TW//bullying, obsession
Tara meringkuk di pojok gudang yang minim pencahayaan, keadaannya sungguh mengenaskan. Seragamnya basah dan terkunci di dalam gudang. Sungguh sial, ingin sekali dirinya menyalahkan takdir tapi itu tidak akan merubah segalanya.
Apakah dirinya tidak pantas bersahabat dengan Chandra dan menjadi seorang omega? Tapi dirinya beruntung belum mengalami Heat kalau tidak... Hah! Sungguh kejam takdir ini.
Flashback
20 menit sebelum Tara terkunci di gudangSetelah mengganti seragam, Tara merasakan kantung kemihnya penuh dan buru-buru pergi ke toilet. Hendak memasuki toilet dirinya di tarik paksa kedalam gudang. Dirinya tidak tahu siapa yang melakukan hal ini.
Tiba-tiba dirinya di siram air yang begitu bau. Air itu campuran air sisa pel dengan air selokan di belakang sekolah. Ayolah, 2022 masih saja ada kasus bullying seperti ini? Ya masih, buktinya Tara mengalami ini.
Tara terkejut akan siraman dadakan tersebut, ia mendangakkan kepala, melihat siapa yang menyiram dirinya. Ia menemukan Fira dan anak buahnya tengah tertawa. Ya mereka lah pelakunya. Miris, obsesi Fira akan Chandra sangatlah gila.
"Heh culun! Masih mending gue nyiram lu pake aer ginian. Bukan gua kasih ke Alpha kantong hormon. HAHAHAHAHA" kejam, sungguh kejam. Bila ada penghargaan setan berwujud manusia terbaik, pasti Fira lah yang memenangkannya.
"Gue kasih tahu lagi ya lu. Chandra hanya boleh gue milikin. Karena gue omega paling cantik dan seksi seantero dunia! Jadi lu jangan berharap Chandra bisa jadi milik lu!" Kecaman Fira sungguh gila. Wanita ini perlu di pukul kepalanya agar sehat atau di pertemukan dengan Bu Tya biar minder (di chapter 1.1).
"Diem aja lu? Oh, jangan-jangan lu jadi bisu ya? HAHAHAHAH! Bagus deh, suara lu juga gak enak di denger. Kayak keledai kejepit, HAHAHAHA!" Ini keterlaluan, Tara berdoa semoga ada yang menyelamatkan dirinya dari setan ini.
"Udah guys, mending kita kunci aja ni orang di sini. Muak gua lihat muka culunnya. Yuk!" Seru Fira dan mengunci Tara di dalam gudang.
Gelap dan berdebu. Ini sungguh menyakitkan. Dirinya yang biasa di berikan kasih sayang oleh keluarga dan fans harus kandas dalam tindak perundungan yang Fira lakukan kepadanya. Dan ini membuat Tara trauma akan kegelapan dan orang-orang.
Flashback end
Mari kita ke Chandra. Chandra terus melihat bangku di sampingnya, Tara. Kemana anak itu? Sedari tadi dirinya berfikir positif jika anaknya ada di toilet karna mulas. Namun ini sudah 20 menit lebih. Ia mulai merasa bahwa Tara tengah membolos bahkan di hari pertama sekolah mereka.
Sedikit aneh, karna Tara tidak akan membolos jika pelajaran seni, karna anak itu menyukai hal berbau seni. Dirinya mulai khawatir tentang Tara. Bahkan pelajaran kini telah berganti menjadi sejarah.
"Mas, yang pakai kacamata!" Panggil guru sejarah ke arah Chandra, Pak Agus.
"Ya pak?" Sahut Chandra, dirinya menduga akan di tanyai kemana Tara pergi.
"Itu di samping kamu siapa? Ada tasnya tapi gak ada orangnya. Bolos?" Sudah ia duga, pasti.
"Saya tidak tahu pak. Sebelumnya ada tapi setelah pembelajaran olahraga dia tidak ada pak sampai sekarang" jujur Chandra. Sebenarnya dirinya khawatir tapi jarang di tunjukkan. Dasar tsundere.
Mendengar jawaban Chandra, Raffi panik. Ya gimana ga panik? Tara ilang dan bisa di jadikan geprek oleh mbak Dewi. Dirinya sudah di wanti-wanti agar Tara dan Chandra baik-baik aja selama di sekolah ini, eh malah ilang Taranya.
"Coba kamu kirim pesan kepadanya, oh ya namanya siapa?"
"Tara pak"
"Tidak ada nama Tara di daftar nama saya"
Panik, bukan Chandra tapi Raffi (lagi). Habislah sudah dunia ini, ga.
"Bimantara pak" Raffi langsung kaget, oke memang Chandra terlalu blak-blakan. Benar kata mbak Dewi. Chandra meresahkan, terlalu blak-blakan. Ingat, padahal dirinya tadi pagi membuat mereka kesal.
"Baiklah, kamu keluar cari anaknya. Jangan ikut membolos!" Seru pak Agus, lantas Chandra keluar untuk mencari Tara. Dalam hati Raffi merapalkan doa agar Tara bisa ketemu, belum siap dirinya di geprek sama mbak Dewi.
Chandra mengelilingi sekolah hingga di tanyai guru piket. Dirinya sudah mencari dari UKS hingga seluruh penjuru sekolah. Setengah jam dirinya mencari, dari belakang depan belakang, tapi tidak menemukan tanda-tanda Tara. Dirinya kini berada di lantai 2, melihat setiap lab yang ada. Hasilnya nihil, Tara tidak ada.
Dirinya mulai kalut, belum sempat mengatakan perasaannya malah hilang anaknya. Dirinya mencoba kembali ke belakang sekolah, ia belum melihat ruang musik dan gudang.
Pertama ia ingin masuk kedalam ruang musik, karna itu pintu yang pertama ia jumpa. Hendak membuka pintu, dirinya melihat kesamping, ada pak satpam di depan gudang, dilihat dari mimik wajahnya kelihatan kebingungan. Dirinya mendekati satpam itu.
"Kenapa pak?" Tanya Chandra menghampiri satpam. Satpam itu melihat Chandra, terkejut kenapa ada siswa yang berkeliaran?
"Kenapa kamu disini dek? Harusnya kamu ada di kelas"
"Saya di minta pak Agus mencari siswa yang tidak masuk. Saya sedari tadi mencari teman saya tapi tidak ketemu. Terus, kenapa bapak kelihatan bingung di depan gudang?" Satpam itu menunjuk gembok di depan pintu gudang itu.
"Padahal tadi bapak gak ngunci, tapi kok sekarang ke kunci?" Heran satpam itu. Chandra langsung berfikiran kacau. Ia segera mendesak satpam untuk membuka pintu itu.
"Pak bisa buka pintunya? Perasaan saya kurang mengenakkan pak" tutur Chandra, kali pertama Chandra ketakutan. Satpam membuka gembok itu. Dirinya sudah tidak bisa berfikir jernih. Setelah di buka dirinya segera masuk kedalamnya.
Sepi dan hening, tidak ada siapapun. Mengedarkan pandangan yang minim pencahayaan dirinya menemukan seseorang. Tanpa ba bi bu, dirinya segera mendekat ke arah orang itu. Menariknya agar bisa kelihatan wajahnya.
Alangkah terkejut dirinya, itu adalah Tara dalam keadaan mengenaskan dan pingsan. Segera menggendong Tara di punggungnya. Satpam tadi ikut terkejut, membantu Chandra membawa Tara ke UKS.
Penjaga UKS terkejut akan keadaan Tara dan segera melakukan pertolongan pertama pada Tara.
Kacau pikirannya Chandra, seharusnya ia terus berada di samping Tara. Kenapa dirinya meninggalkan Tara sendirian? Ia menyukai Tara tapi tidak bisa menjaganya. Lelaki macam apa dirinya.
Chandra mendekati Tara yang ada di ranjang uks. Wajah pucat, jejak air mata dan seragam basah. Ia akan membalas orang yang telah berbuat keji kepada Tara.
——————————
Chapter 2.3 : Gudang
Selesai ✓Dah, ga ngerti alur. Tidak ada semangat hidup walau melihat Haechan buat Instagram. Tpiii, ku akan menunggu konten lovegram😭 ampe lovegram bakalan bagi pulsa 50k ( satu orang doang). Kalau mustahil, ya aman duit:)
Ehehehehhe, harusnya up kemarin (?), tapi lagi bm jadinya baru sekarang. Pay-pay!
Sampai jumpa di hari tanpa huruf S👍

KAMU SEDANG MEMBACA
Bima Sakti - Renhyuck
FanficBima dan Sakti adalah sahabat sejak kecil, bukan sahabat seperti pada umumnya tetapi mereka terlihat seperti musuh. Suatu hari istri kakaknya memberikan sebuah ide gila dan yang lebih gila mereka menyetujui itu. Nerd, definisi seseorang dengan paka...