Part 15

454 58 13
                                        

PERINGATAN!!!
.
.
Typo dapat membuat emosi
.
.
Selamat membaca

"Tuan Muda"

Yibo hanya menunduk diam ketika sebuah suara yang cukup familiar menyapa Indra pendengaran nya.Pemuda itu tetap diam saat merasakan seseorang berlutut disampingnya bersamaan dengan  rangkulan hangat di sekeliling bahunya.

"Berdiri, Saya tau Anda masih belum pulih" Ucap suara tegas dengan sedikit kelembutan itu.

"Paman Zhu" Bisik Yibo pelan " Aku Gagal...Aku gagal menjadi Anak baik.Aku mengecewakan Ayah...Ayah membenciku...Dia benar-benar membenciku sekarang"

Keheningan melanda mereka setelah Yibo mengatakan kalimat tersebut. Paman Zhu terdiam sebelum menghela nafas pelan sambil membantu Yibo untuk berdiri.

"Tuan Muda harus beristirahat" Ucap Paman Zhu tanpa merespon ucapan Yibo sebelumnya. Pria yang sudah cukup berumur itu membawa tubuh lemah Tuan Muda nya yang sudah duduk di depan pintu Ruang Kerja Ayahnya selama 1 jam lebih.

Paman Zhu langsung membaringkan tubuh Yibo di ranjang empuk milik pemuda itu dengan perlahan " Apa Tuan Muda ingin makan malam? Atau langsung tidur?" Tanya Paman Zhu dengan bahasa Formal nya.

"Aku ingin belajar saja...sudah masuk waktu belajar" Jawab Yibo sambil mencoba bangun dari ranjangnya namun langsung ditahan oleh sang Bodyguard.

"Tuan Muda harus istirahat" Ucap Paman Zhu sambil menahan bahu Yibo

" Tapi Paman-"

"Waktunya Istirahat, Tuan Muda" .

Yibo langsung terdiam mendengar nada dingin yang keluar dari mulut Bodyguard yang sudah merawatnya sejak kecil itu. Pemuda manis itu terdiam sebelum mengangguk pelan "Baik" bisiknya

"Saya akan membawakan Batu Es  untuk mengompres mata Anda" Ujar Paman Zhu sebelum berjalan keluar dari kamar Yibo.

Yibo memperhatikan dirinya di Cermin lemari kamarnya, dia bisa melihat jika matanya sembab dan memerah,bibirnya juga sedikit berdarah Karna ia gigit kuat-kuat saat menangis tadi . Wajahnya terlihat sangat kacau.

Yibo menghela nafas pelan sambil mencoba menghangatkan jarinya yang dingin juga masih sedikit gemetar.

Tak lama Paman Zhu masuk lagi ke kamar Yibo dan meletakkan kain kecil juga beberapa batu es di meja nakas Tuan Muda nya "Usahakan Anda mengompres Mata Anda dulu sebelum tidur. Saya Permisi"

Yibo menatap kosong ke arah punggung Paman Zhu yang menghilang dibalik pintu yang tertutup sebelum mengambil kain yang diisi Batu Es lalu mulai mengompres matanya. 

Pemuda itu hanya diam menatap kosong ke bawah sebelum melirik barisan Piala Emas yang tersusun rapih di 2 lemari kaca besar yang terdapat di kamarnya.

Yibo turun perlahan dari ranjangnya dan mendekati lemari piala itu sebelum membuka nya secara perlahan lalu mengambil salah satu piala yang nampak di solatip pada bagian tengahnya.

Yibo tersenyum kecil memandang tulisan yang terdapat di piala itu

JUARA 1
KEJUARAAN TAEKWONDO TINGKAT NASIONAL.

Pemuda manis itu menatap kosong pada piala yang berada di genggamannya. Ada binar kerinduan yang terlihat dalam mata sekelam malam itu saat menatap Piala tersebut.

Yibo mengelus benda berkilat itu dengan lembut sebelum meletakkannya kembali pada barisan Piala lainnya.

Yibo berjalan kembali ke ranjangnya dan merebahkan dirinya sendiri. Pemuda manis itu memejamkan mata sebelum menutup kedua matanya dengan kompres dingin.

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang