Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Partnermu, Baskara dari IPA 2. Ibu tunggu kalian di perpustakaan sepulang sekolah nanti."
Baik bu Kartika maupun Baskara sampai saat ini belum muncul juga. Padahal Ayu berusaha untuk datang tepat waktu supaya tidak terlambat, ternyata perpustakaan masih kosong sejak 20 menit yang lalu.
Saat wali kelas menunjuknya untuk mengikuti lomba matematika, Ayu senang sekali. Impiannya untuk mengikuti lomba akademik di sekolah akhirnya tercapai. Ia terpilih untuk mewakilkan nama sekolah di perlombaan antar sekolah bersama Baskara-Baskara itu.
Tepat ketika helaan nafas keluar dari mulutnya, pintu perpustakaan dibuka dari luar. Segera Ayu menoleh ke arah sana dan mendapati seorang pemuda jangkung tengah melepas sepatunya di sana.
Kedua netra nya membulat sempurna. Bukannya pemuda itu yang membeli takoyaki gosong seminggu yang lalu? Ayu berdoa, semoga itu bukan Baskara. Namun ketika pemuda tadi duduk di seberangnya, Ayu sedikit terkejut.
Ajeng Rahayu, you are done!
"Maaf telat. Ada hal yang harus diurus dulu di kelas tadi," ucapnya sambil melepas ransel dari punggungnya.
Menyadari Ayu hanya diam saja sambil menatapnya bingung, segera ia memperkenalkan diri. "Ah, aku Danu."
"Danu?"
"Iya. Kamu Ayu 'kan?"
"Tapi bu Kartika bilang, partner ku Baskara bukan Danu. Hayo loh?"
Satu harapan untuk Ayu. Ia berharap Danu-Danu ini salah orang untuk ditemui. Bisa saja ada perlombaan lain dan Danu berpasangan dengan Ayu lainnya pula.
Namun satu sudut bibir pemuda bernama Danu itu tertarik samar ke atas. Merasa lucu akan kecurigaan dari Ayu terhadapnya.
"Iya, itu aku."
"Hah?"
"Aduh, maaf ya, anak-anak. Ibu tadi jajan siomay dulu di kantor."
Keduanya menoleh secara bersamaan ke arah pintu dimana bu Kartika yang melangkah ke dalam perpustakaan sambil menenteng tas Savvy kebanggaannya.
"Kalian udah saling kenalan 'kan?" tanyanya. "Ini loh Baskara yang kata ibu tadi, kamu pasti gak kenal dia 'kan, Yu?"
Bisa dipastikan telinga Ayu memerah karena malu ditertawakan oleh Danu yang ternyata juga Baskara itu.
---
"Pokoknya latihan intensif di sekolah dimulai setiap 2 jam pelajaran sebelum pulang. Jangan lupa latihan banyak soal di rumah juga, kalau bisa kalian saling save nomor deh biar bisa tanya satu sama lain," jelas bu Kartika sebelum akhirnya pamit pulang duluan.
Tersisa Ayu dan Danu yang saling diam sambil memasang sepatu masing-masing.
Ekor mata si gadis melirik pemuda di sebelahnya yang masih sibuk dengan tali sepatunya. Bagaimana bisa ia bekerja sama dengan orang yang tak banyak bicara seperti Danu? Terlebih kejadian takoyaki dan di panggung itu masih membuat Ayu salah tingkah hingga sekarang.
