Bagian 10: (JJS) Jalan-jalan sore atau jalan-jalan suka

374 78 6
                                    

"Memang bukan tempat yang membuat kita bahagia, sekalipun tempat itu mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang bukan tempat yang membuat kita bahagia, sekalipun tempat itu mewah. Tetapi, dengan siapa kita kita ke tempat itu. Walaupun hanya tempat sederhana. Rasanya kita selalu bahagia"

🌟🌟🌟

Kayina dan Yogan segera pergi ke arah parkiran mengambil motor Ajun. Tidak lupa sebelum berangkat memakai helm terlebih dahulu. Yogan tertawa kecil ketika melihat helm Kayina yang kebesaran. Sehingga helm yang Kayina pakai sering mundur ke belakang.

"Kepala bayi", celetuk Yogan.

"Ini bukan aku yang kepala bayi ya, Yogan. Tapi helm Ajun kenapa kebesaran gini sih", sahut Kayina tidak terima. Yogan hanya terkekeh pelan.

"Naik, Yin. Pegang jaket aku aja gapapa", kata Yogan.

Dengan pelan-pelan Kayina memegang jaket Yogan. Parfum yang Yogan kenakan tercium jelas di indera penciumannya. Harum dan menenangkan. Apalagi bahu lebar Yogan yang sepertinya hangat jika dipeluk.

Oke, Kayina. Sekarang buang jauh-jauh pikiranmu itu. Mari melaju bersama Yogan.

"Mau kemana dulu, Yin? beli suling dulu atau ke rumah temanku?", tanya Yogan.

"Ke rumah teman kamu dulu aja, Yog", jawab Kayina.

🌟🌟🌟

Sampai di kosan temannya —Oji ternyata bersamaan dengan kedatangan Oji dan Jijel juga. Yogan merutuki kebodohannya. Kalau tahu begini Yogan memilih untuk mengantar Kayina membeli suling untuk adiknya itu lebih dulu. Ditambah lagi tatapan curiga Oji dan Jijel membuatnya menghela napas panjang.

Padahal kalau misalnya Yogan dan Kayina tidak berpapasan dengan dua orang yang sedang menjalin kasih itu. Yogan akan menyuruh Kayina menunggu di luar sebentar. Toh, Yogan hanya ingin mengambil sepatunya yang tidak sengaja tertinggal di kosan Oji. Kalau begini Yogan harus bagaimana?

"Loh, Kayina ya? kenal Yogan?", tanya Jijel sekedar basa-basi. Walaupun Kayina tidak memiliki teman. Tetapi Jijel pernah berbasa-basi dengan Kayina sebelumnya.

"Iya, Jel. Tetangga kos aku", jawab Kayina.

"Ayo masuk dulu deh. Kebetulan gue sama Jijel habis beli donat terus promo dapet dua box. Makan dulu ayo", ajak Oji.

Kayina menggarukkan kepalanya yang tidak gatal. Bingung. Manik matanya bertemu dengan Yogan seperti bertanya bagaimana ini. Sama halnya dengan Yogan yang juga ingin bertanya apa yang harus dirinya dan Kayina lakukan.

"Kita ga bisa lama-lama", tolak Yogan yang merasa tidak enak.

"Ih, lo ma begitu Yog. Ini gue sama Oji mau makan donat gimana. Kebanyakan nih", sahut Jijel.

Come To Me [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang