1

3.3K 253 30
                                    

Kala itu, rumah sakit yang didatangi oleh Jaemin bukanlah rumah sakit biasanya. Dirinya merasa asing dengan kemegahan di beberapa spot yang terasa aneh dan baru di dunia heningnya.

Jaemin, yang kala itu berusia 10 tahun, menggenggam erat tangan bundanya. Jalannya diarahkan pada bangku besi khas rumah sakit yang tidak asing lagi untuk si kecil Na Jaemin duduk. Ayahnya ada di sebelah kirinya, dan ibundanya ada di sebelah kanan. Si kecil hanya melihat sekitarnya dengan pandangan mata mengarah pada gambar telinga di ruang tunggu tersebut. 

"Tuan Na Jaemin"

Namanya terpanggil oleh suara bass dari seorang pria yang kini melemparkan senyuman ramah padanya. Seorang dengan jas tak asing di mata Jaemin. Nyonya Na kemudian datang dengan menggandeng tangan Jaemin untuk masuk ke dalam ruangan yang tercium bau obat, namun di sisi lain dirinya bisa melihat beberapa mainan di pojok ruangan tersebut. 

Jaemin yang penasaran, langsung melepaskan genggaman tangan ibunya dan berlari ke arah meja kecil di pojok. Menarik kursi dan duduk sembari tangannya memegang beberapa balok warna warni di meja tersebut. 

Beberapa saat Jaemin bermain seorang diri, kini kursi di sampingnya dimundurkan dan dirinya bisa melihat pria tampan dengan jas dokternya. 

"Main apa, sayang?"

Jaemin hanya menunjukkan barang di tangannya pada sang dokter. 

"Ini apa?", Jaemin tidak menjawab melainkan menarik tangan sang dokter. 

"Balok"

Tangannya menulis huruf tersebut di tangan besar sang dokter. Pria itu terkekeh menampilkan dua lesung pipitnya yang menawan. Jaemin bahkan terpana melihat lesung pipit indah itu. 

"Balok", Jaemin tidak mengerti ketika pria di hadapannya menggerakkan tangannya, diikuti suara yang keluar dari mulutnya. 

"Namanya siapa?", Jaemin melihat kembali ke arah gerakan tangan dokter di hadapannya di udara dan tepat di depan matanya. Jaemin tidak menjawabnya, melainkan menyentuh tangan sang dokter dan dibukanya. Matanya kembali menatap ke arah kedua mata indah dokter. 

Tangannya kemudian menuliskan sesuatu di tangannya, yang diangguki oleh pria di hadapannya. 

"Nana mau belajar bahasa unik sama hyung?", Jaemin menatap ke arah gerakan tangan itu. Penasaran bagaimana bisa pergerakan tangan itu bisa menjadi sebuah kalimat yang terucap dari bibir dokter koas di depannya. Kepalanya mengangguk sementara. 

"Nama kakak Jaehyun, nanti Jaehyun hyung ajarkan ya, sayang"

Itu adalah awal pertemuan Jaemin dengan dokter muda Jaehyun. 

Dor!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dor!

Dor!

Dor!

Prok Prok Prok Prok

Greedy (Nomin ft 2Jae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang