Part 22 (Sudah direvisi)

188 24 0
                                    


Ridho yang Masaji melamun langsung menyadarkannya.

"Eh, kenapa Dho ?". Tanya Masaji yang tersadar dari lamunannya.

"Yang harusnya nanya tuh gw, kenapa lu melamun kayak gitu ?". Tanya Ridho.

"Ini gw ngerasa gw itu jahat banget ke Alwi". Ucap Masaji. Ridho pun mengeryitkan dahinya karena tidak paham yang dibicarakan Masaji.

"Maksudnya Lu gimana sih Ji ? Gw ga paham apa yang diomongin sama lu". Ucap Panji.

"Jadi begini, sebenarnya gw itu suka sama Tammy sebelum Alwi mengungkapkan perasaannya ke Tammy. Awalnya gw pikir Alwi itu ga peduli yang namanya tuh cinta padahal Tammy suka sama dia. Gw tau kalo Tammy suka sama Alwi dari tatapannya itu. Karena gw punya perasaan lebih ke Tammy, makanya gw mau mengungkapkan perasaan ke Tammy. Tapi ternyata Alwi juga suka sama Tammy sampai mereka berdua jadian. Nah waktu itu gw merasa cemburu dan kesal terhadap Alwi. Gw juga mulai membenci Alwi. Tetapi gw ngerasa tega kalo gw ngebenci dia. Jadi, gw memutuskan untuk mengikhlaskan dan menyetujui hubungan mereka itu". Ucap Masaji.

Ridho yang mendengar itu mulai terlihat marah tetapi Panji pun menenangkannya untuk tidak marah sekarang.

Tetapi amarah itu pun reda setelah Masaji menceritakannya semua.

Ananda, Inne, dan Suheil pun terkejut karena ternyata Masaji juga menyukai Tammy selain putra/adik bungsunya itu.

"Maafin gw ya Dho. Gw sempat mulai membenci Alwi. Tapi gw berjanji gw akan menjaga Alwi terus dan tidak akan membiarkan dia disakiti oleh siapapun". Ucap Masaji.

"Iya, gw maafin. Makasih ya Ji sudah mau menyetujui hubungan mereka". Ucap Ridho sambil memeluk Masaji.

"Iya Dho, sama-sama. Gw kan udah bilang gw udah anggap Alwi itu sebagai adik gw sendiri". Ucap Masaji sambil membalas pelukannya.

Ananda, Inne, Suheil, dan Panji pun tersenyum melihat persahabatan mereka yang tetap terjalin dengan baik. Masaji dan Ridho pun melepaskan pelukannya.

"Dan sebenarnya Ridho mau ngomongin sesuatu sama kalian semua". Ucap Ridho.

"Ngomongin Kevin ya ?". Tanya Masaji. Ridho pun mengangguk.

"Memang kenapa nak ? Bukannya Kevin anak baik kan ?". Tanya Inne.

"Enggak Bun. Kevin itu anak yang membenci Alwi di sekolahnya karena kepintaran Alwi itu. Dan Bunda ingat waktu Kevin jenguk Alwi. Wajahnya itu seperti mau merencanakan sesuatu Bun. Dan kami pikir dia mau mencelakai Alwi Bun". Ucap Ridho.

Ananda dan Inne pun terkejut mendengar itu kecuali Suheil yang memang sudah mengetahui itu semua dari Alwi.

"Tapi Dho, kita harus gimana ? Ga mungkin kita pindah rumah sakit kan ?". Ucap Panji. Ridho pun menjitak kepala Panji.

"Lu pikir, keluarga gw ga mampu gitu ? Awas lu ngatain gw aneh-aneh. Gw bakal menghisap saripati lu itu. Gw kan Saloka". Ucap Ridho.

Panji pun hanya cengengesan sambil bergidik ngeri melihat wajah Ridho itu. Yang lain pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melhat tingkah mereka itu.

"Udah, udah. Kok jadi pada ribut sih. Nanti kalo Alwi bangun gimana ?". Ucap Tammy yang terbangun karena mendengar suara keributan dari mereka.

"Maafin kami ya". Ucap Ridho dan Panji.

"Iya gapapa". Ucap Tammy.

"Kalian lagi ngomongin apaan ? Kayaknya serius amat". Ucap Tammy berjalan ke arah mereka.

Masaji pun menceritakan semuanya. Tammy pun terkejut karena Masaji menyukainya juga.

Tapi ia merasa lega karena Masaji tidak masalah akan hal itu.

"Jadi, mau gimana ? Pindah rumah sakit atau memperketat penjagaan terhadap Alwi ?". Tanya Masaji.

"Saran Aji, mendingan kita memperketat penjagaan dulu baru kalo Kevin sudah mulai melakukan hal itu kita langsung bawa dia ke kantor polisi. Makanya kita butuh CCTV di sini biar kita bisa awasi dari hp kita masing-masing. Dan kita tidak boleh jauh-jauh dari Alwi terutama kamu Tammy, mungkin aja dia tau kelemahan Alwi itu adalah kamu sendiri. Bisa bahaya kalo dia tau. Makanya kita ga boleh jauh-jauh dari Alwi. Aji, Panji, sama Tammy bakal nginap di sini bantuin kalian. Aji juga udah telvon Arnold sama Claudia untuk bantuin kita di sini. Gimana ? Kalian setuju ?". Lanjut Masaji.

"Yasudah gw setuju, yang lain setuju ?". Tanya Ridho. Mereka pun menganggukkan kepalanya setuju.

"Makasih ya Ji". Ucap Ridho.

"Iya, sama-sama. Santai aja Dho". Ucap Masaji
Arnold dan Claudia pun datang.

"Assalamualaikum". Ucap mereka berdua.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

"Oke, gw udah beli CCTVnya. Nanti tinggal kita pasang di sekitar sini". Ucap Arnold.

"Terus, gimana keadaan Alwi Tam ?". Tanya Claudia.

"Alhamdulillah, dia udah mulai membaik". Jawab Tammy.

"Alhamdulillah". Ucap Arnold dan Claudia.

"Yasudah, sekarang kita mulai memasangnya. Kita harus bersiap-siap, karena tadi gw lihat Kevin mau menuju ke sini". Ucap Arnold.

Mereka pun mengangguk dan mulai memasang CCTV. Ananda pun menghubungi polisi untuk meminta kerjasamanya. Kebetulan ada salah satu sahabat Ananda yang menjadi polisi.

**************

Apakah akan berhasil menangkap Kevin ? Apakah Kevin mau mengakui kesalahannya ?
Tunggu selanjutnya ya
Selamat Membaca....

Pergi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang