Part 10 (Sudah direvisi)

297 37 0
                                    

Part 10
Dan pada akhirnya, mereka mengizinkan Alwi mendonorkan ginjalnya untuk Suheil. Sekarang mereka sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit.

Alwi sedang bersiap-siap di kamarnya. Tiba-tiba Inne masuk sambil membawa baju kokonya Alwi yang dia buat sendiri.

"Assalamualaikum Wi". Ucap Inne.

"Waalaikumsalam Bun. Ada apa Bunda ? Kok ke kamar Alwi". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Ini Bunda bawa baju buat kamu. Ini bajunya Bunda buat sendiri khusus untuk kamu. Warnanya juga kesukaan kamu. Jadi, kamu harus pakai ini ya". Ucap Inne sambil mengelus rambut hitamnya Alwi.

"Makasih Bunda, tapi kenapa Bunda cuma buat Alwi ? Suheil sama kak Ridho enggak ? Kan lagian Alwi cuma butuh doa dari Bunda. Itu udah hadiah terbaik untuk Alwi. Alwi takut mereka berdua cemburu, lagian Alwi hanyalah anak angkat". Jawab Alwi.

"Tidak Wi, kami tidak cemburu. Kami malah mengucapkan terimakasih ke Alwi. Karena Alwi rela mendonorkan ginjalmu untuk Suheil". Ucap Ananda masuk ke kamar Alwi, disusul oleh Suheil dan Ridho.

"Iya nak, Bunda mohon terima ya". Ucap Inne. Alwi yang tidak ingin mengecewakan Bundanya, akhirnya mau menerimanya.

"Yaudah, Alwi terima. Makasih Bunda". Ucap Alwi sambil memeluk Inne.

"Iya nak, sama-sama". Jawab Inne sambil membalas pelukan Alwi.

Alwi tersenyum di balik pelukannya itu. Ananda, Suheil, dan Ridho pun tersenyum melihat itu. Setelah sudah tenang, akhirnya Alwi melepaskan pelukannya. Alwi pun meminta yang lainnya untuk keluar dulu dari kamarnya secara halus. Dan mereka pun keluar, kecuali Inne.

"Lah, kenapa Bunda masih di sini ?". Tanya Alwi.

"Bunda mau bantu kamu siap-siap, lagian Bunda juga udah siap nih. Bunda bantu ya. Bunda ingin mengenang masa kecil kamu dulu, kalo mau pergi pasti Bunda bantu kamu siap-siap. Padahal kamu udah gede dulu. Waktu kamu umur 8 tahun. Boleh kan ? Lagian ga apa-apa walaupun kamu udah remaja". Jawab Inne. Alwi pun mengangguk setuju. Inne pun merasa senang dan membantu Alwi untuk bersiap-siap.

Setelah selesai, Inne dan Alwi pun keluar kamar dan turun ke bawah menyusul yang lain.

"Gimana, udah siap semua ?". Tanya Ananda. Mereka pun menganggukan kepalanya tandanya udah siap.

"Alwi, kalo lagi kurang sehat, belum siap, atau masih ragu-ragu bilang ke Ayah, Bunda, atau Kakak ya". Ucap Ridho.

"Alhamdulillah, Alwi baik-baik. Dan Alwi sudah siap. Kalian doain aja semoga Alwi ga apa-apa. Ga usah khawatir. Insya Allah Alwi sama Suheil baik-baik aja". Jawab Alwi.

"Amin". Jawab semuanya.

Mereka pun bergegas untuk ke rumah sakit. Ananda pun mengambil kunci mobilnya dan setelah itu, ia pergi ke garasi mobil. Disusul yang lainnya.

Posisi duduk Ridho di depan bersama Ananda, Inne bersama Suheil di tengah, dan Alwi di belakang duduk sendiri. Alwi sudah mengatakan bahwa ia ingin duduk sendirian saja di belakang, dan yang lainnya pun tidak membantah dan menyetujuinya.

*************

Skip sudah sampai di rumah sakit
Ananda dan lainnya pun pergi menuju ruang dokter. Kebetulan dokternya ada sahabat masa kecil Ananda. Jadi, Ananda sudah kenal lama denganya, begitupun yang lainnya.

"Assalamualaikum Rico". Ucap Ananda sambil mengetuk pintu ruangannya.

"Waalaikumsalam, eh kamu Nanda. Apa kabarnya ". Jawab dokter Rico.

"Alhamdulillah, baik. Dan aku ke sini ingin langsung menemui kamu karena kami sudah menemukan pendonor ginjalnya untuk Suheil". Ucap Ananda.

"Alhamdulillah, bagus kalo begitu. Tapi siapa pendonornya kalo aku boleh tahu, soalnya wajahmu terlihat sedih dan khawatir". Tanya dokter Rico.

"Alwi dok". Jawab Alwi sambil tersenyum.

"Lah, kamu Wi. Tapi kan itu bahaya buat kesehatan kamu. Kamu harus menanggung risikonya. Apa kamu siap". Tanya dokter Rico khawatir.

"Alwi siap dok. Semuanya juga sudah setuju. Jadi, dokter Rico ga usah khawatir. Insya Allah, Alwi akan baik-baik saja". Jawab Alwi.

"Yasudah, kalo begitu kita lakukan sekarang juga. Lebih cepat, lebih bagus. Ayo Suheil kita ke ruangan operasi untuk bersiap-siap. Untuk Alwi, karena sudah melakukan pemeriksaan kecocokan sebelumnya, jadi bisa langsung ke ruangan operasi, tapi kamu bersiap-siap dulu ya bareng Suheil untuk berganti pakaian di ruangan sebelah ruang operasi ya". Ucap dokter Rico.

"Baik dok. Alwi, Suheil duluan ya bareng dokter Rico". Ucap Suheil.

"Iya El, silahkan". Jawab Alwi.

"Assalamualaikum". Ucap Rico dan Suheil.

"Waalaikumsalam". Jawab lainnya. Mereka berdua pun pergi.

"Yaudah, Alwi juga mau pergi dulu. Doain Alwi sama Suheil semoga operasinya berjalan dengan lancar dan kami berdua baik-baik saja. Jadi, kalian ga usah khawatir, insya Allah akan baik-baik saja". Ucap Alwi.

"Iya nak". Jawab Inne.

"Alwi pergi dulu, Assalamualaikum". Ucap Alwi.

"Waalaikumsalam". Jawab Ananda, Inne, dan Ridho.

Alwi pun pergi menyusul Suheil. Operasi pun dimulai. Mereka yang berada di luar ruangan, berdoa kepada Allah SWT. semoga Alwi dan Suheil baik-baik saja dan operasinya berjalan dengan lancar.

***************

Bagaimana lanjutannya ?
Apakah Alwi dan Suheil baik-baik saja ?
Apakah operasinya berjalan dengan lancar ?
Mohon dukungannya ya
Selamat membaca....

Pergi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang