Pendiam

53 4 0
                                    

Malam ini keluarga Arsen dan Ella berkumpul di kediaman keluarga Ella untuk merencanakan pernikahan.

Ella berfikir ini sangat terlalu cepat baginya bahkan dia belum siap untuk menjadi istri. Baginya pernikahan bukan hanya sekedar menikah tetapi harus didasari dengan cinta. Dia takut jika ia gagal untuk menjadi istri yang baik.

Begitu pula dengan Arsen. Dia juga belum siap untuk semua ini tapi siap ngak siap pasti pernikahan itu akan terjadi.

"Pernikahan kalian akan dilaksanakan 2 Minggu lagi"ucap Wijaya ayah Arsen.

"Kalian tenang aja semuanya biar kita handle kalian tinggal menunggu aja" Sahut Jefran papa Ella.

Ella yang mendengar itu hanya diam saja dan pasrah. Tidak dengan Arsen dia malah protes.

"Yah, itu terlalu kecepatan aku sama Ella belum mengenal lebih satu sama lain. Ayah harus ngerti dong masa ayah kaya ngak pernah muda"protes Arsen.

"Hmm baiklah kalian menikah 4 Minggu mulai dari sekarang itu tandanya kalian bisa saling mengenal satu sama lain gimana?".

"Ok deal Arsen setuju".

"Gimana nak kamu setuju?"tanya ayah Arsen kepada Ella.

"Iya setuju".

"Kalau begitu izinkan saya keluar bersama Ella" ucap Arsen sambil melirik Ella.

"Iya"

🌻
.
.
🌻

Lalu Arsen dan Ella pergi,Ella hanya diam di mobil dia menahan  air  agar tidak jatuh. Dia memiliki impian untuk bisa kuliah di luar negeri. Dan dia berfikir akankah dia akankah dia bisa mengejar cita citanya setinggi langit atau tidak.

Ella tahu kalau Arsen memperkenalkan nya sangat baik, disini Ella mempunyai dua pilihan yaitu menikah dengan Arsen atau mengejar cita citanya terlebih dahulu. Ini semua sulit bagi Ella.

Keluarga Ella sangat senang saat Ella menerima ini semua. Tapi rasa bimbang menyelimuti dirinya.

"Kamu kenapa dari tadi diam terus?"tanya Arsen disaat menyetir mobil dan melirik Ella.

Sedangkan Ella hanya menggelengkan kepalanya.

Arsen yang faham akan hal itu dia mengerti bahwa Ella sedang memikirkan tentang pernikahan yang akan diadakan satu bulan lagi.

Arsen membawa Ella ke tempat yang indah yaitu ditaman. Menurut Arsen wanita sangat menyukai taman dengan bunga yang indah.

Lalu Arsen turun membukakan pintu untuk Ella dan mengajak Ella duduk di bangku taman.

"Grazella kenapa tadi kamu jadi pendiam,tidak seperti biasanya".

"N-ngak kok" sambil menahan agar dia tidak menangis.

"Lalu, apa ada masalah yang akau sembunyikan Grazella?".

Cukup Ella sudah tidak bisa menahan air mata nya, dia menangis dia sangat bimbang dengan semua ini.

Arsen yang melihat Ella menangis dia bingung lalu merangkul Ella dan menenangkan nya.

"Kamu kenapa Grazella, kenapa kamu menangis, coba ceritakan pelan pelan apa masalahmu"sambil mengelus surai hitam milik Ella.

"Hiks P-pak saya bingung hiks,saya ingin kuliah di luar negeri hiks, itu mimpi saya dari dulu hiks makanya saya belajar terus. T-tapi semua itu sudah pupus, saya bingung pak hiks, haruskah saya memendam impian saya dan haru menikah di masa muda saya??" Ucap Ella.

Arsen yang mendengar itu merasa bersalah,dia berfikir kalau dia sudah menghancurkan impian seseorang yaitu Ella. Arsen mengerti bahwa Ella mempunyai impian yang kuat yang sudah sejak dulu ia rancang.

Romantic Lecturer  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang