Chapter 11

381 39 0
                                    


Selain kasus firewall, Shiho juga membantu Hakuba memecahkan kasus-kasus lainnya. Hakuba rutin menemani Shiho latihan jalan hingga bisa menggunakan tongkat. Lalu perlahan-lahan tongkat tersebut lepas sama sekali karena Shiho sudah lancar berjalan. Bekas gigitan ular tersebut juga telah memudar.

"Seperti yang sudah kau duga, mereka mengembangkan sistem hypnosis online," kata Shiho yang telah berhasil menerjemahkan semua enkripsi dari Alex Ryder.

Hakuba Saguru mendengarkan sambil memainkan biliar.

"Mereka memfokuskan penjualan firewall kepada bank, karena bank menyimpan data nasabah yang lebih akurat. Begitu menunjuk satu nama, semua link kenalan seorang nasabah bisa mereka ketahui. Dari situ mereka akan meretas komputer atau laptop link kenalan yang bersangkutan dan mulai menghipnosis, mencuci otak mereka bahwa mereka tidak kenal dengan calon korban,"

"Berarti akan ada perubahan kriteria pada calon korban yang dipilih?" tanya Hakuba seraya menyodok satu per satu bola biliarnya namun tetap fokus menyimak Shiho.

"Yang memiliki asset menengah hingga besar namun bukan public figure,"

"Hmm..." Hakuba menggosok ujung tongkatnya dengan kapur sebelum menyodok lagi.

"GodFather memiliki transaksi illegal, sistem firewall ini juga akan ditawarkan ke kepolisian. Sehingga mereka bisa mencuri data-data kepolisian untuk mengantisipasi pergerakan agar semua transaksi illegal GodFather berjalan lancar," tambah Shiho.

"Ada lagi?" tanya Hakuba kini merapikan semua bola di tengah dalam wadah segitiga.

"Di dalam data Alex, ada bukti-bukti video simulasi mengenai sistem firewall tersebut. Juga rekaman-rekaman percakapan dan video dari CCTV antara Isamu Hamilton dan pimpinan GodFather,"

"Bagus sekali," Hakuba tampak puas.

"Kau punya rencana?"

"Ada, tapi mungkin aku akan mendiskusikannya dulu pada Kudo-Kun,"

"Kau sudah mendapatkan tujuh saksi korban yang dia ajukan?"

"Eh," Hakuba mengangguk, "semuanya aman,"

"Aku sudah bisa bebas?"

"Belum. Tidak sampai Isamu Hamilton ditangkap dan GodFather ditaklukkan,"

"Kau sadar Hakuba-Kun? Yang kita hadapi adalah mafia besar,"

"Kalau dulu organisasi hitam milik Karasuma Renya bisa dihancurkan, kenapa tidak dengan GodFather? Ada dua detektif hebat yang berperan di sini, satu agen keamanan swasta dan mungkin nanti MI6. Kebenaran pada akhirnya akan disorot oleh cahaya,"

Shiho menghela napas, "kenapa aku merasa para detektif begitu optimis hingga terkadang meremehkan sesuatu. Kau dan Kudo-Kun sama saja, terlalu mudah percaya diri,"

Hakuba terkekeh renyah, "yah, kami para detektif adalah Holmes Freak,"

"Takuuu..." keluh Shiho seraya menyipitkan mata.

"Ngomong-ngomong, mau temani aku main biliar?"

"Aku tak bisa dan tak pernah memainkan itu,"

"Oh ya?"

"Kalau adu tembak, mungkin aku masih bisa,"

"Heee... wanita dari dunia hitam memang luar biasa. Adu tembak sepertinya menarik. Aku punya fasilitasnya di sini, kita bisa main adu tembak kapan-kapan,"

"Ya boleh saja,"

"Tapi, main biliar juga menyenangkan. Mari kuajari," Hakuba meraih lengan Shiho dan mengajaknya mendekat ke meja biliar.

"Eh...?"

Hakuba meletakkan cue ball di pinggir dan mulai mengajari Shiho menggunakan sticknya.

"Posisikan jarimu seperti ini untuk menahan ujung sticknya," Hakuba mengarahkan, "lenturkan lengan kananmu ketika mengayunkan pangkal sticknya, jangan kaku," Shiho mulai menyodok cue ball dengan bimbingan Hakuba.

Shiho, terus terang saja, tidak begitu memperhatikan kata-kata Hakuba. Ia memang seperti boneka yang diatur-atur Hakuba, namun jantungnya berdegup tak karuan. Ia tahu Hakuba sengaja mencari segala kesempatan untuk berdekatan dengannya. Tapi Shiho tak bisa memarahinya karena sikap Hakuba masih dalam batas kesopanan.

Hakuba memang sengaja memanfaatkan kesempatan untuk berdekatan dengan Shiho, untuk menghirup harum shampoo dari rambut kemerahan Shiho. Mengetahui kasus firewall sudah sampai babak akhir, Hakuba ingin membuat kenangan-kenangan ini selalu terpatri di benaknya.

***

Sementara itu di Tokyo International Exhibition Center, sudah berkumpul para undangan dan wartawan. Hari ini adalah hari peluncuran produk firewall dari Hype Inc. Kondisi gedung ramai pengunjung karena banyak peminatnya terutama dari kalangan IT.

"Terima kasih atas kehadiran para pengunjung," kata juru bicara Hype Inc. "pada kesempatan ini kami ingin mengenalkan produk baru kami, yaitu sistem firewall yang tangguh untuk keamanan data pribadi anda. Sudah dilengkapi dengan antivirus dan anti hack. Berikut adalah tampilan video simulasinya,"

Monitor di belakang juru bicara tersebut mulai berputar menampilkan logo Hype Inc. Video simulasi mulai berputar. Sambil berputar juru bicara sambil menjelaskan, namun para pengunjung bingung karena apa yang dijelaskan oleh juru bicara tidak sesuai dengan tampilan video. Simulasi yang berputar bukan mengenai promosi firewall tersebut, melainkan sistem rahasia untuk mencuri identitas seseorang serta pengembangan sistem hypnosis online.

Para pengunjung mulai bergumam, juru bicara yang kebingungan akhirnya menoleh pada monitor dan tercengang.

"Hentikan videonya!" kata juru bicara.

Isamu Hamilton melihat ke arah video dan juga terperanjat.

Sejumlah teknisi sudah mengutak-atik namun video tersebut tidak dapat dihentikan. Tampaknya sudah dibajak oleh seseorang di luar gedung.

"GodFather bersedia mendanai penelitian kita...." Terdengar rekaman suara Isamu Hamilton.

"Sistem itu akan mencuri asset-aset nasabah bank dan memonitor pergerakan kepolisian...

"Ke depannya kita juga akan mengembangkan sistem hypnosis online..."

Kemudian video beralih kepada sembilan saksi yang identitasnya dicuri.

"Setelah memasang sistem firewall tersebut pada program game online yang aku gunakan, entah kenapa mendadak saja, aku tak bisa lagi mengakses semua uang di bank. Ada sebuah surat kematian yang menyatakan aku telah meninggal dan dana asuransi kematianku cair, menghilang entah ke mana..."

"Sungguh mengerikan aku tak punya identitas, bahkan aku tak bisa pulang ke rumahku sendiri..."

Video para korban itu kemudian diganti dengan catatan pembukuan Hype Inc. yang menerima aliran dana dari mafia besar Inggris, GodFather.

"Hentikan itu!" Isamu Hamilton akhirnya berdiri, tampak murka.

Mendadak barisan pengunjung terbelah. Inspektur Megure bersama tim kepolisian didampingi Masumi Sera menyeruak dan menghampiri Isamu Hamilton.

"Silahkan ikut kami Isamu Hamilton," kata Inspektur Megure, "Anda ditangkap sehubungan dengan pengembangan teknologi yang merugikan masyarakat dan bekerja sama dengan mafia. Pencucian uang serta penggelapan dana,"

"Ditambah, pembunuhan Alex Ryder serta Miyano Shiho," kata Masumi.

"Cih!" Isamu Hamilton mengumpat sebelum akhirnya diseret oleh tim kepolisian.

Kasus di Jepang terselesaikan.

The Best Partner EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang