10

2.9K 303 75
                                        

Selamat Membaca...
.
.
.

***

Malam hari memang indah ketika langit malam yang gelap berhiaskan bintang yang bertabur. Kemilau bintang terlihat hingga bumi, meski hanya setitik namun tetap saja indah. Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri. Tidak seperti bulan yang mendapat sokongan cahaya dari sang raja tata surya.

Sasuke dan Sakura duduk bersebelahan dibalkon Apartemen. Sakura yang mengajak sahabatnya ini duduk disini. Rasanya ada hal yang harus diselesaikan diantara mereka.

"Sasuke, maafkan aku," ucap Sakura mengawali pembicaraan mereka. Sasuke mengangguk, entah mengapa suaranya seperti hilang. Lebih tepatnya Sasuke bingung atas permintaan maaf dari Sakura. Bingung, Sakura meminta maaf atas kesalahannya yang mana?

"Kau pasti membenciku?" Sasuke menoleh pada wanita yang baru saja selesai berucap itu.

"Mengapa aku harus membencimu?"

"Karena aku menyakitimu sedari dulu."

Sasuke tersenyum, "Sakura, mencintaimu adalah pilihanku. Dan aku sungguh tulus mencintaimu jika kau tidak mencintaiku biarkan saja rasa cintaku ini tetap dihatiku, karena aku bahagia hidup bersama cintaku untukmu."

Sakura menggigit bibir bagian dalamnya agar tidak bergetar. Cukup air matanya saja yang kini sudah berlomba untuk keluar.

"Sasuke, apa aku terlambat?"

"Untuk?"

"Membalas cintamu?"

Sasuke menegang mendengar penuturan Sakura. Apa maksud dari Sakura, ia akan menerima cintanya? Mengizinkannya untuk mencintai wanita itu secara langsung?

"Sasuke, sudah ada Sarada diantara kita. Kau...tidak ingin melamarku?" Ucap Sakura dengan malu-malu, wanita itu tidak menoleh pada Sasuke sedikitpun.

Pernyataan Sakura tentu saja membuat Sasuke terkena serangan jantung mendadak. Apa Sakura amnesia? Bukankah dulu dia menolak ajakannya untuk menikah? Bukan sekali, tapi berkali-kali selama wanita itu mengandung.

"Sasuke," lirih Sakura, pikirannya sudah tidak karuan. Dalam benak wanita itu takut jika Sasuke menolaknya.

"Sakura, kau serius dengan ucapanmu tentang membalas cintaku Atau ini hanya semata karena Sarada saja?" Tanya Sasuke, pada wanita yang kini sudah banjir air mata.

"Tidak, aku menyadari cintamu yang besar untukku," jawab Sakura.

Sasuke menggenggam tangan Sakura, "Sudah sejak lama aku mencintaimu, lalu mengapa bisa kau bertanya seperti itu? Tentu saja balasan cintamu adalah sesuatu yang aku harapkan," dengan lembut, Sasuke berkata seperti itu. Sakura semakin terisak, sungguh menyesal baru bisa mengetahui cinta Sasuke yang amat besar padanya.

"Jadi besok kau mau menikah denganku?" Tanya Sasuke dengan rasa khawatir akan ditolak kembali meski itu tidak mungkin.

Sakura terkekeh dalam tangisnya, "Tidak besok juga,"

Mereka tertawa bersama, Sasuke memberanikan diri untuk memeluk Sakura.

"Aku mencintaimu, Sakura,"

***

Didalam mobil keadaan hening, Naruto fokus pada jalanan di depannya. Sedangkan Hinata mengelus lengan yang tadi dicekal kencang oleh Naruto, rasa sakit masih bisa dirasakannya.

Naruto menyetir dengan wajah datar dan dingin.

"Kusso...!" Umpat Naruto kencang saat sebuah mobil mendahuluinya. Mobil berhenti saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Hinata membuang pandangannya keluar.

ExtraOrdinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang