New Best Tay

20 3 0
                                    

CROT!!!

Terlihat jelas Rose meludahi wajah tunangannya Cal dalam film Titanic. Ya iyalah, akting mereka terlihat natural banget karena udah senior. Konon, sutradara menyetujui keputusan Winslet karena sebelumnya Jack ngajarin Rose cara meludah; yang baik dan benar, dan Rose langsung berhasil gunain keterampilan barunya. Ujung-ujungnya langsung ke adegan melukis. Kelakuan si New yang suka rewatch adegan mesum di setiap film yang disukainya.

DRRT! Suara gesekan hape gue barusan hampir gak kedengaran sama sekali gara-gara masih dalam silent mode.

"Halo, Best...." terdengar suara Bang Jean dibalik telepon.

"Iya, Bang. Ada apa?"

"Ini istri abang mau ngomong." kali ini berganti menjadi suara Kak Diew. "Halo, Best. Kak Diew bisa minta tolong gak? Nginep di rumah kakak dulu, ya, malem ini. Mau, ya...."

Aduh, gimana mau nolak kalo udah kakak ipar yang ngajak. Sementara jam dinding menunjukkan pukul delapan malam dan gue belum pulang ke rumah sejak tiga hari yang lalu.

"Kak Diew ajak Bang Oab aja, soalnya Best lagi nugas sama teman sekelas, nih. Gurunya galak, Kak."

"Yah..., nomer Oab juga gak aktif dari tadi sore." keluh Kak Diew dibarengi suara helaan napas kecewa Bang Jean disebelahnya.

"Yaudah, Kak... OTW nih, tapi Best bawa temen, yak, biar ramean rumahnya."

Pas nyampe rumah Bang Jean, ternyata ada adiknya Kak Diew. Katanya mereka ngajak gue buat nginap di rumah mereka karena tiap malem di lantai dua itu suka kedengaran suara orang yang lagi nyiram air dan pernah sekali kejadian kedengaran orang lagi mandi padahal mereka posisinya ada di lantai bawah semua. Rumahnya juga aneh, kepikiran banget bikin kamar mandi dan dapur ada di lantai dua.

"Jadi sebenernya gue diajak kemari buat nemenin adenya Kak Diew, gitu?" bisik gue sambil sinisin Bang Jean tanpa ampun.

"Itu si Tay, seangkatan sama lu tuh. Udah, sama-sama penakut ngumpul deh." balas Bang Jean.

Bukan main, yang tidur di lantai dua cuma si Tay doang. Mana kamarnya luas lagi, pantes aja horror. Sejam, dua jam gak ada masalah, sampai waktu udah masuk tengah malam gue gabut padahal si Tay ribut banget maen tembak-tembakan bareng New si bocah mesum.

"Guys, gue gabut. Ngapain gitu...."

"Nonton bokep, kuy!" seru New, dan saat itu juga langsung ngambil tab yang sedari tadi ada didalam ranselnya.

"Asian atau latinas, mantap! Gue paling demen tuh!" sambung Tay antusias. 

Ketimbang gabut gak jelas mending nonton. Gak sadar kita bertiga sampe ketiduran. Lumayan.

Sampai ketika..., "Eh, Tay, Best. Ini kenapa dah perut gue kayak ada yang dudukin?" terlihat wajah New pucat, sementara itu Tay juga masih terlentang di sebelahnya.

"Gue juga gak bisa gerak, dada gue sakit." lirih Tay menahan sakit.

Di depan mata gue ngeliat ada dua orang samar-samar gak jelas perawakannya. Orang yang satu duduk di atas perut New yang sedang terlentang, sementara yang satunya lagi menekan-nekan dada Tay seraya ingin mencekiknya.

"Ini gue lagi ketindihan?" batin gue. "Tapi ini gue sadar kok!".

Di dalam kamar, gue langsung lari buat ngambil kitab Tripitaka yang kebetulan ada di samping lemari TV. Belum sempat gue sentuh, tiba-tiba kitab itu bergeser dan jatuh di depan mata gue sendiri. Damn!

"... Byarosana patighasanna, nannamannassa dukkhamiccheyya."

Seingat gue, itu mantra yang berhasil keluar dari mulut gue dan sangat bagus dipake untuk situasi seram seperti saat ini. Dua orang itu—makhluk yang berwujud seperti kuntilanak—bermata merah, dan juga perutnya terlihat hamil tapi memiliki lubang hitam ditengahnya. 

Dengan mulut masih berkomat-kamit baca mantra sembari merangkak menuju stand TV, kitab yang dari tadi gue incar gak kunjung berhasil. Hanya berselang beberapa menit, kedua makhluk itu berubah menjadi seekor burung hantu dan terbang menembus pintu kamar yang terkunci. Logikanya dimana coba?

Setelah sedikit sadar, gue tepok-tepok jidat Tay dan New bergantian agar segera beranjak meninggalkan kamar. 

"Sakit tau!" teriak mereka berdua.

"Wuassu, ini gara-gara habis maksiat! Dimarahin setan gak boleh nonton bokep!"

Siapa Itu? the SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang