Selamat Membaca
°
°
°
°
°Seminggu sudah sejak pemakaman Adrian dan selama itu semua anaknya libur sekolah.
Dan hari ini, mereka semua kembali bersekolah.Jessica dengar dari temannya, ada murid baru lagi disekolah sekitar 4 orang mungkin? Dan katanya juga mereka berempat seangkatan dengan Jessica tapi beda kelas.
Seperti biasanya begitu sampai di sekolah, bisa Jessica lihat banyak orang yang memandangnya dan juga kearah si kembar dan temannya. Bisa Jessica lihat juga Jhon dan Nathan yang sudah dibebas tugaskan dari pengawal Jessica dan sekarang menjadi teman Jessica bersama Raka, Lily serta yang lainnya.
Mereka semua sudah menunggu Jessica di parkiran dan kemudian mereka semua berjalan bersama menuju kelas mereka.
Tapi diperjalanan menuju kelas, tepatnya di dekat tangga yang menuju ke lantai 2, rombongan Jessica berpapasan dengan Dion dkk + si ppb ana.
Jessica yang malas ribut untuk pagi ini, berusaha tidak mempedulikan mereka semua dan melewati mereka begitu saja. Tapi ya gitu, ketenangan tidak selalu bisa ada, pasti ada saja hal-hal yang membuat ketenangan menghilang.
"A-anu...J-jessica, aku turut berduka ya" ucap ana dengan suara yang dilembutkan dan menurut Jessica suaranya seperti suara tikus kejepit.
Jessica yang memang dasarnya acuh tidak mempedulikannya dan tetap berjalan.
"Bisa gak sih lo sehari aja bersikap baik? Ini ana udah ngucapin turut berduka tapi lo ga ngucapin terimakasih sama sekali" ucap Dion yang membuat kuping Jessica panas seketika dan jiwa julidnya yang entah sejak kapan timbul itu pun seketika berontak untuk keluar.
"Heh gue kan ga maksa di buat ngucapin itu, jadi kalo ga gue denger, ga gue bales, ya dia harus terima dong dan lagi kok jadi lo yang sewot sih anjing? Emang lo siapa hah? Seenak jidat lo nyuruh gue, lo pikir lo keren gitu? Dihh amit-amit" sewot Jessica yang membuat semua temannya, Dion dkk, dan si ppb ana dan juga para murid lain yang kebetulan lewat dari situ merasa kaget.
'Ini benar Jessica?' tanya mereka semua dalam hatinya.
Jelas mereka kaget, secara yang ada didepan mereka sekarang ini bukan lagi Jessica yang suka ngomong formal atau kaku. Sekarang Jessica sudah berbicara lebih santai tapi sayangnya agak julid.
"Napa diem lo? Bisu? Cih, bikin pagi gue jadi buruk aja lo pada" ucapnya Jessica lumayan keras sambil melanjutkan langkahnya menuju kelas meninggalkan teman-temannya yang masih ngebug.
Lily yang lebih dulu sadar langsung menyadarkan temannya yang lain.
"Heh, kok malah bengong, Jessica udah jalan duluan tuh, masih mau bengong disini kalian?" Ucapnya sambil berlari mengejar Jessica yang sudah cukup jauh.
"Jessica tunguuuuu" teriaknya dan temannya yang lain juga ikut berlari karena sudah ketinggalan.
Sedangkan Jessica yang mendengar teriakan itu pun berhenti lalu membalikkan badan menghadap teman-temannya, kemudian menjulurkan lidah mengejek mereka dan terakhir dia juga ikutan lari sambil tertawa.
"Heh Jessica, malah ngejek lu" teriak Raka.
"Heh, Jessica lari woi kejarrrr" teriak Raka lagi.
Kemudian mereka semua, Lily, Lina, Karin, Desi, Raka, Nathan dan Jhon berlari mengejar Jessica, sedangkan Jessica yang dikejar tengah berlari sambil tertawa lepas yang membuat banyak orang terpana termasuk keempat murid baru dan tentunya teman ributnya siapa lagi kalau bukan? Yaps, Iaros.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚖 𝙸 𝚃𝚑𝚎 𝚅𝚒𝚕𝚕𝚊𝚒𝚗? 𝚄𝚑𝚑 𝙸 𝙻𝚒𝚔𝚎 𝙸𝚝
Teen Fiction⚠️ Warning ⚠️ * Kekerasan * 🔞 * #? Gracia Arayana Anderson adalah seorang keturunan bangsawan Prancis. Keluarga Anderson merupakan bangsawan yang disegani di dunia. Keluarga Anderson memang memiliki sikap dan perilaku yang pantas untuk disegani ter...