Bab 20 🔞✅

4K 367 136
                                    

"Kau yakin, Tuan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin, Tuan?"

"Teruskan ini, dia sudah berkorban."

***

Kana kembali ke mansion mewah Mew. Ia disambut seluruh maid dan pekerja lain, mereka ikut merasakan kebahagiaan, sebuah harapan muncul, mendengar kehamilan Kana, begitu pun Ny. J yang sangat senang. Namun Ny. J tak berani menemui Kana, ia hanya memantau Kana dari atas, seseorang yang selalu dihinanya, kini akan memberikan kehidupan yang lama mati di rumah ini.

Kana melewati tempat di mana anak-anaknya biasa tinggal, lama ia berhenti, untuk sekedar melihat. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya menuju kamar atas. Baru di lantai dua, Kana terlihat lelah, ia berhenti sejenak.

"Kau lelah?" tanya Mew sedang memegangi tangan Kana, terlihat beberapa kali Kana menghembuskan nafas berat.

"Kau tidak lihat! Tangganya masih banyak, masih tanya aku lelah lagi? Kakiku lemas." Kana cemberut duduk bersimpuh di tangga.

"Ya sudah, sini aku gendong untuk naik."

"Tidak! Lepas!" Kana menolak tubuh Mew yang hendak menggendongnya. "Aku tidak ingin menyusahkanmu!" ucap Kana kembali berdiri. Mew yang langsung mendapat tatapan dari para maid dan pekerja untuk melayani Kana, ketika Kana bicara ketus padanya.

'Rasakan itu Tuan Mew," ucap mereka di dalam hati.

Sesampai di kamar, Kana begitu lelah dengan napas lumayan, seperti seseorang yang baru saja selesai berlari, ia duduk di tepi ranjang diikuti Mew duduk di bawahnya menghadap Kana.

"Kau haus?" tanya Mew diikuti anggukan Kana.

"Kalian, ambilkan Kana minum!" titah Mew kepada maid.

"Hey!" teriak Kana terdengar kesal. "Kenapa kau menyuruh mereka, hah? Aku mau kau yang mengambilnya untukku!"

"Hah! Aku mengambil minuman?" jawab Mew tak percaya.

"Kenapa? Kau tidak mau? Ya sudah, biar aku saja!" ucap Kana hendak berdiri namun ditahan Mew.

"Iya, aku akan mengambilnya untukmu," ucap Mew, meninggalkan Kana dan patuh mengambil apa yang Kana minta. 

Tak lama ia kemudian kembali membawa segelas air. "Ini airmu, minumlah."

"Aku tidak mau air putih saja. Kau tidak lihat, cuacanya begitu panas, buatkan aku yang lebih segar," perintah Kana membuat semua orang semakin tercengang, apakah Mew akan marah kali ini?

"Kau tidak mau, ya?" ucap Kana sangat kesal melihat Mew yang hanya diam dengan tangan bergetar memegangi gelas tadi.

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi?" ucap Mew melemah, ia menuju dapur yang berada di lantai satu sedangkan kamarnya di lantai tiga, membuat Mew naik-turun lagi membawa pesanan Kana.

"Lemon tea? Yakin, kau yang membuatnya?" ketus Kana, ia tak percaya Mew yang membuatnya.

"Huuuh, memang bukan buatan aku, tapi—"

AT least (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang