Part 16

454 55 18
                                        

PERINGATAN!!!
.
.
Typo dapat menyebabkan Emosi
.
.
Selamat membaca

Seminggu Kemudian.

Satu Minggu sudah berlalu, dan hari ini Yibo sudah boleh masuk lagi ke sekolahnya Karna Waktu Skorsnya sudah habis.

Harusnya Yibo senang.

Tapi pemuda itu tidak senang sama sekali karna Tuan Wang masih tak mengacuhkan Yibo sejak kepulangannya dari Luar Kota kemarin. Yibo tidak tau harus dengan cara apa agar Sang Ayah memaafkannya.

Kini Pemuda manis bersurai pirang itu tengah menyiapkan bekal makanannya sendiri juga milik Ayahnya di meja makan. Yibo dengan semangat menyusun kotak bekal milik Ayahnya sesempurna mungkin sambil menggumamkan sebuah lagu dari mulutnya.

Tak lama Tuan Wang turun dari arah tangga mengarah ke ruang tengah dimana beberapa dokumen masih berserakan disana

"Ayah, Aku sudah membuatkan bekal untuk Ayah. Jangan lupa dibawa dan dimakan saat jam makan siang nanti, Aku tidak mau asam lambung Ayah naik"Ucap Yibo dengan senyuman manis

Namun senyumannya luntur ketika melihat Sang Ayah yang tidak memperdulikan ucapan nya sama sekali bahkan menoleh saja tidak.

Yibo menunduk melanjutkan kegiatan menyusun bekal untuk Sang Ayah. Ketika sudah selesai ia mengambil kotak bekal miliknya sendiri dan memasukannya ke dalam tas sekolahnya.

Setelah itu ia berjalan ke arah pintu utama Mansion dimana Paman Zhu sudah menunggu nya sejak tadi "Ayah Aku berangkat" Pamit Yibo pada Ayahnya sebelum berjalan keluar

Dan langkah nya langsung berhenti ketika mendengar Ucapan Ayahnya

"Aku tidak peduli selagi kau tidak membuat masalah seperti Minggu lalu di Sekolah"

Itu kalimat pertama yang Ayahnya keluarkan untuk Yibo selama mendiami nya seminggu ini.

Mendengar nada dingin yang keluar dari mulut Ayahnya membuat Yibo menggigit bibir bawahnya menahan sesak "Baik Ayah" jawabnya pelan.

Yibo langsung berjalan dan masuk ke dalam mobil hitam mewah yang terparkir di halaman Mansion. Tak lama kemudian mobil itu berjalan menjauhi kediaman Wang 

Di dalam mobil Yibo hanya diam menatap suasana pagi Kota Beijing yang sudah mulai ramai akan kendaraan juga para pejalan kaki. Suasana mobil yang hening membuat Yibo mengingat kenangan-kenangan masa lalunya setelah Sang Ibu sudah Tiada

Flashback on

"Ayah lihat! Nilai Ujian ku 90!"

"Tingkatkan lagi"

(***)

"Ayah! Aku mendapat nilai 93"

"Itu belum sempurna "

(***)

"Ayah Maaf, Nilai Ujian ku 86"

"Bagaimana bisa nilaimu sekecil ini!? Masuk ke Ruang belajar mu sekarang!!"

(***)

"Ayah, Nilaiku 95"

"Tingkatkan lagi"

(***)

" Ayah! Ayah! Lihat! Nilaiku 96!"

"Ini pertanyaan yang sangat mudah. Bagaimana bisa kau salah 2 soal!?"

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang