bab 12 ✅

3.1K 352 114
                                    

Shaya kesal melempar benda-benda di kamarnya, sudah sedari sore dirinya menunggu Mew dengan pakaian minim untuk mempersiapkan rencana busuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaya kesal melempar benda-benda di kamarnya, sudah sedari sore dirinya menunggu Mew dengan pakaian minim untuk mempersiapkan rencana busuk. Dia memberikan Mew sebuah obat yang dapat merangsang kejantanannya. Namun pria itu tak kunjung datang, membuatnya begitu marah.

***

"Jika dia bangun besok, bantu dia mempersiapkan diri, jika dia ingin di sini, bawalah apa pun kebutuhannya," titah Mew kepada maid dan beberapa pekerja untuk mengawal Kana.

Kana bangun dengan tubuh pegal, saat matahari sangat tinggi, ia masih enggan untuk bangkit dari ranjang. Lagi-lagi Mew tidak ditemui Kana di sampingnya. Kana  hanya sendirian seperti biasa.

"Apa Tuan sudah bangun?" Seorang maid tiba-tiba masuk mengejutkan Kana, ia langsung membungkus tubuh telanjangnya dengan selimut.

"Maaf, saya membawa pakaian anda, Tuan, dan alat mandinya sudah sangat siap, apa Tuan mau bersih-bersih sekarang?" tanya maid pada Kana.

"Saya mau mandi, maaf, bisa letakan saja pakaiannya di sana."

"Baik, Tuan. Kami menunggu di luar, panggil saja jika Tuan membutuhkan sesuatu."

Kana selesai, ia keluar dari gubuk indah itu memakai setelan cerah yang semakin menambah keindahan seorang Kanawut.

Kana selesai, ia keluar dari gubuk indah itu memakai setelan cerah yang semakin menambah keindahan seorang Kanawut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kakak Kana." Anak laki-laki bernama Sufa memeluk Kana hangat saat Kana menghampiri mereka yang sedang bermain.

"Kakak gak bawa makanan?" tanya mereka melihat Kana hanya melenggang kosong.

"Kalian belum sarapan?"

"Sudah sih Kak, tapi tumben pagi ini Kakak tidak datang?"

"Maaf, Kakak kesiangan." Kana tertawa ketika anak-anak mengejeknya.

Dari atas seseorang mengamati Kana yang sangat ceria tertawa lepas bersama anak-anak di bawah, ia bicara sedikit menaikkan bibirnya. 'Dasar benalu.'

"Mem, sampai kapan pria itu di rumah ini? Dan apa-apaan anak-anak itu?"

Shaya dan Nyonya J duduk bersantai dengan secangkir teh menemani mereka.

AT least (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang