"Katanya dari mata bisa ke hati. Emang iya, ya?"
🌟🌟🌟
Pukul empat sore jam kuliah Yogan telah usai. Dengan bahagianya Yogan keluar kelas. Rencananya ia mau langsung pulang ke kosannya sambil mengembalikan notebook milik Kayina.
Seharian ini pula, Yogan belum bertemu dengan Zenoo dan juga Kael. Sebab mereka mengambil mata kuliah dengan dosen yang berbeda. Ini karena Zenoo dan Kael selalu menunda-nunda ketika mengisi krs. Pada akhirnya mereka kedapatan dosen yang mungkin cukup melatih mental setiap kelasnya.
"Oy, langsung pulang lo Yog?", tanya Kael ketika berpapasan dengan Yogan.
"Iya nih", jawab Yogan.
"Lah ga nongkrong dulu? gue sama Zenoo mau ke sbux", kata Kael.
"Engga dulu deh. Lain kali aja", kata Yogan lagi.
"Emang project desain tempat makan itu belum kelar?", tanya Zenoo yang akhirnya mengeluarkan suara.
Fyi selain pernah menjadi mawapres. Yogan juga mahir dalam mendesain. Biasanya yang sering meminta jasanya adalah desain logo restoran makanan yang akan dibangun. Hasilnya cukup lumayan untuk Yogan berfoya-foya.
"Udah, kok. Barengan sama gue kelar masa jabatan bem. Akhirnya gue ga pusing lagi", celoteh Yogan.
"Makanya gue mau leha-leha dulu", lanjutnya.
Tidak lama ada dua orang gadis yang datang menghampiri mereka. Kael sedikit menyenggol lengan Yogan. Pasalnya salah satu dari dua gadis itu berusaha mendekati Yogan. Hampir satu fakultas-pun tahu kalau Aisha mengejar-ngejar Yogan sejak lama.
Yogan hanya bisa bernapas pasrah saat gadis itu bergabung dengan mereka. Biar Yogan tebak pasti dua gadis itu akan meminta bantuan padanya. Sebenarnya Yogan tidak masalah kalau memang membutuhkan bantuan Yogan. Tetapi, niat terselubung dari gadis tersebut membuatnya tidak suka.
"Halo Yogan", sapa Aisha.
"Iya Aisha", kata Yogan sedikit memaksakan senyumnya.
"Mau pulang ya?", tanya Aisha.
"Iya, nih mau pulang. Duluan ya",
Belum sempat Yogan melangkahkan kakinya, lengannya sudah ditarik lebih dahulu. Mau tidak mau Yogan membalikkan tubuhnya menghadap mereka lagi. Terlihat Kael yang menahan tawanya. Sedangkan Zenoo hanya menatap dua gadis itu datar.