Sejak kepulangannya dari supermarket, Vio sering melamun. Bahkan, dua hari terlewat begitu saja. Obrolannya dengan Alex pun sangat terbatas, gadis itu juga sering mengurung diri di kamar.
Hingga saat ini pun sama, Vio hanya bermalas-malasan di ranjang kesayangannya sambil memainkan ponselnya.
Namun, beberapa menit kemudian, bunyi ketukan pintu terdengar jelas. Dengan langkah malas Vio segera bangkit dan membuka, siapa yang tengah mengganggu acara rebahannya.
"Vio, makan," titah pria yang tak lain adalah Alex.
"Nanti aja, Pak."
"Vio, makan. Sekarang." Wajah Alex kembali garang dan seakan tak ada penentangan.
Vio hanya mengangguk. Tanggapan Vio membuat Alex geram. Hei, dirinya menyuruh Vio makan juga untuk kesehatannya sendiri.
"What's wrong with you? It's been two days you look different than usual. Kamu berubah jadi gadis yang pendiam. Ada yang salah?"
Vio menggeleng. "Lima menit lagi saya turun."
Vio menutup pintunya kembali. Alex mematung di depan kamar Vio. Ada apa dengan gadis itu sebenarnya?
Di ruang kerjanya, Alex menelepon William untuk segera datang ke ruang kerjanya. Sebelum Vio berubah menjadi pendiam, Vio sempat keluar ke supermarket bersama William.
"Ada apa, Bos?" William sampai di ruang kerjanya.
"Apa yang terjadi pada Viona ketika di supermarket dua hari yang lalu?"
William mengerutkan keningnya tanpa sadar. "Maksudnya Bos?"
"Saya tidak akan mengulangi pertanyaan yang sama, William."
William menelan ludahnya kasar. Alex jika sudah berkata seperti itu, sungguh lebih seram dan menakutkan. Pria itu tengah membelakangi William dengan jarak lumayan jauh.
"Nona Viona, hanya belanja biasa. Saya mengikutinya dari belakang," jelas William.
"Ceritakan yang lain."
"Oh iya, Bos." Spontan Alex memutar tubuhnya. "Waktu selesai belanja, nona Viona sempat pergi ke toilet. Saya tidak mengikuti, nona Viona sendiri yang menyuruh saya untuk pergi ke mobil."
"Hanya itu?" William mengangguk ragu.
"Jika terjadi sesuatu di luar cerita kamu, jangan salahkan saya jika kamu masuk rumah sakit kedepannya," desis Alex lalu mengibaskan tangannya membuat William pergi dari sana.
Alex menyandar di meja kerjanya, masih memkikirkan Vio yang berubah dalam sekejap. Ia tak habis pikir, sikapnya yang ceria kini tak lagi didapatnya.
"Evan, lacak CCTV di supermarket yang Vio kunjungi dua hari yang lalu," perintahnya di telepon pada Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET REVENGE
RomanceAlexander Gevian Xavier. Pria berumur 27 tahun dengan pahatan wajah yang tampan. Namun sayang, pria dengan panggilan Alex itu memiliki dendam pada sosok yang telah membunuh mendiang Ibunya. Gadis bernama Laurel Viona, dituduh sebagai tersangka atas...