bab 4 🔞 ✅

4.3K 409 37
                                    

"Kanawut anakku, sayang, cepatlah besar untuk memberi kebaikan pada semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kanawut anakku, sayang, cepatlah besar untuk memberi kebaikan pada semua orang."

Doa yang selalu Ibu Kana ucapkan semasa Kana kecil dulu, sekarang sayup-sayup masih terngiang di telinga Kana, walau sudah lama tidak mendengar suara Ibunya.

Seperti doa Ibu Kana, ia tumbuh menjadi anak yang baik, tapi kebaikan itu seakan tak berbalas padanya, ujian silih berganti datang hingga suatu saat hal yang mengerikan ini terjadi padanya.

Tubuh yang sangat tidak baik itu terbaring lemah dengan luka memar di mana-mana, satu selimut tebal putih menutupinya, bahkan untuk bergerak pun, Kana merasa kesulitan.

Jantungnya kembali berdegup, mendengar knop pintu ada yang membuka dari luar, ia tidak sanggup lagi membayangkan di perkosa pria tadi jika sesuai yang dikatakannya sebelum meninggalkan Kana.

Kana salah besar, yang datang kali ini orang lain, lebih terlihat menakutkan, tubuhnya sedikit gendut, dia berjalan mendekati ranjang, Kana kembali menggigil.

"Mau apa kau!" teriak Kana mempertahankan posisinya.

Orang itu menyentuh selimut Kana, mulai menariknya paksa.

"Tolong!" teriak Kana semakin ketakutan.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan!" Orang yang lumayan familier, dia langsung memukul pria gendut yang menghampiri Kana barusan. Mat menghajarnya di depan Kana tanpa ampun.

"Beraninya kau yang akan menikmati jalang ini terlebih dahulu!" ucap Mat di sela pukulannya.

Pria gendut yang dimaksud nekat memasuki kamar Kana, ia tidak bisa berhenti membayangkan betapa cantiknya wajah Kana yang terus berputar di otaknya, lalu ia hilang akal dengan masuk diam-diam ke kamar Kana, berniat memperkosanya juga. Mat yang berniat sama datang ke kamar ini didahulukan oleh anak buahnya, membuat Mat marah.

"Apa yang kalian lakukan di kamar ini!" ucap Mew yang baru saja tiba.

Kedua orang yang sedang terlibat perkelahian terkejut dengan kedatangan Bos mereka.

"Dia mau mendekati mainanmu, Tuan," jelas Mat.

Mew langsung kesal, ia mengeluarkan senapan, ia tembakkan pada pria gendut tersebut dan kembali terjadi di hadapan Kana.

"Apa aku sudah mengatakan ingin membuangnya, hah!" teriak Mew marah. Lalu berjalan mendekati Kana.

"Kau urus mayatnya, Mat. Sial, mood-ku jadi jelek!" ucap Mew tak jadi menghampiri Kana yang menggigil. Ia duduk di kursi dan menunggu Mat mengeluarkan satu lagi mayat yang Mew bunuh barusan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AT least (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang