Ruang Rindu ✔

prolog

Siluet tubuh dari balik jendela kaca yang berembun itu nampak samar terlihat dari luar. Sang insan itu menatap hampa jalanan bersalju di luar sana.

Desember kali ini terasa berbeda. Berada di negara asing membuatnya sulit beradaptasi dengan udara dingin yang menusuk kulit walau penghangat ruangan menyala di pojok ruangan.

Suhu hari ini mencapai -3°C. Sangat dingin dan sepertinya akan cocok bila ia menyeduh coklat panas sambil meminumnya di depan penghangat ruangan.

Baru saja hendak melangkah menuju dapur, bunyi ringtone dari ponselnya membuat langkah kedua kakinya berhenti secara mendadak dan kembali untuk membawa ponsel di atas nakas.

Ternyata dari teman baiknya, Hito. Ayu akan menerima panggilan tersebut sambil melanjutkan langkah menuju dapur.

"Ya, halo?"

"Sudah dibaca e-mail yang kukasih?"

Helaan nafas keluar dari mulutnya. Ia mengangguk samar sembari menjawab, "sudah."

Suara dari seberang sana terkikik kecil. "Kamu ini kenapa lesu banget? Belum makan?"

Gurauan tersebut rupanya mengundang tawa. Setelah mengambil coklat batang di dalam lemari es, Ayu pergi duduk di kursi pantry dan memasukkan coklat tadi ke dalam larutan susu dan coklat bubuk di panci sana.

"Akhirnya setelah setengah tahun bisa ketemu kamu lagi. Nola kangen berat tuh."

"Ayuuu, kapan pulang ke Indonesia?"

Bibirnya tersungging ke atas ketika suara wanita menyapa telinganya.

"Gak tau. Masih banyak yang harus kuurus di Jepang."

"Kamu keterlaluan ya kalau akhir tahun nanti gak pulang. Masa mantan primadona sekolah gak ikut reuni sih?"

"Iya, Yu. Di grup berisik banget loh yang mau ikut karena pengen ketemu kamu."

"Loh, grup apa? Kok aku gak tau?"

"Ih, Yang! Kamu belum juga masukin Ayu ke grup?"

"Hehehe, lupa aku."

"Ih grup apa sih?"

"Sebentar ya, Yu. Aku kasih link grupnya dulu."

Panggilan terputus. Menyisakan Ayu yang menatap layar ponselnya dengan bingung. Grup apa yang dimaksud Nola dan Hito tadi?

Rasa penasarannya akan segera tuntas ketika mendapat notifikasi pesan dari Hito. Sesuai yang dikatakannya tadi, pria itu memberi sebuah tautan untuk bergabung ke grup yang berisikan 200 anggota lebih itu.

Reuni Smansa'16

Begitu bergabung grup yang semula sepi menjadi ramai ketika mengetahui anggota baru itu adalah Ayu.

Seperti:

"Itu Ayu 'kan?"

"Iya itu Ajeng Rahayu kelas IPA 3!"

"Ayuu apa kabar?"

"Udah lama gak ketemu Ayu, Ayu sekarang di mana?"

"Hahaha inget gak sih dulu cowok-cowok pada rebutan buat nganterin Ayu pulang?"

"Aku masih inget nunggu Ayu di depan kelas buat ngajak pulang bareng. Taunya dia gak masuk hari itu😅"

Dan masih banyak lagi. Semua pesan yang dikirim di grup itu membuatnya tersenyum tanpa sadar.

"Iya, tapi dari sekian cowok yang ditolak Ayu cuman Danu yang Ayu mau."

"Danu ke mana? Ada Ayu, nih!"

Begitu seseorang menyebut nama Danu, segera ia keluar dari ruang obrolan grup. Entah kenapa nama itu masih membuatnya gugup untuk Ayu, bahkan setelah 6 tahun berlalu.

Benar kata seseorang di grup tadi. Pria yang akrab disapa 'Danu' itu bisa disebut pemenang dari sekian banyak siswa yang berusaha menarik perhatian Ayu semasa sekolah menengah dulu. Ah, Ayu sebenarnya malu menyebutnya sebagai pemenang. Ia merasa tidak se-'wah' itu, hanya saja orang-orang terkesan melebih-lebihkan dirinya. Padahal Ayu sama seperti siswi lainnya.

Dan soal Danu. Mungkin jika Ayu memilih pergi dari acara ulang tahun sekolah 7 tahun lalu itu, ia tak akan bertemu dengan laki-laki berkacamata serta jaket zipper—memangku sebuah gitar di atas panggung.

Ayu sebut hari itu sebagai momen kali pertamanya jatuh hati.

Danu....apa kabarnya sekarang?

Tak sengaja membaca pop up notifikasi pesan grup yang masuk. Nomor asing yang diduga milik Danu itu lantas membuat pipinya merona hangat.

"Aku lagi di jalan tadi hahaha."

"Iya, Ayu pasti makin ayu sekarang,"

_-_-_-_

trailer sama main castnya ada disinii

author's note:
hello! akhirnya aku mutusin buat bikin au wonwoo lagi setelah yg kemarin diunpub wkwkwk

fyi aku dapat ide cerita ini setelah denger lagunya letto dengan judul yang sama sama judul cerita ini (shuffle play from my fav's playlist on spotify lol)

ga terlalu berharap banyak sama feedback or view readers, but i would love if you read this story and vote for it, tia!!