-Ikut Ke Kantor-

8.5K 276 2
                                    

Mata indah yang sedari malam tertutup, kini mengerjap-ngerjap mulai terbuka.

Pupil mata cokelat dengan mata yang bulat, indah sekali dan sangat imut saat terbuka.

Lucia terbangun dalam keadaan di dekapan sang suami. Seperti guling bahkan ia hanya kelihatan muka saja di dada bidang Nathan.

Lucia bergerak pelan berharap bisa melepaskan dekapannya. Namun, Nathan malah semakin erat mendekapnya seolah-olah tak ingin melepaskannya.

"Diamlah, jangan banyak gerak," ucap Nathan pelan dan serak khas orang bangun tidur.

Lucia mengangkat wajahnya menatap wajah Nathan walaupun wajahnya hanya sebatas dagu suaminya.

Nathan membuka matanya dan menunduk melihat istrinya yang sedang menatapnya.

"Kenapa?" tanya Nathan mengeritkan dahinya.

Lucia menggelengkan kepalanya, ia diam dan kembali masuk dalam dekapan sang suami.

Nathan mengecup kening Lucia, lalu menatap lekat wajah istrinya yang kembali masuk dalam dekapannya.

'Menggemaskan sekali,' batin Nathan tersenyum tipis sangat tipis hingga tak seorangpun yang dapat melihatnya kecuali dirinya sendiri.

'Lucina sangat berbahaya dari dugaanku ternyata. Bahkan ia mampu menggunakan taekwondo dalam sabuk hitam,' batin Nathan mengingat kejadian sehari yang lalu.

Nathan sangat khawatir jika Lucina malah lebih memilih melukai dirinya sendiri dan itu akan berakibat ke Lucia.

'Sepertinya aku harus menundukkannya agar menurut denganku,' batin Nathan.

Terdengar dengkuran halus keluar dari bibir mungil seorang gadis yang ada di dekapannya.

Nathan menunduk dan melihat Lucia ternyata kembali tidur, ia hanya tersenyum dan membenahi selimut yang terpakai di badan mereka.

"Entahlah, rasa ini tiba-tiba muncul dengan sendirian secara aneh saat kamu datang. Tidak hanya kepolosanmu, Lucia! Namun, juga kejujuran dan keluguan kamu benar-benar membuatku tak bisa mengatakan dan mengutarakan apa yang aku rasakan," gumam Nathan.

'Aku akan menjaganya dan mulai melindunginya,' sambungnya dalam hati.

Setidaknya, hati Nathan yang dulu seorang sangat anti dengan wanita. Kini, ia kembali lagi walaupun sikap dinginnya masih tetap melekat padanya.

Gen ayahnya tentu melekat padanya. Ayahnya Nathan adalah seorang Mafia besar yang sudah mundur dua tahun yang lalu.

Dia hidup dengan sahabatnya di mansion jauh dari Nathan. Dan, Ibunya? Jangan tanyakan lagi. Nathan sangat mencintai ibunya hingga ia trauma dan berubah menjadi dingin setelah kematian sang Ibunda.

Ronald Megantarxa, juga pria paling dingin. Ia adalah ayah dari Jonathan Megantarxa.

Ronald hanya memiliki satu putra semata wayangnya, ia sangat menyayanginya dan tak pernah sekalipun melukainya.

Walaupun di seorang mafia yang di juluki King Of Death Mafia, ia tak pernah sekalipun melukai putranya dari lahir sampai sebesar ini.

Itulah kenapa, Jonathan juga sangat menghormati ayahnya dan ibunya yang tak pernah sekalipun melukainya.

Ingat!!

𝙺𝚎𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚞𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚛𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚑𝚊𝚍𝚊𝚙 𝚊𝚗𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊.

Mungkin karena orang tuanya seperti itu, ia juga memiliki sikap dan sifat yang sama. Hanya saja ia tak bisa menjadi seseorang pemuda yang ramah dan ceria.

Love you Om MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang