Part 38 (Sudah direvisi)

154 20 4
                                    

Skip sudah pagi

Inne, Tammy, dan Claudia sedang menyiapkan sarapan.

"Assalamualaikum". Ucap Ananda, Ridho, Suheil, Arnold, dan Masaji.

"Walaikumsalam, eh ternyata kalian sudah bangun. Baru aja Bunda mau bangunin kalian". Ucap Inne tersenyum.

"Iya Bun, kan kita mau jalan-jalan". Ucap Ridho bersemangat.

Ananda dan Inne pun merasa senang karena Ridho dan Suheil terlihat bersemangat untuk berjalan-jalan bersama.

Mereka berdua sempat berpikir, apakah saat Alwi pergi, Ridho dan Suheil akan selalu bahagia seperti ini.

Mereka berharap Alwi akan sembuh dan bisa bersama mereka sampai ajal memisahkan mereka. Tiba-tiba Alwi datang bersama Rafi, Tari, dan Kevin.

"Assalamualaikum". Ucap Alwi, Rafi, Tari, dan Kevin.

"Waalaikumsalam". Jawab Ananda dan yang lainnya.

"Bagaimana keadaanmu nak ?". Tanya Inne.

"Alhamdulillah, Alwi udah baik-baik aja". Jawab Alwi sambil tersenyum. Mereka pun merasa lega.

"Kalo begitu, aku pamit dulu Nanda". Ucap Rafi.

"Kok cepat banget Raf ? Ga mau sarapan bareng dulu ?". Tanya Ananda.

"Maaf Nanda, bukannya aku menolak tetapi aku dan Tari harus ke kantor karena ada rapat penting hari ini. Dan Kevin pun hari ini segera ke pesantren yang sudah Alwi pilihkan biar ga terlalu jauh dengan rumah kami. Terima kasih ya Wi, kamu sangat baik sekali". Ucap Rafi sambil mengelus pipinya Alwi.

"Iya om, sama-sama. Alwi lakukan ini karena selain Kevin sahabat Alwi, Alwi ga mau kalian khawatir sama Kevin. Kalian bisa setiap hari mampir ke pesantren untuk melihat keadaan Kevin dan Kevin pun bisa melepaskan rindunya kepada kalian". Ucap Alwi sambil tersenyum.

Ananda dan Inne bangga mempunyai putra seperti Alwi.

"Kalau begitu, kami mau pergi dulu, wassalamu'alaikum". Ucap Rafi, Tari, Kevin, dan Arnold.

"Waalaikumsalam". Jawab semuanya.

Ternyata Arnold pun ikut pulang bersama mereka karena Arnold harus mengurus perpindahan rumah ke luar negeri.

Masaji dan Ridho pun merasa sedih karena salah satu sahabat mereka harus pergi, tetapi tidak ada gunanya merasa bersedih. Mereka berdoa semoga Arnold dan keluarganya selamat sampai tujuan.

**********

Skip setelah sarapan

Sekarang mereka sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Wi, kamu udah chat Nadya sama Namira ?". Tanya Ridho.

"Kenapa harus Alwi ? Kakak berdua aja, siapa tau kak Nadya sama kak Indah mau sama kalian". Ucap Alwi.

"Iya Dho, Ji. Lagian Alwi udah punya calon istri lagi, bahaya kalo Tammy sampai cemburu". Lanjut Claudia.

Tammy pun mencubit tangannya Claudia.

"Aduh, sakit Tam". Ucap Claudia meringis kesakitan.

"Lagian kamu bilang kayak gitu, Tammy kan jadi malu". Jawab Tammy kesal.

"Ngapain kamu malu Tam, lagian Alwi itu Habibimu". Ucap Ridho meledek.

"Sudah, sudah. Kalian jadi ribut gini". Ucap Ananda tersenyum geli melihat tingkah laku mereka berdua itu

"Yassalam, ada-ada kamu Tammy". Ucap Alwi terkekeh melihat tingkahnya Tammy.

"Apakah saat Alwi pergi, akan ada kebahagiaan seperti ini lagi atau hanya ada kesedihan ?". Batin Alwi melihat kebahagiaan keluarganya itu.

*********

"Kamu itu seperti pelangi yang mewarnai setiap hari-hariku".
Alwi Assegaf As Alwi Goergeazri

"Aku akan merasa bahagia jika aku selalu bersamamu".
Rientammy As Tammy Kanaya Maharani

Note : Tokoh baru
-Nadya Tanj sebagai Nadya Putri Safira
-Indah Nicole sebagai Namira Anastasia
Sifat mereka berdua : Baik, tegas, jahil, keras kepala, dan penyayang.
-Nadya dan Namira sudah menganggap Alwi dan Suheil adiknya sendiri, jadi ga ada rasa suka ya
-Umur mereka 19 tahun, sekelas sama Masaji dan Ridho.

Selamat membaca

Pergi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang