Masa Lalu?

2.3K 68 12
                                    

"Apakah Nathan sudah tau jika istrinya meminum obat itu?" ucap seorang wanita yang duduk di sofa dengan dandanannya yang begitu glamor dia juga terlihat cantik.

Wanita cantik itu tersenyum miring seakan-akan apa yang ia rencanakan akan membuahkan hasil.

"Nona, Tuan Nathan sudah tau dan sekarang dalam keadaan gawat ia menyuruh asistennya untuk menyelidiki masalah ini," ucap seorang gadis yang natural tak lain yaitu Aline.

"Apa?! Sudah tau? Rencanaku gagal harusnya Nathan berpikir kalau istrinya itu mandul tak memiliki anak dengan begitu akan mudah aku masuk ke dalam hidupnya lagi," ucap wanita tersebut dengan geram.

"Lalu? Apalagi yang kamu tau, dan sekarang pun kamu malah keluar dari sana membuat mereka curiga kamu tau gak!" bentak wanita tersebut yang baru saja berharap rencananya sesuai yang ia jalankan kini hancur hanya satu kesalahan Aline.

"Maafkan saya, Nona. Saya juga benar-benar takut kalau di sana lama-lama. Sebab Tuan Nathan ada...," gadis itu tak meneruskan ucapannya.

Ia sangat tau betul jika terus di sana dan ketahuan pasti akan di siksa dalam penjara bawah tanah milik Nathan.

Tapi, itu semua dia lakukan juga terpaksa demi ibunya yang nyawanya dalam genggaman perempuan ini.

'apa aku jujur saja ya sama Tuan Nathan dan membantuku melepaskan ibuku. Aku sangat bersalah tapi aku tidak bisa melakukan apapun,' batin Aline.

Aline di lema dalam keputusan nya,  ia harus memilih salah satunya jika mengakui di depan Nathan sangat takut jika ibunya sudah mati di tangan perempuan jahat ini.

Aline pergi memutuskan untuk menemui Nathan mantan majikannya untuk mengakui kesalahannya tanpa diketahui perempuan itu.

Dia juga sebenarnya sangat menyayangi Lucia, dengan gadis polos dan menggemaskan itu dia menjadi betah untuk jadi pelayan disana.

Ketika kedatangan Lucia dan sikap baik Lucia, membuat Aline dan semua pelayan lain menjadi semakin bersemangat kerja dan memberikan pelayanan yang maksimal terhadap Lucia.

Namun, semua berubah ketika Aline di datangi perempuan yang tak ia kenal untuk menghancurkan rumah tangga majikannya.

Dengan ancaman ibunya dalam genggaman wanita itu, ia terpaksa melakukan nya demi ibunya untuk mencelakai Lucia dan rumah tangga kecilnya.

                                   ***
"Omm" memanggil Nathan dengan pelan, mata bulat Lucia sudah berair dan bibir sudah melengkung ke bawah.

Lucia mencari-cari Nathan di ruang kerjanya. Namun, ia tidak menemukan suaminya.

Nathan yang masih mengobrol di depan mansion dengan Max yang hendak ke kantor untuk mengambil berkas.

"Omm!" Tangisan Lucia pecah ketika tidak menemukan suaminya di dalam rumah, membuat pelayannya Maya bingung.

"Non, Tuan Nathan sedang di luar. Jangan menangis, ya. Ada apa, Non Lucia menangis, hmm?" tanya Maya dengan sangat sopan dan lembut.

Lucia memeluk pelayan pribadinya, Maya dengan sangat erat dan terus menangis.

Nathan memasuki mansionnya dan melihat istrinya menangis dalam pelukan Maya, pelayan Lucia.

"Maya, ada apa? Kenapa Lucia menangis?" Nathan segera berlari ke arah Lucia dan segera menggantikan Maya memeluk istrinya yang sedang menangis.

"Saya juga tidak tau, Tuan. Tadi turun dari lantai atas sudah menangis,"ucap Maya dengan jujur.

"Biarkan saya saja," ucap Nathan kembali dingin saat di depan orang lain.

Nathan segera membawanya naik ke atas dan membawanya ke kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love you Om MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang