8

1.4K 136 7
                                    

Buah Jatuh tidak akan jauh dari pohonnya

Mereka sama

Berasal dari darah yang sama

Berasal dari kutukan dan ancaman yang sama

Mereka hanya terpisah oleh 2 raga yang berbeda

=================================================================

Tangan lemah itu berusaha menggapai sebuah gelas kecil berisi air yang terletak tidak jauh dari dirinya berada. Tenggorokannya kering, nafasnya tersendat karena tenggorokannya yang terasa tidak basah. Air liurnya terasa habis dan tidak terasa lagi sesuatu untuk mampu menelannya. 

Tangannya yang lain berusaha melepaskan belenggu yang mengikat lehernya. 2 hari sudah rantai itu terikat di lehernya, 2 hari pula dirinya tidak merasakan udara bersih dan makanan layak yang biasanya ia dapatkan dengan mudahnya. Tangannya sudah kotor dan kuku-kukunya menghitam karena tidak hentinya mencakar rantai yang ada di lehernya. 

Airmatanya sudah habis dan hanya tersisa isakan tanpa ada lelehan airmata. 

KRIET!

Badannya langsung mundur mendekatkan diri dengan tembok yang ada di belakangnya. Lututnya dipeluk kuat sebagai bentuk perlindungan diri yang hanya bisa ia lakukan saat ini. 

"Sudah bangun?", suara berat yang menggema membuat badannya bergetar kembali. 

Bayangan masa lalu kembali menyerang dirinya. Ketakutan itu kembali terjadi dan semuanya kembali seperti semula. Sosok yang datang itu kemudian merendahkan tubuhnya dan mensejajarkan pada sang tawanan yang menyembunyikan wajah. 

"Apa yang kau rencakan dengan Jung Jaehyun?", Jaemin menggeleng kuat dengan isakannya kembali. 

"Aku benar-benar tidak sengaja bertemu dengannya, aku tidak berbohong"

Pria dengan mata tajamnya itu menatap erat pada mata si manis yang sudah bengkak dan tidak berani memandang wajahnya. 

"eunggg!", rambutnya ditarik paksa hingga kedua matanya bertabrakan dengan mata tajam Jeno. Isakan kecilnya perlahan terdengar kembali dengan airmatanya yang kembali menetes. Satu tangannya memegang rantai yang melilit lehernya lebih kuat, sedangkan satunya memegang rambutnya yang ditarik paksa. 

"Kau tidak berbohong?", Jaemin menggeleng dengan kedua tangannya yang terkatup di depan dadanya. 

"Kau tahu kan bahwa aku bisa menghukummu lebih parah daripada ini, sayang?", Jaemin menganggukkan kepalanya kembali. 

"Sekali lagi kau bertemu dengan Jaehyun, aku tidak akan segan menghabisi nyawamu, paham?", Jaemin menganggukkan kepalanya. 

"Paham?", tarikan di rambutnya semakin kuat. Seperti sosok di depannya membutuhkan jawaban pasti. 

"aham", tidak ada suara keluar melainkan hanya bisikan kecil dari Jaemin yang kini rambutnya sudah dilepaskan dan diusap perlahan oleh sosok yang sama. Jeno menempelkan bibirnya pada kening si manis, yang masih terisak, cukup lama dan kemudian dilanjutkan dengan kecupan singkat di kedua mata si manis yang tidak bisa terbuka lagi karena bengkak. 

Jeno kemudian memeluk tubuh ringkih itu dan memberikannya kecupan di sisi kepala si manis. 

"Hyung melakukan ini karena hyung menyayangimu, Nana, hyung tidak mau kehilanganmu", bisik Jeno pada Jaemin. Pelukannya kemudian terlepas dan tangan besar itu mengusap airmata di pipi Jaemin yang agak lebam, dan dilakukannya juga pada satunya lagi. 

"Lepaskan rantai di lehernya, dan kunci dia di kamarnya",

"Lepaskan rantai di lehernya, dan kunci dia di kamarnya",

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Greedy (Nomin ft 2Jae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang