4

1.7K 160 17
                                    


"Jansen aku mohon jangan....", isakan dan linangan airmata dari sosok pria manis itu tidak menggetarkan hati Jansen Lee. 

Pria itu hanya memandang pada sesosok bayi laki-laki yang masih tertidur di tangan pengawalnya. Bayi berkulit merah yang baru saja lahir 5 jam yang lalu, dari seorang pria spesial, yang merupakan kekasihnya. 

"Sejak awal aku hanya menginginkan kematiannya"

Pria manis itu masih lemah hanya untuk sekedar berdiri dan meraih bayinya. Bahkan dirinya berusaha turun dari kasur dan menyeret kakinya karena bagian bawahnya yang masih merintih kesakitan. 

"Tidak apa jika kau tidak mau merawatnya, aku akan merawatnya, Jansen, aku akan pergi dari hadapanmu, aku berjanji", 

"Aku sudah pernah mengatakan padamu bukan? Meskipun kau mati, aku tetap akan bisa menemukan jasadmu, sayang", pria manis itu menangis menatap bayinya yang masih berada di gendongan sang pengawal. Kedua tangannya dikatupkan, memohon di bawah kaki Jansen untuk berbelas kasih kepadanya. 

"Maafkan aku yang tidak membunuhnya, aku berjanji akan bersembunyi dan membesarkannya seorang diri tanpa bantuanmu, aku berjanji, tapi jangan pisahkan aku dengan anakku, Jeno"

si manis memohon seraya mencoba meraih bayinya yang ada di dalam gendongan sang pengawal. Namun, tenaganya tidak sebanding sebab badannya pun masih terasa melemah dan 2 orang pengawal atau kaki tangan sang kekasih yang sudah memegangi dirinya di kedua sisinya. 

Pria gagah itu tidak menanggapinya. Bayi itu diambilnya dan dilihatnya sejenak bayi merah yang masih tertidur di dalam gendongannya. Bayi itu seperti tahu bahwa dirinya ada di dalam gendongan ayahnya, terlihat bagaimana sang bayi yang kini justru menyamankan kepalanya dan mendekatkan kepalanya pada arah jantung sang ayah. 

"Jadi nama anak ini Jeno? Bahkan kau sudah bernama, namun sayang, kau tidak pantas untuk hidup", Jansen berucap di hadapan seorang bayi yang kini ada di hadapannya. Dirinya kemudian berbalik dan pergi meninggalkan posisinya di awal. 

"TIDAK JANSEN, JANGAN AMBIL JENOKU! JANSEN! JANGAN AMBIL JENOKU!"

"ANAKKU!"

"KEMBALIKAN ANAKKU!"

Jansen berlalu keluar dari ruangan itu. Tidak peduli suara teriakan sang kekasih yang kini sudah parau dan mulai terdengar sangat jauh. 

Bayi itu harus lenyap dan seharusnya tidak akan pernah ada di antara dirinya dan sang kekasih. Dunia itu kejam, sayang. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Greedy (Nomin ft 2Jae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang