Chap 3 - Mint Choco

1K 154 2
                                    

Kekehan kecil keluar dari mulut Yeonjun tatkala melihat lelaki didepannya memasang wajah masam.

"Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu? Bukankah seharusnya kau senang karena sudah ku traktir?" tanyanya sambil memasukkan es krim ke dalam mulut.

"Aku benci rasa mint choco." balasnya datar.

Yeonjun melebarkan senyum, lalu menumpu dagu dengan kedua tangannya. "Kalau begitu anggap saja ini hukumanmu karena tadi sudah menolak pelukanku."

"Kalau aku tidak mau?"

Satu alisnya bergerak naik. "Kalau kau tidak mau akan kuledakkan bom di kedai ini."

Taehyun yang mendengar kata bom mendadak tegang dan rasa trauma membuncah di kepalanya.

Yeonjun menyadarinya. "Bercanda, kalau kau tidak mau akan kupesankan yang baru." Si manis Taehyun masih diam dan tidak menanggapi perkataannya.

Tak selang berapa lama pesanan baru Yeonjun —es krim rasa cherry datang.

"Bagaimana kau bisa tau kalau aku suka es krim rasa cherry?" tanya Taehyun dengan tatapan horor.

"Itu ra ha si a."

Taehyun masih belum berniat menyentuh es krim yang tampak menggoda baginya. Bisa saja lelaki didepannya ini menyuruh pramusaji memberikan racun di es krim nya.

"Tenang, aku tidak menyuruh pramusaji itu menaruh sesuatu di es krimmu."

Karena sepertinya Taehyun masih belum percaya padanya, ia pun mengambil sendok dan memasukkan sesuap es krim rasa cherry milik Taehyun ke mulutnya.

"Hm enak. Serius tidak ingin makan ini?"

"....."

"Karena tidak ada jawaban darimu, ya sudah kumakan saja punyamu."

Sang empu sudah menariknya terlebih dahulu ketika Yeonjun hendak menyentuh es krim rasa cherry miliknya. "Tidak, ini sudah menjadi milikku karena kau sudah memberikannya padaku."

Yeonjun terkekeh geli melihat lelaki yang lebih muda darinya memakan es krim dengan lahap. Lelaki itu terlihat menggemaskan seperti kucing bercampur tupai.

"Ciuman tidak langsung, ya?" gumamnya pada dirinya sendiri. Namun hal tersebut masih dapat terdengar oleh Taehyun.

Taehyun lalu menatapnya penuh tanda tanya.

"Tidak jadi. Nikmati saja es krimnya." ucap Yeonjun diakhiri tawa kecil pada akhir kalimat.

•••

Mata bulatnya menatap sinis. Ia kesal karena Yeonjun sedaritadi mengikutinya semenjak keluar dari kedai es krim.

"Hei kau, jangan mengikutiku terus."

"Namaku bukan hei kau, namaku Choi Yeonjun."

"Baiklah Yeonjun-ssi, tolong jangan mengikutiku, aku tidak ingin berurusan denganmu lagi."

"Tidak, aku akan terus mengikutimu sampai akhir hayatku." Pernyataan Yeonjun membuatnya bergidik ngeri. Seperti inikah rasanya mempunyai stalker?

Taehyun tidak ingin ambil pusing. Ia berlari meninggalkan Yeonjun yang berteriak di tengah keramaian.

"Apa kau tidak mendengar perkataanku? Aku akan mengikutimu sampai akhir hayatku!"

Dasar psikopat gila.

Sesampainya di apartemen, Taehyun terkejut melihat sepasang high heels di samping rak sepatunya.

"Oh, kau sudah pulang."

Terlihat sosok wanita paruh baya yang tersenyum manis padanya. Tapi senyuman itu tampak begitu menakutkan baginya.

"Ada perlu apa sampai eomma repot-repot kemari?"

"Kemari, duduklah di sampingku." ucap ibunya sambil menepuk sebelahnya yang kosong.

Dengan berat hati ia menuruti perintah ibunya. Jika tidak menurut, ibunya akan mengomel dan beruntung kali ini ia sedang malas berdebat.

"Berita itu tidak benar, kan?" tanyanya to the point.

Helaan nafas keluar dari mulut Taehyun. "Tidak eomma, mana mungkin aku menjadi kriminal."

"Syukurlah kalau begitu. Mulai sekarang kau harus berhati-hati dalam memilih pergaulan. Lalu jauhilah temanmu yang dulu sering mampir ke rumah. Dia tidak sederajat dengan kita, dan juga sepertinya ia membawa pengaruh buruk padamu."

Taehyun paham siapa yang dimaksud ibunya. "Cukup eomma, kau boleh pergi dari sini sekarang." Ia mendorong pelan wanita paruh baya itu keluar dari unit apartemennya.

"Ya anak nakal! Dengarkan eomma! Hidupmu tidak akan bahagia jika kau tidak menuruti semua ucapan eomma!"

Taehyun masih bersikeras menulikan pendengarannya. Ia lelah dengan keluarganya. Ia lelah dengan ibunya yang selalu menjadikan dirinya sebagai alat dan boneka. Sosok wanita yang menjadi ibunya itu selalu ingin menjadikannya sebagai yang pertama agar sang ayah tiri memberikan seluruh aset pada Taehyun dan ibu nya.

Taehyun merebahkan tubuhnya di sofa setelah dirasa ibunya sudah pergi. Pikirannya melayang pada perkataan ibunya.

"Mana mungkin aku menjauhi Beomgyu hyung."

Tbc.




[25/03/2022]

TERROR MAN [Yeontae / Taejun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang