Chap 6 - Onee san

862 133 7
                                    

Taehyun meringis kesakitan saat seorang pelayan tidak sengaja menabraknya hingga membuatnya menjatuhkan gelas-gelas di atas meja yang sebelumnya tersusun rapi.

"Bagaimana bisa kau lolos menjadi pelayan jika kerjamu saja tidak becus?" Ibu Taehyun terlihat memarahi pelayan itu didepan banyak kolega.

"Maafkan saya nyonya. Saya tadi tersandung karena tidak terbiasa menggunakan high heels."

"Kalau begitu kau memang tidak kompeten. Hanya pekerjaan mudah seperti ini saja kau tidak mampu, pantas hidupmu selalu menderita."

Cukup, Taehyun tidak ingin melihat ibunya mengolok-olok orang lagi. Tanpa pikir panjang ia menarik pelayan itu ke belakang, sementara ibunya seperti masih tidak terima.

"Ya Taehyun-ah! Mau kau bawa kemana pelayan bodoh itu? Eomma masih ingin bicara dengannya."

Meskipun ibunya meneriakinya, tapi ia tidak peduli. Taehyun sungguh tidak tega melihat si pelayan dipermalukan didepan umum. Selain itu ia juga tidak ingin merusak hari bahagia pertunangan kakak tirinya, Sakura.

"Kau bisa pulang sekarang. Aku juga akan meyakinkan wanita tua itu agar dia tidak menuntutmu."

Pelayan itu mengangguk.

"Terimakasih tuan. Sebelumnya saya juga ingin meminta maaf karena tidak sengaja menabrak anda."

Taehyun mengangguk kecil dan kembali menuju ruang utama. Di sana ibunya terlihat berlari kecil ke arahnya.

"Kenapa kau membiarkannya pergi begitu saja? Seharusnya kau menuntut wanita bodoh itu karena telah membuat dirimu dalam bahaya." jelasnya.

Taehyun yang malas berdebat segera memasang wajah manisnya. "Aku baik-baik saja eomma. Lebih baik sekarang kita segera mendampingi onee-san."

"Aigoo, baiklah Taehyunie."

Meskipun ibunya menjadi gila harta sejak menikah lagi dengan pengusaha berkewarganegaraan Jepang, tapi ibunya tetap sayang pada Taehyun meskipun caranya berbeda dibanding dulu.

"Hai onee-san." Sapanya pada Sakura disertai senyum kecil.

"Ahh, Hyunie-chan!!" Sakura beranjak dari duduknya dan memeluk Taehyun erat.

"Jangan panggil aku dengan embel-embel 'chan' lagi." Taehyun mengerucutkan bibirnya lucu.

"Bukankah saat pertama kali kita bertemu kau suka jika onee-san memanggilmu dengan embel-embel 'chan'?"

"Itu kan dulu saat aku masih kecil."

Sakura tersenyum geli saat mengingat kembali pertemuan pertama mereka. Sebelumnya wanita yang memiliki nama sama dengan bunga kebanggaan Jepang itu tidak ingin otou-san nya menikah lagi. Tapi pemikiran itu sirna saat melihat sosok anak laki-laki imut bermata bulat besar dan pipi gembul. Ia ingin menjadi kakak bagi bocah lucu itu.

Tapi siapa sangka sekarang bocah yang dulu ingin Sakura lindungi telah berubah menjadi pria dewasa yang tampan.

"Onee-san, kenapa melamun? Acara akan dimulai sebentar lagi." Suara Taehyun menyadarkannya untuk kembali ke bumi.

Sakura tersenyum kecil dan menatap lekat netra milik adiknya. "Onee-san hanya mengingat masa lalu."

Acara pertunangan kakaknya sudah berjalan sekitar kurang lebih tiga jam. Hal itu membuatnya lelah. Acara ini hanyalah tunangan namun sudah seperti acara pernikahan.

Taehyun berjalan ke luar ruangan. Tangannya merogoh sesuatu dari balik jas nya. Sebatang rokok dan pemantik sudah berada digenggamannya.

"Aku tidak tau kalau kau merokok."

Taehyun yang tengah menyesap rokok memberikan tatapan horor pada sosok bernama Yeonjun. Lagi-lagi pria itu dapat menemukan keberadaannya. Sungguh hal itu membuatnya merinding.

"Aku hanya merokok saat perasaanku sedang tidak menentu."

"Jadi kau sedih karena kakak tirimu bertunangan?"

Kepulan asap keluar dari mulutnya. "Hah, entahlah. Rasanya aneh karena onee-san akan menjadi milik orang lain."

Taehyun berniat menyesap kembali rokoknya, namun lelaki disampingnya sudah menarik rokoknya lebih dulu.

Yeonjun menyesap dan menghembuskan perlahan asap putih yang keluar dari mulutnya. "Haahhh—"

Netranya memperhatikan Yeonjun yang terlihat mengenakan setelan jas hitam. Wajahnya terlihat menawan dibawah cahaya bulan. Sungguh ia baru menyadari bahwa Yeonjun setampan ini.

"Bagaimana? Apakah kau sudah jatuh cinta padaku?" tanya Yeonjun sambil mengerlingkan satu matanya. Hal itu membuat Taehyun kembali memberikan ekspresi geli. Tangannya menampar keras pipinya karena tadi sempat berpikiran aneh.

"Hentikan, kau bisa melukai wajah tampanmu." ucapnya menahan tangan Taehyun. Tapi netra milik Yeonjun segera menyadari ada darah kering di tangan Taehyun.

"Ternyata dari tadi tanganmu terluka? Kenapa kau tidak segera mengobati lukamu ini Taehyun-ah!"

Ia menarik cepat tangannya yang sempat ditahan Yeonjun. "Aku tidak ada waktu untuk hal semacam itu."

Yeonjun menghela nafas.

Taehyun memicingkan mata melihat lelaki bermarga Choi pergi meninggalkannya.

"Baguslah kalau begitu. Si pengganggu akhirnya pergi dengan sendirinya." Gumamnya sambil mematikan rokok dan kembali ke dalam gedung.

Sesampainya didalam ia dapat melihat banyak tamu yang hadir. Semakin malam semakin banyak tamu penting yang datang.

Taehyun sebenarnya ingin berbicara dengan sang kakak, tapi sepertinya kakaknya masih sibuk dengan para tamu. Namun bisa dilihat ternyata Sakura peka saat Taehyun menatapnya dari kejauhan. Taehyun yang merasa dinotice melambaikan tangan.

"Semangat onee-san!"

Kakaknya membalas dengan acungan jempol. Taehyun tersenyum lebar hingga menampakkan deretan gigi yang tersusun rapi.

"Bisakah kau tertawa lebar seperti itu padaku?"

Matanya melirik sosok disebelahnya. Hal itu membuatnya mengatupkan mulutnya dan kembali memasang wajah dingin.

"Kenapa kau mengikutiku lagi?"

"Mana tanganmu."

Seperti perintah Yeonjun, ia mengulurkan tangannya.

"Ya! Perih bodoh!"

Taehyun terkejut saat cairan dingin alkohol mengenai telapak tangannya. Yeonjun sendiri tidak terganggu dengan umpatan lelaki yang lebih muda darinya ini. Ia fokus merawat luka Taehyun.

"Sudah selesai."

Sepasang mata Taehyun memandangi dua buah plester yang terpasang di telapak tangannya.

"Terimakasih." gumamnya.

"Sama-sama chagiya."

Taehyun mendelik ke arah Yeonjun. Tawa kecil sontak keluar dari bibirnya.


——————————

Fyi :

Onee-san = kakak perempuan
Otou-san = ayah

Onee-san = kakak perempuanOtou-san = ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





[04/04/2022]

TERROR MAN [Yeontae / Taejun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang