Seorang gadis berambut hitam legam sepunggung bernametag Zevanya Veronica sedang duduk di bangku panjang yang biasa digunakan untuk menunggu bus datang. Sambil mendengarkan musik menggunakan earphone, gadis itu menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan ada bus atau tidak. Hari ini Papa dan Mama nya tidak bisa mengantarkannya, mereka sibuk dan dia mengerti itu. Dia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, pukul setengah tujuh. Berarti setengah jam lagi bel akan berbunyi. Gadis itu terus menggerutu di dalam hatinya.
"Aaah... Yang manis pagi-pagi gini memang mantap" seloroh laki-laki yang baru saja datang menghampirinya dengan seragam sekolah yang berantakan.
"Bener banget" sahut temannya.
"Ehem... ehem,"
Suara asing yang menghampirinya itu membuat perhatian Zeva teralihkan kepada suara tersebut. Ia terlonjak kaget saat melihat sudah ada tiga orang siswa dari sekolah lain berada dihadapannya.
Positif thinking aja, mungkin mereka cuma iseng godain, diem aja gak usah gubris, nanti juga pergi batin gadis itu berusaha tak memperdulikannya, tangannya terus mencengkram pinggiran bangku halte keras-keras.
"Santai aja"
"Sama kita dulu yuk neng kita enjoy-enjoyan, hahaha"
Zeva baru saja ingin berdiri, namun pergelangan tangannya dicekal oleh salah satu siswa yang tidak dia kenal itu.
"Mau kemana? Udah disini aja"
"Selaw aja neng"
"Gila, tangannya lembut banget kayak seragam abis disetrika"
"Berisik!" bentak Zeva seraya memelintir lengan laki-laki itu hingga meringis, lalu ia berhasil kabur. Siswa itu mengumpat dan meringis kesakitan, mereka pun mengejar Zeva.
"Sialan!"
Zeva terus berlari dengan cepat agar orang tadi tidak bisa mengikutinya. Ia sangat ingin meminta pertolongan, namun jalanan ini sangat sepi. Gadis itu menoleh ke arah belakang yang terdapat tiga orang tadi masih mengejarnya, gadis itu tak memperhatikan jalan didepannya alhasil ia tersandung.
GREB
Mereka berhasil mencekal kedua tangan gadis itu lagi. "Hahaha, mau kemana lagi lo?" mereka tertawa kemenangan, kali ini ia tidak akan melepaskan gadis itu dengan mudah.
"Lepasin, brengsek!"
"Main dulu aja sebentar sini"
"Nggak!"
Zevanya terus memberontak agar cowok itu melepaskan pergelangan tangannya yang dicekal.
"Lepasin dia" ucap seseorang tiba-tiba, yang menghentikan kegiatan tarik paksa itu.
Sontak kedua belah pihak itu kaget dan menoleh ke sumber suara.
Zeva yang melihatnya pun terkejut. Karena tak jauh didepannya, ia melihat sosok yang dia kenal.
Galaksi Pratama Alneeson—Mempunyai jabatan sebagai Ketua Gatravic, salah satu geng motor terkenal di Jakarta Selatan. Kerap dipanggil Gala. Laki-laki yang identik dengan slayer bandana biru tua dilehernya.
Zeva yang melihat kedatangan Galaksi membuatnya terasa lega. Setidaknya Galaksi yang selalu ia panggil 'Galatengil' itu bisa membantunya.
"Woy, itu 'kan dia ya?" bisik salah satu siswa itu kepada temannya.
Laki-laki disebelahnya itu mengangguk. "Galaksi," jawabnya dengan mata yang masih memandang Galaksi dari kejauhan yang perlahan mendekatinya.
"Heh bocah, lepasin dia!" teriak Galaksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI GERHANA (ON GOING)
SpiritualDilahirkan kembar bukan berarti mempunyai nasib yang sama juga bukan? Walau kembar, kepribadian mereka itu jauh berbeda. Galaksi Pratama Alneeson, Gala panggilannya. Mempunyai jabatan sebagai Ketua Gatravic, salah satu geng motor yang sangat terkena...