Monica & Basant
"Jadi gini, kayaknya Momon naksir deh sama Kak Basant" ujar Mallika sambil mengaduk-aduk es jeruk miliknya dengan sedotan.
"Hm, kak Basant jomblo kok. Kayaknya bisa deh kita jodohin mereka" tutur Sumedh sembari melahap baksonya. Siang itu, mereka sedang makan di warung bakso langganan.
"Tapi gimana caranya?"
"Hm, kita atur dinner buat mereka aja. Gimana?"
"Ih boleh juga, lusa gimana babe?"
"Kak Basant lusa ada urusan keluar kota, kalo besok gimana?"
"Boleehh". Mereka berdua telah usai memakan bakso, segera Sumedh antar Mallika pulang dengan selamat.Besoknya..
"Eh mon, ntar malem dinner yukk. Gue di ajak Sumedh, dia mau ngajak abangnya juga"
"Kak Basant ikut?" tanya Monica dengan mata berbinar.
"Iyaaa, loe mau ikut gak?"
"Tapi, ntar gue jadi nyamuk lagi. Ogah!"
"Enggak bestie, loe bisa kenalan tuh ama abangnya Sumedh"
"Gue minder" keluh Monica.
"Lah kenapa?"
"Kayaknya, dia dari keluarga kaya. Gue dari keluarga biasa aja, ntar dia malu jalan sama gue. Apalagi, gue sama dia terpaut lumayan jauh usianya. Pasti dia nyari yang 2 atau 3 tahun lebih muda" tutur Monica dengan wajah cemberut.
"Siapa bilang? Buktinya kak Basant jomblo sampe sekarang. Nih saran gue ya Momon, mending lu coba ketemu dia dulu. Siapa tau kalian klik, terus soal keluarga. Lo tau sendiri gue juga dari keluarga biasa-biasa aja, tapi Sumedh gak pernah permasalahin itu. Dan gue yakin, kakaknya juga begitu"
"Ntar sore kerumah gue ya, jam 4. Emang dinnernya jam berapa?" tanya Monica.
"Jam 8 malem, yaudah ntar sore gue kerumah lo yak"
"Makasih bestieee"~~~
"Sumedh baru telfon gue, dia agak telat dateng ke dinnernya" Mallika baru saja keluar dari toilet, ia terus saja meringis kesakitan.
"Loe kenapa?" tanya Monica panik, ia segera berhenti dari kegiatannya dan menghampiri Mallika yang kesakitan dan bersandar di pintu kamar mandi.
"Duh! Gue gatau Mon, dari sepulang sekolah perut gue sakit"
"Lo dateng bulan?"
"Belom, mules bangeet"
Monica segera menghampiri kotak P3K yang berada dikamarnya, ia mengeluarkan 1 butir obat anti mules.
"Nih, lu minum dulu. Aduh bestie gue, muka nya ampe pucet gini"
"Mon, gue-" belum sempat Mallika melanjutkan perkataannya, ia berlari ke toilet.
"Miku, lo gausah ikut dinner ya" ujar Monica dari luar toilet.
"Tapi, gue udah janji sama Sumedh"
"Yaudah lu bilang aja lagi sakit, ntar gue kesana ketemu mereka"
"Mon, lu bisa anter pulang dulu nggak? Gue kayaknya gak kuat, kalo harus naik mobil sendiri"
"Iya bestie, yaudah gue anter. Lo tunggu di ruang tamu aja""Lo kuat kedalem sendiri? Mau gue telfon Sumedh?" tanya Monica, mereka sudah sampai di rumah Mallika. Mallika melihat kearah Monica, ia mengangguk pelan.
"Iya gue kuat, gue minta tolong jangan kasih tau Sumedh. Gue tadi siang terpaksa makan mie pedes dua bungkus, dirumah gaada orang"
"Bibi sama pak Maman?"
"Mereka lagi pulkam, mama sama papa kerja"
"Mau gue anter kedalem?" tanya Monica.
"Ngga usah Mon, makasih ya udah nganterin gue. Lo udah tau kan tempat dinnernya?"
"Udah, tadi lo yang ngasih tau"
"Yaudah, gue masuk dulu ya"
"Oke, istirahat yak. Kalo ada apa-apa telfon gue". Mallika mengangguk pelan, ia lalu keluar dari mobil Monica dan masuk kerumahnya.
Tetapi, sebelum Mallika memegang gagang pintu. Ia mencengkeram kepalanya, Mallika sudah lama mengidap GERD. Ia sudah sering mengalami sakit kepala akut, heartburn dan sering bersendawa.
"Aduh, jangan sekarang plis" lirih Mallika, ia segera masuk kerumahnya.
Ia menemukan roti di meja makan, ia mencoba meredakan rasa sakitnya dengan memakan roti lalu minum obat.Monica sudah berada direstoran tempat dinner yang ditentukan oleh Mallika dan Sumedh, ia berjalan kedalam dan bertemu dengan lelaki gagah tampan. Monica mengedarkan pandangannya, restoran itu sepi. Artinya, hanya ada mereka berdua.
Monica berjalan kearah lelaki itu.
"Selamat malam" sapa Monica, lelaki itu adalah Basant. Basant menoleh kearah Monica, ia terpaku.
"Eum, boleh aku duduk?" tanya Monica, tetapi sama sekali tidak ada jawaban dari Basant.
"Boleh aku duduk?" tanya Monica lagi, sambil menahan tawa.
"O-oh, b-boleh. Si-silakan". Tak lama, Waitress datang memberikan daftar menu.
"Aku chocolate , sama sup iga" ujar Monica.
"Samain ya, mbak". Waitress itu pun pergi, Monica dan Basant hanya saling memandang.
"Um, aku Monica. Monica Chauhan"
"Basant Bhatt"
"Sumedh kemana?"
"Oh, dia gak ikut. Tadi dia asik main game"
"Kakak udah punya pacar?" tanya Monica, ia sebenarnya sudah tau kalo kak Basant single. Ia hanya ingin memastikan.
"Iya, aku single. Kamu?"
"Sama kak". Pesanan mereka datang, mereka hanya saling diam dan berbicara sedikit. Monica melihat jam tangannya, sudah jam 9 malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Become Love (Sumellika fiction Indonesian) (SLOW UPDATE) (END)
Fiksi PenggemarSumedh dan Mallika, sudah berteman sejak mereka bayi. Mereka berpisah selama 16 tahun, lalu bertemu kembali disekolah yang sama dan mereka bertetangga. Sumedh tumbuh menjadi pemuda yang tampan, pintar, mata hazel dan senyumnya mampu memikat semua wa...