New Baby

7.8K 564 17
                                    

Sekarang kehamilan Shani sudah memasuki bulan ke-9. Dimana artinya sebentar lagi Shani akan melahirkan dan menjadi ibu.

Gracia menjadi lebih protektis kepada Shani. Alasannya karena ia takut Shani kenapa-kenapa, kan nanti bisa bahaya. Shani yang diperlakukan itu anehnya merasa senang, harusnya kan dia merasa risih.

"Shan.. lu nanti kalau misalkan ada kontraksi, kasih tau gw ya. Biar langsung gw bawa kerumah sakit" Ucap Gracia sambil duduk disamping Shani. Shani yang mendengarnya tersenyum, "tumben dia perhatian sama aku" Batin Shani.

"Iya nanti aku kasih tau, kalau gitu kita siap-siapin barang dulu yaa" Ucap Shani berjalan menuju lemari. Gracia hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Sambil menunggu Shani menyiapkak baju. Gracia memutuskan untuk merenung sebentar, karena renungannya itu Gracia akhirnya bertanya kepada Shani.

"Shan kalau kak Vino dateng, lu bakal nikah sama dia ?" Tanya Gracia dengan random. Shani yang mendapatkan pertanyaan seperti itu menjadi bimbang sendiri. Sebenarnya ia tidak tau, apakah ia akan menikah dengan Vino atau tetap lanjut bersama Gracia.

"Aku masih gak tau Gee, tapi kemungkinan aku lanjut sama kamu Gee. Bukan nikah sama kak Vino" Ucap Shani yang membuat Gracia menjadi lega. Gracia yang mendengarnya juga tersenyum dengan sangat lebar.

"Makasih ya Shan, gw percaya kok sama lu. Udah Shan, tidur aja lanjut besok aja ya" Ucap Gracia yang diangguki oleh Shani.

......

Pada tanggal 27 September pukul 2.00 AM, tiba-tiba Shani merasakan mules pada perut. Shani langsung membangunkan Gracia, gracia yang panik itu langsung membawa Shani ke rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit ia langsung mendatang dokter dan meminta tolong untuk menbantu persalina Shani. Dokter Christo yang melihat kepanikan Gracia malah tertawa.

"Tenang aja Gracia, Shani itu cuman kontraksi palsu, lagian tadi sudah saya cek. Dia baru pembukaan ke-2" Ucap Dr.Christo, Gracia mendengarnya langsung terdiam dan menyengir.

"Maaf dokter, saya udah panik tadi. Saya pikir Shani sudah mau lahiran, ternyata ada tahapnya ya" Ucap Gracia mengusap-usap leher. Dr. Christo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya Gracia, kalau gitu saya duluan ya. Kamu tadi juga dicariin sama Shani" Ucap Dr. Christo pamit. Gracia hanya membalasnya dengan senyum dan memasuki ruangannya Shani. 

Didalam ruangan sudah terdapat Boby, Keynal, Shania dan Veranda. Ketika Gracia masuk, semua mata langsung menuju dirinya. Gracia menjadi terkejut, "apa salah gw?" Batin Gracia.

"Sini Gee disebelah aku" Ucap Shani lemah, memang karena usia yang terlalu muda jadinya kandungannya tak sekuat orang². Membuat ia gampang mual dan lemah.

"Ya sudah, karena sudah ada Gracia. Kita pulang dulu ya" Ucap Keynal sambil menggandeng Veranda. Boby menganggukan kepala, sebagai tanda setuju dengan ucapan Keynal.

"Ya sudah hati-hati ya ma,pa" Ucap Gracia dan Shani barengan. Mereka langsunh tertawa dan berkata "kamu yang harus hati-hati ya Shan"

"Hehe iya ma" Tawa Shani. Setelah pintu tertutup, Shani langsung menatap tajam Gracia. Gracia yang ditatap seperti itu menjadi bingung dan mengerutkan alisnya

"Kenapa Shan? Kok gw ditatap kayak gitu?" Tanya Gracia. Shani semakin menatap tajam kepada Gracia, sebenarnya ia kesal sama Gracia karena lama sekali mengurus administrasi.

"Kamu pasti tadi ngurus administrasi sambil godain susternya ya ? Emang ya genit.." Ucap Shani sambil mencubit-cubit Gracia. Gracia hanya mengaduh kesakitan, karena nanti kalau ia lawan bisa-bisa ia kena terkaman singa betina.

"Aduh sakit Shan.. lepas ya lepas, gw tuh tadi lama soalnya ada yang lebih urgent (darurat). Jadi gw suruh dia duluan" Ucap Gracia, Shani yang mendengarnya langsung melepaskan cubitannya.

"Benar itu? Aku gak percaya sama kamu" Ucap Shani bersedekap dada. Gracia hanya mengganggukan kepala dan berkata "gw gak pernah bohong ya sama lu."

"Hehe iya aku percaya kok, aku mau tidur dulu ya Gee. Soalnya agak pusing" Ucap Shani memejam mata. Gracia hanya berdehem, setelah beberapa menit ia menjadi bosen sendiri. Akhirnya dia memilih untuk memperhatikan Shani.

"Emang cantik banget nih pacar kakak gw, i love you pacar kakakku" Gumam Gracia.

......

Saat sedang tertidur, Gracia terganggu dengan suara orang yang memanggil namanya dan memukul pelan dirinya. Ternyata orang tersebut merupakan Keynal, ia membangunkan Gracia pada jam 4.00 AM.

"Bangun Gre, bangun. Shani udah lahiran itu" Ucap Keynal dengan nada setengah panik setengah senang.

"Hah? Shani lahiran ?!" Teriak Gracia dan langsung terduduk. Keynal hanya menganggukan kepala dan menarik Gracia menuju tempat persalinan.

Sesampainya di depan pintu persalinan. Veranda langsung memegang tangan Gracia dan berkata "masuk Gre, kamu barengin Shani ya. Kasihan dia"

Gracia langsung masuk kedalam dan berjalan menuju Shani. Ia memang tidak takut dengan darah, tetapi jika darahnya sebanyak itu ia juga jadi takut.

"Tenang Shan, ada gw disini. kalau lu kesakitan, lu bisa kok cakar atau jambak gw" Ucap Gracia sambil menggenggam tangan Shani yang sangat lemah. Shani hanya bisa tersenyum dan mulai mendorong lagi.

Setelah 30 menit, akhirnya Shani berhasil melahirkan seorang anak perempuan. Anak tersebut dinamai dengan Azizi Ashadel Harlan, nama panggilannya merupakan Zee.

Ya, meskipun nama panggilannya seperti merek susu. Keluarga Shani dan Gracia tidak masalah  bahkan mereka sangat senang karena akhirnya mempunyai seorang cucu.

Setelah Zee dibersihkan dan dipotong ari-arinya. Akhirnya ia dibawa ke ruangan bayi dan Shani dibawa ke ruangannya kembali.

......

Setelah 2 hari dirumah sakit, akhirnya Shani bisa pulang kerumah. Namun saat sesampainya dirumah terdapat sebuah mobil yang mereka semua tak kenal.

Gracia turun daru mobil dan menuju mobil tersebut. Saat ia ingin mengetuk kaca jendela mobil tersebut, pintu mobil tersebut terbuka dan keluarlah seseorang tersebut dari mobilnya.

"Haloi Shani, selamat ya atas kelahiran anak kamu" Ucap Anrez. Gracia yang mengetahui bahwa itu lelaki yang pernah mencium Shani menjadi emosi. Namun Shani langsung berdiri disamping Gracia dan mengusap-usao punggu Gracia.

"Makasih ya Anrez atas ucapannya, ayok masuk ke rumah" Ucap Shani san langsung menarik Gracia. Gracia yang ditarik, mau gak mau ikut masuk kedalam rumah.

Anrez ikut masuk kedalam rumah dan langsung duduk disofa. Gracia yang melihatnya menjadi sangat jengkel terhadap Anrez.

"Gak tau sopan santun ya lu ? Langsung duduk di sofa, yang punya rumah aja belum duduk. Masa tamunya langsung duduk" Sindir Gracia. Anrez yang mendengarnya langsung menatap tajam Gracia. Gracia juga semakin menatap tajam Anrez. Sedangkan Shani sudah ke dapur untuk mengambilkan minum untuk Anrez.  

"idih ini juga bukan rumah lu, ini rumah orangtua lu" Ucap anrez dengan nada yang tajam. Gracia seketika emosi, namun saat ia ingin menuju anrez. Shani sudah terlebih dahulu sampai di ruang tamu. Sehingga ia tak bisa menghajar Anrez. 

"ehh aku lupa ambil cemilan, aku kebelakang lagi ya" Ucap Shani dan langsung meninggalkan mereka. Anrez mengambil kesempatan tersebut dan berbisik ke Gracia.

"Lu itu dapetin Shani, karena bantu kakak lu. Bukan karena dia cinta ama lu dan kakak lu dapeti dia dengan cara kotor. Kalau gw dulu bisa dapetin dia dengan cara bersih gak kayak kaka lu itu. Dasar Harlan keluarga sampah" 
























Selamat pagi duniaa

maap yak gw baru update, tugas gw numpuk semua sumpah. capek banget, tapi harus tetep happy kiyowo hehe. 

oh ya ini Wattpad udah tepat 1 bulan ya, gak berasa loh kwkwk. 

Thanks yak buat yang udah mau baca dari awal sampai sekarang. 

-jangan lupa vote dan coment- 

I Love You pacar kakak kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang