[06].

3.8K 433 7
                                    

Happy Reading

Ara masih belom bisa tidur daritadi, padahal udah ditinggal Chika beberes rumah berjam jam. Saat Chika kembali ke kamar, ia melihat Ara yang tengah melamun menatap langit-langit kamarnya.

"Masih belom bisa tidur? sini bentar deh." Chika mengecek suhu badan Ara yang ternyata masih panas, sama sekali belum mereda.

"Tuh kan masih panas, emang dipaksain tidur masih gabisa juga?"

"Ya gitu udah daritadi masih gabisa tidur, tapi pusingnya udah lumayan berkurang sih."

Setelah itu Chika hanya bersantai santai ria duduk bersandar di ranjang sambil memainkan ponselnya.

...

"Chik"

"Chik"

"Chik"

"Hmmm"

"Chikaa"

"APASIII"

"Chik mau ini boleh ngga?" ucap Ara memohon kepada Chika sambil menoel noel bagian dada istrinya itu.

"Ngga ngga, apaan yang ada enak di lo rugi di gue." gerutu Chika menanggapi bayi besarnya itu, seenak jidatnya grepe grepe sembarangan.

"Ih kok gituu, jadi istri tu harus nurut sama suami."

"Kalo suaminya macem lo mah ogah gue."

Ara yang mendengar sang istri berkata seperti itu langsung membalikkan badannya tidur membelakangi Chika bermaksud ngambek agar dibujuk dan dituruti permintaannya oleh Chika.

"Dih pundung." Ekspetasi Ara tak seindah realitanya, pasalnya Chika malah lanjut memainkan ponselnya.

Tapi kalo Ara sok ngambek gini kan malah ngga dapet apa apa, jadi dia memutuskan untuk membujuk Chika saja, biar Chika mau menurutinya.

"Chik ayolah, kalo berbuat baik kepada suami kan mendapat pahala. Jadilah istri yang baik wahai sayangku."

Chika berpikir sejenak, bukankah ini memang kewajiban ia sebagai istri mematuhi suaminya? Di malam pertama saja Ara tidak memaksanya untuk melakukan apa yang biasa pengantin baru lakukan. Tau lah ya ngapain tuh pengantin baru.

Ara memang sabar menunggu Chika sampai kapan pun Chika siap untuk itu, ia tidak memaksakan kehendak Chika.

"Yaudah" putus Chika pada akhirnya.

"HAH?!?! Yaudah apa?" ucap Ara sok gatau apa maksud omongan Chika tadi. Padahal ia hanya menggodanya.

"Y-yaudah itunya."

"Itunya apa sayang, hmmm?"

"Tadi katanya mau ini." Chika memandang dadanya.

"Ini apa sih"

"Oh kalo gamau yaudah"

"Aaaaa iya iya mauu"

"Eh tapi kan punya gue gaada isinya, ngga usah lah ya. Kan ngga enak kalo gaada isinya."

"Gapapa sayang, obat alami itu namanya. Nanti kan cepet sembuh, percaya deh."

Dengan ragu dan sedikit deg-degan Chika mulai membaringkan tubuhnya menghadap Ara.

"Ih maluuu, ngga jadi ah"

"Heh gaboleh gitu, harus jadi."

Chika mulai mengangkat sedikit bajunya hingga terlihat perut putih polosnya itu lalu menutupnya kembali.

"loh kok ditutup lagi sii."

"Gue malu Araaa, first time buka baju di depan lawan jenis."

"Ish gapapa ayo, gue aja yang buka deh." ujar Ara tak sabar.

Baby Boy || ChikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang