Bab 22 🔞 ✅

3.3K 359 100
                                    

"Jangan membantah Ibu, Tor! Kana tidak akan selamat, persetan dengan rasa cintamu itu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan membantah Ibu, Tor! Kana tidak akan selamat, persetan dengan rasa cintamu itu!"

Ahan seketika menutup telponnya kembali kesal atas ketidak—konsistenan anaknya itu.

***

"Kana, aku mohon. Ini memalukan, kau mencoba menjatuhkan reputasiku, hah?"
ucap Mew, saat mereka ke dapur, semua mata terkejut melihat Mew dan Mat dengan dandanan seperti itu. Mereka menertawakannya, walau tak berani di depan Mew langsung.

"Apa? Malu kalian bilang? Lalu bagaimana denganku, jika nanti perutku besar, orang-orang akan mengolok-olokku, karena aku seorang laki-laki yang bisa mengandung. Kau pikir aku tidak malu untuk ke depannya? Sekarang hanya karena kau mendapat sentuhan tangan dariku. Kau sudah merasa malu?" ucap Kana dengan tampang sedihnya.

"Ya Tuhan .... Hey, sayang, kami tidak malu, bahkan sangat suka dengan riasanmu. Iya kan, Mat ...???" ucap Mew melihat Kana tiba-tiba sedih.

"Benar, Tu-an Kana, ini tren baru. Wah kau sangat imut, Tuan Mew." Mat menguyel pipi Mew untuk mengurangi rasa sedih pada Tuannya. Hal itu membuat Mew menahan amarahnya sehingga Mat berhenti melakukan itu.

"Nah begitu, dong. Ihhh ..., lucunya kalian berdua," gemas Kana mencubit pipi mereka sedikit keras hingga keduanya menjerit.

"Bi Kara, tolong siapkan bahan-bahan masak," titah Kana pada salah seorang maid.

"Untuk apa?" potong Mew.

"Ya untuk aku masak. Aku ingin melakukannya sendiri."

"T-tapi, bagaimana nanti kau lelah, sayang?"

"Sudah, ssst. Diam saja!" ucap Kana memasuki dapur. "Bi Ahan? Bibi di sini ternyata? Buat apa?" Saat Ahan menata makan siang, tentu itu untuk Kana yang suda diberi obat agar kandungannya gugur.

"Kau sudah di sini? Sudah lapar?" tanya Ahan.

Kana mengangguk, Ahan menarik kursi di depannya untuk Kana duduk, lalu ia ambil makan siang yang masih tertata di meja dapur, ia bawa ke meja makan untuk disajikan ke pada Kana.

Saat Ahan berbalik seketika terkejut melihat dua makhluk yang mengerikan, sehingga makanan yang mau ia berikan pada Kana ke atas meja terjatuh.

Pyar!!!

"Ya ampun, Bibi?" kaget Kana juga menoleh.

"A-a-apa ini ...?" tunjuk Ahan pada Mew dan Mat. Mereka semakin menahan malu. Kana—lah penyebab dandanan hantu di siang bolong begini.

AT least (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang