bab 3 🔞

4.9K 457 69
                                    

Kana mengatur nafasnya, ia masih merasakan geli teramat di sekujur tubuhnya setelah pelepasan ke-dua, seakan melupakan harga diri, Kana menikmati permainan laki-laki yang tidak ia kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kana mengatur nafasnya, ia masih merasakan geli teramat di sekujur tubuhnya setelah pelepasan ke-dua, seakan melupakan harga diri, Kana menikmati permainan laki-laki yang tidak ia kenal. Mew masih bermain-main dengan mulutnya di tongkat pipis Kana sehingga dia tidak berdaya lagi.

Kana sangat ingin ini cepat berakhir. Dia digerayangi di mana-mana.

Mew menatap pria cantik itu, lalu tersenyum remeh, ia kembali melumat Kana dengan mata terpejam. Tangan dan kakinya yang sebelum ini begitu aktif untuk menolak sekarang pasrah ketika pahanya di lebarkan Mew.

Daging keras dan berurat itu di dorong oleh pemiliknya menuju lubang surgawi yang licin, entah itu cairan Kana sendiri atau diludahi Mew untuk pelumas baginya.

Walau demikian, tongkat ajaib yang besar itu kesulitan, ketika kepalanya di pintu masuk lubang hole yang masih perawan di beberapa saat yang lalu. Kana lagi-lagi terkejut dimasuki walau ini sudah yang ke-dua kalinya.

"Perawan sialan, aght, lubangmu nikmat, baby!" umpat Mew, antara kesulitan dan keenakan ketika dinding sempit memijat kepala ototnya yang sensitif.

Kana hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan rasa perih di sana, tangannya bertumpu di pinggang Mew. Dia meremasnya sesekali untuk menyalurkan sesuatu yang tertahan.

Jleb ...

Dia lakukan dengan satu kali pukulan, milik Mew bersarang penuh.

Kana membekap mulutnya dengan kedua tangannya sendiri untuk menahan nafas, dirinya benar-benar penuh sekarang.

"Oghkhh, shit, fuck baby!" racau Mew, ia mendiamkan miliknya sebentar sebelum ia menarik pinggangnya.

Kana kembali meringis, dia masih belum terbiasa, namun ada rasa nikmat, ia terus menyembunyikan wajah dengan kedua tangannya, kepalanya miring ke kiri.

Mew menepis tangan itu, membungkuk menelusuri wajah cantik Kana yang memerah untuk menghadapnya agar libido pria ini semakin naik. Dia sangat bernafsu memandangi Kana dari dekat.

"Jalang, sialan," maki Mew, Ia menampar kuat pipi sebelah kiri Kana kemudian satu tangannya meremas-meremas dan memelintir nipple Kana dengan kasar.

"Ayo mendesahlah, jalang! Aghh ..., baby." Menekan bibir Kana agar terbuka, kemudian hilang akal, dia mulai mencekik Kana agar mata indah itu bisa ditatapnya.

Benar saja, Kana tercekik, nafasnya sesak, ia meronta-ronta menepis tangan jahat itu di lehernya, matanya membulat dengan mulut langsung terbuka. Rasa nikmat di bawahnya seketika hilang karena perlakuan kasar Mew di atasnya.

Mew semakin bergairah, dia mengangkat tubuh ringan Kana dengan miliknya masih bersarang di dalam hole Kana. Kana semakin menggigil, dirinya tiba-tiba diduduki di atas meja rias yang baru saja di sapu bersih barang di atasnya oleh Mew.

AT least (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang