🔆4

881 64 2
                                    

Selamat membaca

°
°
°
°
°

Saat ini, Jessica dan Elena sedang duduk dan makan bersama di kantin. Meski ada sedikit drama sebelum mulai makan tadinya karena Elena menolak makan di meja yang sama dengan Jessica karena baginya itu tidak sopan.
Tapi, namanya juga Jessica dan jangan lupakan di dalam ada jiwa Gracia, si gadis yang sulit dilawan, apa yang dia mau itulah yang harusnya terjadi selama itu masih wajar pikirnya. Dan akhirnya mereka makan di meja yang sama dengan saling berhadapan dan sengaja juga mereka mencari tempat duduk untuk dua orang karena dia tidak mau duduk berdekatan dengan orang lain.

Saat sedang asik-asiknya memakan bakso kesukaannya, tiba-tiba pipi mulusnya ditampar.

Plakk..
"Shit" pikirnya.

"Udah gue bilang berkali-kali Jessica, jangan pernah lu gangguin ana. Gue muak sama semua tingkah lo itu Jessica. Bisa ga sehari aja jangan gangguin ana, jangan bully ana hah? Jawab bego, jangan diem aja" bentak dion padanya.

"Mana" hanya itu jawaban singkat yang diberikan Jessica.

"Apanya?"

"Bukti. Mana bukti, bahwa saya yang menganggu kekasih anda? Mana bukti kalau saya yang mem-bully kekasih anda?"

"Heh Mak lampir, ga pake bukti juga udah ketauan kali kalo elo yang bully ana" ucap si mulut lemes radit.

"Saya tidak berbicara pada anda radit, jadi jangan berbicara pada saya"
Ucap Jessica yang berhasil membuat radit kesal.

"Dengar Dion. Saya sedari pagi datang ke sekolah ini, lalu masuk ke dalam kelas itu disaksikan banyak orang dan selama pelajaran tadi juga saya ada di dalam kelas tidak ada Ijin keluar sedikit pun. Terus bagaimana caranya saya mem-bully kekasih anda?"

Kemudian mata Jessica menangkap kumpulan teman kelasnya yang entah kenapa sedang makan bersama ibu yona, guru matematika yang tadi mengajar di kelas mereka.

"Elena"

"Iya nona"

"Sampaikan pada teman sekelas dan ibu yona kalau aku butuh mereka disini sebagai saksi"

"Baik nona"

Saat elena pergi dan Dion akan berbicara lagi, Jessica langsung menghentikan nya.

"Ssttt. Diam Dion, jangan bertingkah seperti perempuan"

Tak lama, datanglah Bu yona dan beberapa teman sekelas Jessica.

"Ada apa ini kumpul-kumpul disini? Kalian pada ga mau makan? Ini kantin tempat makan bukan tempat cerita" tanya bu yona.

"Ini semua salah Jessica Bu" ucap radit dengan suara lantang.

"Loh Jessica? Kenapa?"

"Saya juga tidak mengerti Bu" ucap Jessica.

"Ini semua karena nya Bu. Jessica lagi-lagi mem-bully ana"

"Apa benar Jessica?"

"Mana mungkin saya melakukan itu Bu, saya tidak sempat melakukannya"

"GA USAH NGELAK LU BANGSAT" bentak Ardan sambil melayangkan tangan nya berniat menampar Jessica. Tetapi langsung ditahan Jhon salah satu pengawal Jessica.

"Tunggu, kalian jangan teriak gini bikin ibu pusing. Sekarang cerita yang jelas radit"

"Jessica bully ana lagi Bu"

"Kapan?"

"Tadi Bu, sebelum istirahat. Ana juga dikurung di gudang belakang sekolah Bu"

"Lah? Kok bisa?" Tanya Bu yona.

𝙰𝚖 𝙸 𝚃𝚑𝚎 𝚅𝚒𝚕𝚕𝚊𝚒𝚗? 𝚄𝚑𝚑 𝙸 𝙻𝚒𝚔𝚎 𝙸𝚝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang