Chapter 15

422 39 1
                                    


Mengenai kebenaran pengeboman di The Langham Hotel, tidak pernah dipublikasikan. Scotland Yard mengumumkan hal itu sebagai korsleting listrik untuk membuat GodFather lengah. Anak buah GodFather yang berhasil dilumpuhkan akhirnya angkat bicara. Markas besar GodFather sukses dikepung oleh Scotland Yard dan MI6. Pemilik organisasi mafia itu beserta antek-anteknya ditahan oleh MI6 dan dikawal dengan ketat.

"Apa? Mengundurkan diri?" tanya Shinichi memastikan pendengarannya tak salah. Ia tercengang ketika mendengar penuturan Shiho. Saat itu mereka ada di teras paling atas gedung rumah sakit.

"Eh," Shiho mengangguk, "aku tak bisa lagi menjadi partnermu, aku tak ikut pulang ke Jepang. Hakuba membutuhkanku,"

"Aku... Aku juga membutuhkanmu Shiho..."

"Dia lumpuh karena aku, aku tak mungkin meninggalkannya,"

"Aku bersedia menunggu sampai dia bisa jalan, setelah itu kembalilah..." pinta Shinichi.

Shiho menggeleng, "aku tak bisa,"

"Shiho..."

"Aku minta maaf Kudo-Kun, aku benar-benar minta maaf. Tapi aku sudah memutuskannya, aku akan mendampingi Hakuba,"

Shinichi meraih lengan Shiho, "apa kau tahu betapa menderitanya aku selama enam bulan ini? Aku nyaris gila ketika mendengar berita kematianmu!"

"Gomene..."

"Aku mencintaimu Shiho!"

Shiho tersentak menatapnya, "Kudo-Kun..."

"Hal yang baru kusadari setelah kejadian ini," keluh Shinichi.

"Tapi kau dan Ran..."

"Aku sudah putus dengannya,"

Dengan halus Shiho melepaskan lengannya dari genggaman Shinichi, "jika kau berkata seperti ini enam bulan lebih awal... mungkin aku akan menerimanya..."

"Lalu apa bedanya dengan sekarang? Apa kau menyukai Hakuba?"

"Aku mencintaimu Kudo-Kun. Aku sadar aku mencintaimu. Tapi... Jika kita egois memaksa bersama, akan ada dua orang yang terluka. Yaitu Hakuba dan Ran-San,"

"Shiho..."

"Ran-San wanita yang baik... Kembalilah padanya... Begitu pun aku... Sudah saatnya aku membuka diri untuk menerima cinta yang lain,"

"Jadi... kita yang harus berkorban?" Shinichi masih tampak tidak rela melepas partnernya. Impiannya untuk bersama Shiho setelah mengetahui dirinya masih hidup, hancur sudah.

"Eh," Shiho mengangguk dengan tegar.

Shinichi merengkuh kedua bahu Shiho, membuat wanita itu menatapnya.

"Kudo-Kun?" Shiho tak mengerti dengan sikapnya.

"Bagaimana..." rintih Shinichi dengan mata berkaca-kaca, "bagaimana aku nanti tanpamu Shiho...? Aku harus bagaimana? Hanya kau partnerku,"

"Jangan membuatku menjadi serba salah," pinta Shiho.

"Aku sungguh-sungguh mencintaimu Shiho. Aku tidak ingin kehilangamu lagi," Shinichi memeluknya erat seraya mengecup pipi Shiho.

Shiho menggigit bibirnya, sesenggukan, "aku minta maaf, Kudo-Kun... aku sungguh-sungguh minta maaf... Tapi... dari kejadian ini aku telah belajar untuk menghargai orang-orang yang menyayangiku di sisiku... Kau pun harus begitu... Hargailah keberadaan Ran-San di sisimu..."

"Tapi aku juga menyayangimu Shiho..."

"Hakuba lebih membutuhkanku..." perlahan Shiho melepas pelukan Shinichi dan menangkup wajah pria itu. Ia lihat sendiri, wajah Shinichi yang basah dan sorot matanya yang ketakutan karena harus melepas dirinya.

The Best Partner EverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang