Part 45 (Sudah direvisi)

149 18 1
                                    

Skip pagi

Inne dan Tammy sedang memasak di dapur, sedangkan Claudia, Nadya, dan Namira sedang menyiapkan peralatan makan di meja makan.

"Tammy, tolong ya kamu bangunin Alwi dulu, kami lupa bangunin dia". Ucap Ananda duduk di bangku meja makan diikuti Masaji, Ridho, dan Suheil.

"Iya yah". Jawab Tammy sambil tersenyum.

Tammy pun bergegas menuju kamar Alwi yang berada di atas bersebelahan dengan kamar Ridho.

"Yah, kok ga kayak biasanya ya Alwi kayak gini. Biasanya dia itu habis sholat subuh ga tidur lagi". Ucap Inne yang sedang menaruh makanan dan minuman di meja.

"Mungkin dia kecapean. Kemarin dia itu ga bisa tidur karena banyak nyamuk di sana ditambah lagi ditendang sama Suheil". Ucap Ananda melirik kearah Suheil.

Suheil pun hanya cengengesan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Lain kali jangan kayak gitu lagi ya, kasihan adik bungsumu itu. Dia juga harus banyak istirahat". Ucap Inne duduk di samping Ananda.

"Iya Bun, hehehe". Jawab Suheil cengengesan.

Ananda dan yang lainnya pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah lakunya itu.

***********

Skip di kamarnya Alwi

Tammy pun membuka pintunya dengan perlahan dan saat sudah masuk ia pun menutup kembali pintunya secara perlahan.

Tammy pun melihat Alwi yang masih tertidur pulas. Tammy pun mendekati Alwi dan kemudian ia duduk di samping Alwi.

Tammy pun membelai lembut rambutnya itu sambil tersenyum.

"Walaupun lagi tidur, gantengnya itu ga pernah hilang ya". Ucap pelan Tammy.

Karena merasa terganggu, Alwi pun membuka matanya perlahan dan melihat Tammy yang sedang tersenyum kepadanya.

Alwi pun bangun dari baringannya dibantu oleh Tammy.

"Kamu capek banget ya, tidurnya nyenyak banget. Kalo kamu capek, kamu disini aja. Nanti aku bawain makanannya kesini". Ucap Tammy mengelus rambutnya Alwi.

"Gapapa, Alwi makan dibawah aja". Jawab Alwi sambil tersenyum.

"Yaudah, kalo kamu maunya makan dibawah. Sekarang kamu mandi dulu sana, aku siapin dulu ya air hangatnya". Ucap Tammy ingin bangun dari duduknya tetapi Alwi menariknya dan kemudian memeluknya. Tammy pun terkejut.

"Nanti aja, Alwi bisa kok siapin air hangatnya. Tinggal pencet tombol di shower aja. Sekarang Alwi mau peluk kamu dulu, Alwi senang banget karena pas bangun tidur langsung melihat Tammy lagi senyum. Senyuman manismu itu membuatmu cantik dan manis". Ucap Alwi sambil tersenyum.

Tammy pun tersenyum malu mendengar Alwi mengatakan bahwa dirinya cantik dan manis.

"Bisa aja kamu Wi". Jawab Tammy membalas pelukannya sambil tersenyum. Alwi pun melepaskan pelukannya.

"Yasudah, Alwi mau mandi dulu ya". Ucap Alwi sambil tersenyum dan Tammy pun mengangguk sambil tersenyum juga.

Alwi pun mengambil pakaiannya dari lemarinya dan kemudian ia pun masuk ke kamar mandi.

Tammy pun membereskan tempat tidurnya Alwi sambil mengingat perlakuan manis Alwi terhadapnya tadi.

"Ternyata dibalik sifat dinginnya, perlakuannya bisa semanis ini. Mungkin hanya terhadap keluarganya saja dan orang yang dia sayangi seperti diriku yang akan menjadi istrinya nanti. Aku memang tidak salah memilihnya sebagai pendamping hidupku kelak. Aku sangat beruntung dan bersyukur bisa menjadi istrimu Alwi". Batin Tammy sambil tersenyum.

Setelah membereskannya, ia pun duduk di tempat tidur Alwi sambil memainkan HP-nya. Tammy pun memutuskan untuk menunggu Alwi karena Tammy takut Alwi akan marah padanya.

*************

"Jodoh itu tidak memandang derajat, jodoh itu memandang hati, kesetiaan, dan tidak melihat dari kelebihan atau kekurangannya".
Author

Selamat membaca
#menujupartterakhir

Pergi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang