6

2.5K 285 48
                                    

Selamat Membaca...
.
.
.

***

Sakura menatap datar Sasuke yang selalu menyuruhnya makan, makan dan makan. Apa tidak ada hal lain yang Sasuke suruh padanya.

"Sakura, ini susu hamil rasa coklat, semoga kau tidak mual yah," ujar Sasuke dengan lembut. Sakura memutar matanya, "Aku sudah tidak memerlukan itu, kandunganku sudah berumur enam bulan."

Sasuke tersenyum, "Nutrisi untuknya harus lebih banyak Sakura,"

"..."

"Atau kau bosan dengan rasa coklat? Mau aku ganti dengan rasa yang lain?"

"Bisakah kau hilangkan saja rasa cintamu padaku?"

Selalu itu yang Sakura minta, dan Sasuke selalu saja masih sakit hati ketika mendengarnya.

"Aku akan berusaha," sahut Sasuke.

"Ck... Lakukan dengan benar kalau begitu. Aku tidak mau dicintai olehmu...!"

"Iya,"

Wanita hamil itu meminum susu buatan Sasuke dengan kesal. Sedangkan Sasuke tersenyum pilu. Sasuke rasa, dirinya harus belajar melupakan Sakura mulai dari sekarang. Angan-angannya hidup bahagia dengan Sakura serta anak mereka pupus sudah. Lagi, lagi dan lagi Sakura menolaknya. Sasuke tidak mau egois lagi, sudah cukup ia membuat Sakura tidak bahagia.

"Mencintaimu sesakit ini tapi kenapa aku tidak mau pergi?"

"Itu karena kau bodoh," ucap Sakura meletakkan gelas pada nampan yang dibawa Sasuke lalu pergi meninggalkan Sasuke yang tersenyum getir.

***

"Hinata kau masih berhubungan dengan Sasuke," tubuh istri Naruto itu menengang. Bukan, bukan karena ia takut, hanya saja tidak biasanya suami pirangnya itu bertanya tentang hubungannya bersama Sasuke.

"Ya, hanya se,-"

"Kemarin dia meneleponmu dan aku reject." Hinata menoleh cepat pada Naruto. Melihat respon Hinata seperti itu membuat Naruto curiga. Dia tau selama ini Sasuke masih menghubungi Hinata. Tapi Naruto tidak tau jika Sasuke sesering itu menghubungi Hinata.

"Kenapa kau terkejut seperti itu? Apa ada yang kau sembunyikan?" Hinata menatap Naruto serius, "Apa maksudmu Naru?"

"Kau pikir saja sendiri, bukankah o.t.a.k. mu itu lebih pintar dariku?" Naruto merebahkan dirinya di sofa lalu memejamkan matanya.

"Kau cemburu?"

"..."

"Hey, aku tidak ada hubungan apapun dengan Sasuke,"

"Kau tau Sakura hamil?" Hinata menegang kembali, tau dari mana Naruto tentang kabar itu.

"Naru, darimana kau tau?" Naruto tersenyum miring, pria itu tidak menjawab pertanyaan Hinata.

"Naru,"

Naruto bangun, "Aku lelah," pria yang sebentar lagi akan menjadi Ayah itu berlalu masuk kedalam kamar.

Hinata menatap kepergian Naruto dengan nanar, tentu saja Hinata tau yang dimaksudkan Naruto, "Maaf, Naru."

***

Shion tidak percaya ketika Ino menceritakan siapa Hinata sebenarnya. Shion menutup telinganya saat Ino masih saja bercerita tentang Hinata.

"Pirang kaku, kau harus percaya...!"

"Hei...! Hanya aku yang boleh menyebut Shion dengan sebutan itu...!" Saraa tidak terima calon kakak iparnya dipanggil begitu oleh gadis macam Ino. Panggilan itu khusus untuk Shion dari dirinya.

ExtraOrdinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang