[04]

3.5K 382 5
                                    

Happy Reading Broo

Hari pernikahan Ara dan Chika pun tiba, semua persiapan telah selesai. Saat ini Chika sedang berada di ruang make up dengan ditemani oleh sahabatnya Dey.

Begitu juga dengan Ara, mereka berada di ruangan berbeda namun bersebelahan. Ara sangat tampan dengan setelan jas berwarna abu-abu. Ia sedikit dimake up ala pengantin pria pada umumnya.

Acara akad dimulai sekitar 20 menit lagi, masih ada waktu untuk bersantai. Kak  Tawan dan Dey membantu menenangkan Chika yang gugup karena acara akan segera dimulai. Sebentar lagi ia akan menjadi istri sah dari Biantara Putra Harlan.

"Udah lo tenang aja, serahin semua sama Ara. Lo tinggal terima jadi ye ngga, percaya deh ma gue" ucap Dey menenangkan.

"Ih iya iya, tapi tetep aja tegang gitu. Setelah ini gue udah berstatus istri."

Setelah itu mama Aya masuk ke ruang make up untuk memanggil Chika agar segera menuju ke tempat berlangsungnya akad.

Di sisi lain Ara yang tidak ada henti-hentinya
nyerocos terus ke bang Bright

"Duh bang gimana nih, gue takut kalo salah ucap pas akad"

"Hadehh tinggal niruin doang, ribet amat lo. Kan abis itu Chika udah jadi istri lo, ceilahhh yang ngga sabar mo unboxing ntar malem"

Proses akad berjalan dengan lancar dan hikmad. Semua berbahagia saat pengucapan kata 'sah' menggema di gedung tempat berjalannya acara akad nikah Ara dan Chika.

Semua rekan kerja dari papa Pucho maupun papa Gracio (papa Ara) menyalami dan memberikan ucapan selamat atas pernikahan ini kepada sepasang pengantin yang berdiri di atas pelaminan, begitu juga dengan para tamu undangan.

Tidak semua teman Ara dan teman Chika diundang ke pernikahan mereka, hanya teman teman dekat atau sahabat mereka saja. Pernikahan ini dilaksanakan secara diam-diam karena Ara dan juga Chika masih berstatus pelajar SMA.

Orang-orang pasti menganggap nikah muda itu udah jebol duluan, padahal tidak semua nikah muda seperti itu. Ada yang dijodohkan seperti Ara dan Chika ini, ada juga nikah muda karena kemauannya sendiri. Tapi bagaimana lagi, mulut orang-orang memang sangat pedas bikin telinga panas.

Maka dari itu Ara dan Chika tidak terlalu meraimaikan acara pernikahan ini dengan mengundang teman sekolahnya, bisa-bisa mereka dijadikan bahan perbincangan di sekolah

Acara kali ini berjalan lancar tanpa hambatan sedikit pun, Chika yang lelah karena memakai sepatu ber-hak tinggi atau heels itu langsung melepaskannya dan ia letakkan di bawah kursi.

"Aduh capek banget pake ginian, kaki gue sampe merah merah lecet gini yaampun.Ngga mau nikah lagi dah gue, ribet." Chika mulai ngelantur

"Yaiyalah ngga nikah lagi, emang lo mau nikah lagi sama siapa? gaada yang mau juga sama lo kecuali gue, ini juga karena paksaan kalo lo lupa."

"Udah ngga usah nanggepin omongan gue napa sii, gue ngomong ngomong sendiri ngapain lo sewot."

"Ye dah serah apa kata lo aja dah, serba salah gue."

"Eh ini udah selesai kan acaranya?"

"WOI GUE NANYA AMA LO!!"

"Lah katanya tadi ngga usah nanggepin omongan lo, yaudah tu ngomong sendiri bego."

"Mohon bersabar punya suami kelewat bego."

"Cieee udah ngakuin suami nih, adududuh abang terharu neng." ucap Ara sambil mengusap pipinya berlagak menghapus air mata haru.

Baby Boy || ChikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang