part 9 (sudah direvisi )

276 41 0
                                    


Author POV
Kemudian Alwi masuk ke kamarnya dan menguncinya. Ridho yang telah sampai di pintu kamar Alwi merasa khawatir dengan keadaan Alwi.

Ia takut Alwi akan benar-benar bunuh diri. Sedangkan Ananda, Inne, dan Suheil hanya melihat dan berdoa semoga Alwi tidak apa-apa.

Tentulah mereka sangat Khawatir walaupun Alwi bukan anak/kakak kandung mereka. Ridho mencoba ingin mendobrak pintu kamar tersebut, tetapi pintu tersebut susah sekali di dobrak.

Akhirnya Ridho pun menyerah dan berdoa agar Alwi tidak apa-apa. Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan Alwi pun keluar sambil membawa koper.

Ananda, Inne, Suheil, dan Ridho pun merasa heran sekaligus khawatir.

"Nak, kamu mau kemana ?". Tanya Inne.

"Alwi mau pergi dari rumah dan membiarkan kalian hidup bahagia selamanya". Jawab Alwi dingin. Mereka pun sangat terkejut.

"Alwi sayang, Ayah mohon jangan pergi ya. Ayah minta maaf karena sudah membentak kamu. Ayah mohon nak". Ucap Ananda sambil memegang tangan Alwi.

Alwi yang melihat itu melepaskan tangan Ayahnya secara halus, kemudian ia tersenyum dan dan pergi. Tetapi Alwi pun berhenti dan menoleh ke arah belakang.

"Alwi bercanda, hehehe". Ucap Alwi sambil cengir tanpa dosa. Ridho dan Suheil pun geram dan mencoba untuk menjewer telinga Alwi. Ananda dan Inne pun merasa senang sekali lega.

"Udah, udah. Mendingan kalian siap-siap untuk ikut Ayah dan Bunda ke rumah sakit karena Suheil ingin kontrol kesehatan sekaligus ingin melihat apakah sudah ada pendonor ginjal untuk Suheil". Ucap Ananda serius.

Alwi yang mendengar itu langsung terkejut dan menatap ke Suheil untuk meminta penjelasan dari dirinya. Suheil pun menceritakannya.

Ginjal sebelah kiri Suheil rusak, jadi harus segera melakukan operasi. (Kok Suheil ga sering kesakitan, soalnya author ga mau panjang lebar. Karena di sini tuh fokusnya ke Alwi ya ). Alwi yang mendengar itu langsung sedih dan melihat wajah Suheil yang terlihat pucat.

"Kalo begitu, Alwi bersedia untuk mendonorkan ginjal Alwi untuk Suheil. Alwi tau ini sangat berbahaya untuk kesehatan Alwi, tetapi ini demi Suheil. Ayah, Bunda, sama kak Ridho ga usah khawatir, Alwi akan baik-baik aja. Jadi, kalian fokus aja sama Suheil jangan ke Alwi, dan Alwi enggak mau di bantah". Ucap Alwi dingin.

"Tapi wi, kamu sendiri yang akan menderita". Jawab Suheil.

"Enggak apa-apa kok El, Alwi ikhlas". Ucap Alwi sambil tersenyum.

"Yaudah, kami mengizinkanmu, tapi kamu harus berjanji tidak akan meninggalkan kami, kamu harus kuat demi kami semua". Ucap Ridho.

"Insya Allah kak, tapi kalo Alwi udah ga kuat, kalian harus ikhlas, karena sudah kehendak Allah". Ucap Alwi sambil tersenyum. Inne yang melihat itu, langsung memeluk Alwi disusul oleh lainnya.

*****************

Apakah Alwi akan mendonorkan ginjalnya untuk Suheil ?
Apakah Alwi akan baik-baik saja ?
Mohon dukungannya ya
Selamat Membaca
Maaf, ceritanya pendek

Pergi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang