Sinar mentari pagi menembus gorden putih dengan malu-malu. Hal itu membuat sang pangeran terbangun dari tidurnya. Sang pangeran bermarga Kang mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu duduk dan menyandarkan punggung ke kepala ranjang.
Saat dirinya sibuk mengumpulkan kesadaran, ia dibuat terkejut dengan adanya sosok yang berbaring disebelahnya.
"Siapa kau!"
Taehyun menendang sosok itu hingga terguling ke bawah. Sosok itu mengaduh kesakitan akibat perbuatannya. Ia mendelik setelah melihat wajah pelaku yang membuatnya berteriak di pagi hari.
"KAU? KENAPA KAU DISINI?"
Sosok pria bernama Yeonjun terlihat masih mengumpulkan kesadarannya. "Hah, aku? Hoam, aku mau tidur lagi." katanya dengan kembali merebahkan tubuh ke ranjang.
"Lalu apa-apaan itu? Kenapa kau tidak memakai baju?" tanya Taehyun sambil menatap tubuh atletis Yeonjun yang tidak tertutup sehelai benang.
"Teganya kau tidak ingat. Jelas-jelas ini karena perbuatanmu."
Otak kotor Taehyun mulai menerka-nerka.
"Semalam adalah malam yang hebat. Aku harap kita bisa melakukannya lagi." sambungnya.
Kekehan kecil keluar dari mulutnya setelah melihat ekspresi jijik Taehyun. "Bercanda, hehe."
"Sialan kau!"
Taehyun yang merasa dibodohi melempar bantal ke wajah Yeonjun.
•••
"Aku merindukanmu, Taehyunie."
"Lepas!"
"Tidak mau. Bahkan jika bisa saat ini aku ingin memakanmu hidup-hidup."
"Kalau kau lapar kau bisa pergi ke kedai makanan atau minimarket." ucap si pria bersurai hitam sambil mendorong paksa Yeonjun.
Saat hendak menutup pintu, kaki Yeonjun menahannya dan masuk tanpa izin. Taehyun yang sejujurnya sangat takut pada Yeonjun membuntutinya dari belakang.
"Apa yang kau mau? Bukankah urusan kita sudah selesai?"
Yeonjun yang tadinya sedang melihat-lihat foto di dinding menghentikan kegiatannya dan berganti berjalan ke arah si pria bertubuh lebih pendek darinya.
"Jangan mendekat!"
Yeonjun tersenyum getir melihat Taehyun begitu kukuh menolaknya.
"Aku menyukaimu."
Taehyun ngeblank seketika. Otaknya belum bisa mencerna apa yang lelaki itu katakan.
"Kau menyukaiku sebagai kelinci percobaanmu?"
Pria yang memiliki warna surai yang sama dengan miliknya menggelengkan kepala. "Aku menyukaimu dalam artian romance, seperti seorang lelaki yang mencintai gadis pujaannya."
Taehyun terdiam sejenak. Tunggu, jangan bilang dia—
"Tapi kita berdua laki-laki."
"Lalu apa masalahnya? Cinta tidak memandang gender."
"Aku bukan penyuka sesama jenis, jadi lebih baik kau mencari mangsa yang lain." tegasnya dengan nada dingin. Sementara si pria yang baru saja menyatakan cinta padanya hanya menganggukkan kepala, hal itu yang membuat satu alisnya terangkat bingung.
"Kau tidak kecewa atau marah setelah mendapat penolakan dariku?"
"Tidak, karena aku akan membuatmu jatuh cinta padaku." ucapnya penuh percaya diri.
Taehyun kembali memasang ekspresi sebal dan geli. "Tidak mungkin aku jatuh hati pada kriminal sepertimu."
Senyum miring terukir dibibirnya. "Lihat saja nanti, kau akan menjadi budak cintaku."
"Aku tidak peduli, sekarang pergilah dari apartemenku." Satu tangannya ditahan ketika ia mendorong punggung Yeonjun keluar.
"Tunggu! Aku kemari tidak hanya untuk menyatakan perasaanku, tapi aku juga ingin mengajakmu minum bersama." ujarnya sambil mengangkat kantong plastik yang berisi minuman keras dan camilan. Taehyun bahkan baru sadar jika lelaki itu sedari tadi membawa kantong plastik.
"Tidak!" Taehyun kembali mendorong tubuh pria yang lebih besar darinya.
"Tunggu, aku janji akan pergi asalkan kita minum segelas. Hanya segelas saja, please."
Pria bermata bulat besar itu menghela nafas dan tidak sanggup menolak Yeonjun yang memohon seperti anak anjing.
"Apakah kau tau, aku benci setengah mati padamu. Kau yang terburuk! Kau lebih buruk dari sampah!"
Yeonjun tersenyum tipis melihat si manis sedari tadi mengoceh. Ia tidak menyangka jika Taehyun buruk dalam hal minum.
Satu alisnya terangkat tatkala melihat ekspresi sendu terukir di wajah tampan milik Taehyun.
"Sejujurnya saat melihat wajahmu aku sedikit takut. Siapa juga yang tidak takut dengan pelaku teror bom? Bagaimana kau tega melakukan hal sekeji itu, Yeonjun-ssi?"
Hatinya sedikit teriris mendengar pernyataan Taehyun. Tapi mulutnya hanya bisa diam seribu bahasa.
'Kau tidak tau apa-apa.'
Taehyun makin beringas meminum semua alkohol yang tersisa. Tangan besar milik Yeonjun menahan botol hijau yang ingin digapainya.
"Kau sudah mabuk berat, jangan diteruskan lagi."
"Ahahaha, aku mau lagi. Tuangkan alkohol itu padaku, Beomgyu hyung."
Ia memicingkan mata ketika mendengar Taehyun menyebutkan nama orang lain.
"Jangan pikirkan lelaki lain saat kau bersama dengank—" Ia mematung saat cairan mengenai bajunya.
"Hoek!! Hoek!!"
Taehyun yang kini telah mengingat semua kejadian semalam membenturkan wajahnya ke bantal dan berteriak.
"ARGHHHHH...!! MEMALUKAN...!!!"
Tbc.
[03/04/2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
TERROR MAN [Yeontae / Taejun] ✓
Romance"Mengerikan saat seorang teroris jatuh cinta padamu." - Kang Taehyun. Warning bxb !