iya, ini aku udah siap. Jemput ya, cepet gak pake lama"
"Ho oh Miku, bye"
"Bye".
Mallika berdiri di depan standing mirror di kamarnya, ia memakai kebaya rose gold dengan rambut kepang. Tampak cantik dengan make up semi bold, ia tidak sabar untuk segera di wisuda.Iya, mereka sudah wisuda. Seperti biasa, Sumedh menjadi siswa berprestasi dengan nilai tertinggi. Mallika juga, hanya saja Mallika mendapat peringkat kedua. Mereka menjadi pasangan berprestasi di SMA Tunas Negara.
"Hai sayang, yuk berangkat"
"Ayo". Mallika dan Sumedh pun menaiki mobil Mercy milik Sumedh.
"Kamu pakai supir, tumben"
"Iya, lagi mau nyantai sama kamu. Kalo nyetir sendiri, harus konsen kan"
"Iya sih, oia orang tua kamu naik apa?"
"Mereka berangkat agak telat, ibu sama ayah kamu gimana?"
"Iya mereka juga sama"
Tak lama, Sumellika sampai di sekolah. Sekolah mereka memiliki gedung besar yang di khususkan untuk acara besar, seperti wisuda dan lain-lain.
"Sumedh!" baru saja turun dari mobil, seseorang memanggil Sumedh dengan kencang. Membuat semua orang melihat ke arah mereka, Sumedh langsung memutar tubuhnya. Mimik wajah Sumedh sulit digambarkan.Sumedh's POV
Aku sudah bahagia disini bersama Mallika, aku sudah melupakanmu seutuhnya. Sakit hati yang kau buat sudah sembuh sepenuhnya, tidak sopan jika kau kembali lagi. Ia berlari kearahku, dan menabrak tubuhku. Ia memelukku erat, seperti ia tidak mau lagi kehilangan diriku. Aku menoleh ke sisi kanan, dimana berdiri seorang gadis yang sangat aku cintai. Ia mematung, ia terdiam, ia membisu. Sepertinya, ia tahu siapa yang datang tanpa diundang. Aku terus memandangi gadis cantik tepat disebelah kananku, pandanganku teduh. Ia memandang ke arah orang yang beberapa menit ini memelukku. Mallika memberi isyarat, ia harus pergi menuju gedung. Aku pun tidak bisa membaca ekspresi nya, ia hanya memberi isyarat. Lalu pergi meninggalkanku.
Mallika's POV
Aku berjalan menuju gedung, untung saja bertemu Monica.
"Hy bestie, akhirnya muncul. Gue nyariin lu tau. Eh, Sumedh mana? Gak bareng?"
"Bareng kok, dia ada perlu bentar. Jadi aku duluan. Oia, hubungan lo sama kak Basant piye?"
Aku mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, rasanya menggebu di dada ingin sekali aku menangis kencang.
"Eh bentar, lo kenapa?" tanya Monica tiba-tiba
"Gausah ngalihin pembicaraan, Sumedh mana?" timpal Monica tegas.
"G-gue gabisa cerita sekarang Mon, gue takut make up gue luntur" ujarku sembari memainkan tali slingbag.
"Kalian berantem?"
"Nggak kok, udah yuk ke gedung plis" aku memohon dan mengayunkan tangan Monica layaknya anak kecil.
"Tapi, ntar lo harus cerita"
"Iya sayang". Kami berdua berjalan menuju gedung, tampak sudah ramai. Kami duduk sesuai dengan urutan absen, aku terkejut Sumedh sudah ada di tempat duduknya. Ia tampak gundah, entah kenapa ada sesuatu yang menahan diriku untuk bertanya. Aku mengeluarkan air mineral dari suguhan wisuda, lalu aku berjalan kearah Sumedh.
"Babe" panggilku. Ia menoleh, matanya merah berair.
"Hei, whats wrong? Kenapa nangis?" tanyaku, aku berjongkok agar bisa melihat wajah Sumedh dengan jelas. Sumedh terisak ditempat duduknya, ia membuang muka seakan tak mau memandangku.
"Ini aku ada air, kamu minum ya"
"Bawa aja" balas Sumedh dengan singkat.
"Bentar ya" aku kembali ketempat dudukku, mengambil tissue dan memberikannya ke Sumedh.
"Ini tissue, barangkali butuh"
"Makasih". Aku kembali duduk, rasa gelisah dan penasaran memenuhi perasaanku. Aku mengepalkan tangan, aku menahan diri untuk tidak menangis.
"Apa yang terjadi?" batinku.~~~
Acara wisuda sudah selesai, semua berhamburan keluar gedung dengan senang hati.
"Eh Miku, duduk sana dulu yuk" ajak Monica.
"Yuk". Monica menggandeng Mallika dengan erat, mereka berdua duduk di taman sekolah.
"Kak Basant gak dateng?" tanya Mallika sembari mengambil selembar tissue.
"Dateng kok, tadi sempet ketemu bentar". Mallika mengangguk.
"Lo ada apa sama Sumedh? Kalian kayak jauhan gitu pas wisuda tadi"
"Enggak tau dia kenapa, tadi mantannya dateng kesini"
Monica menyemburkan air, dan batuk beberapa kali.
"Hah?! Mantan?"
"Iya"
"Terus, dia kenapa?"
"Enta-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Become Love (Sumellika fiction Indonesian) (SLOW UPDATE) (END)
Fiksi PenggemarSumedh dan Mallika, sudah berteman sejak mereka bayi. Mereka berpisah selama 16 tahun, lalu bertemu kembali disekolah yang sama dan mereka bertetangga. Sumedh tumbuh menjadi pemuda yang tampan, pintar, mata hazel dan senyumnya mampu memikat semua wa...