Part 8

456 58 11
                                        

PERINGATAN!!!
.
.
Typo dapat membuat emosi
.
.
Selamat membaca
.
.



Selesai jam pelajaran Olahraga semua murid bergegas mengganti pakaian mereka ke ruang loker sebelum kembali ke kelas untuk pelajaran terakhir.

Yibo sejak tadi gelisah Karna seragamnya masih belum kering,Pemuda manis itu hanya bisa memperhatikan teman-teman kelasnya yang perlahan meninggalkan ruang loker

"Yibo,kenapa kau masih disini?"

Tanya sebuah suara yang membuat tubuh Yibo menegang,ia menoleh dan melihat Wen Rouhan yang tengah menatapnya dengan intens

Yibo sedikit gemetar ketika guru olahraga nya berjalan mendekatinya dengan perlahan dan berhenti tepat di depannya "Saya sedang bertanya...Kenapa tidak dijawab?"tanya Wen Rouhan sambil sedikit menundukkan wajahnya agar dekat dengan wajah Yibo

Yibo dengan gugup dan takut secara perlahan mundur ke belakang menjauhi guru olahraga nya itu

Grep

Yibo terkejut ketika merasakan tangan Wen Rouhan melingkari pinggangnya,dan lebih terkejut ketika Pria yang cukup berumur itu menempelkan tubuh mereka berdua

"L, Laoshi...T, Tolong lepaskan Saya"ucap Yibo pelan, tangannya mulai gemetar dan wajahnya sudah memucat ketika Wen Rouhan dengan perlahan menyembunyikan wajah ke lehernya

"Kamu harum" bisik Wen Rouhan

Sesak

Dada nya terasa sesak,Yibo tak bisa bernafas Karna takut...Tidak! Dia tidak mau seperti ini! Dia harus melawannya

Tapi dia Guru.Jika Yibo melawannya dia akan mendapat surat teguran dan Ayahnya akan di panggil ke sekolah...Yibo tidak mau membuat masalah dihari pertamanya sekolah

Tapi Dia takut

Yibo bahkan hampir menangis ketika tangan pria itu dengan kurang ajarnya ingin masuk ke dalam seragam olahraga nya

"L, Laoshi...Kumohon jangan"

Nafas Yibo semakin terputus-putus,perlihatannya kabur Karna air mata, tubuhnya sudah bergetar

Dia takut

Tolong

Tolong

Siapapun tolong!

"BOBOOOO!!!"

Wen Rouhan langsung melepas pelukannya pada pinggang Yibo ketika mendengar suara yang memasuki ruang Loker

"Jika kau berani mengadu,Aku tidak akan segan-segan berbuat nekat padamu!"Ancam Wen Rouhan sebelum keluar dari ruangan Loker diam-diam

Brukhh!

Yibo langsung terduduk lemas ketika Wen Rouhan sudah tak terlihat, Tubuhnya bergetar dan ia berusaha menahan tangisnya

Tidak

Dia tidak boleh menangis...Apalagi hari ini adalah hari pertamanya Sekolah

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang