6.mahluk nakal

24 32 35
                                    

Hai hai hai ketemu lagi kita pada kangen ngga?kangen aja ya biar aku seneng karna ada yang ngangenin.

..🐢..

Sesampainya di post 1 kami membaringkan tubuh desi yang tak sadarkan diri di saung tempat istirahat para pendaki.

"Desi kenapa sih sebernya"tanya zara sambil mengoleskan minyak kayu putih di hidung desi.

"Dia nggapapa mahluk itu cuma mau main-main aja sama kita"jawab riyan sambil membenarkan tali sepatunya yang lepas.

"Yan jangan nakutin gitu dong lo tau kan nyali gue tuh tipis banget kek dompet"ucap reynan kepada riyan yang hanya memutar bola matanya malas semuanya juga nampak mengerti dengan yang di ucapkan riyan tadi kecuali zara yang masih sedikit loading sama yang terjadi.

"Udah dong jangan becanda dulu ini desi tolongin dulu ngga bangun-bangun gimana"ucap zara dengan nada sedikit panik.

"Sante aja maemunah,disini udah ada pawangnya kok kalo masalahnya sama yang tak kasat mata"ujar reynan sambil melirik ke arah riyan.

"Nama gue zara bukan maemunah,gue sleding juga lama-lama lo bang"geram zara karna ngeliat muka reynan yang sebelas dua belas ngeselinya kaya riyan.

"Damai ra damai"ucap reynan sambil mengakat dua.

"Damai sama lo sama aja musrik"ucap zara dengan tampang watadosnya.

"Weylah mulutnya minta gue cabein ni bocah"ucap reynan sambil menyetil pelan dahi zara dan sang empu hanya meringis pelan sambil mendengus sebal.

"Udah jangan ribut terus, desi urusin dulu ini kasian lagi pingsan malah kacangin"ucap niko melerai berdebatan antara zara dan reynan sedangkan riyan dia sedang fokus melihat kertas yang berisikan rute jalan yang akan mereka lewati serta medan yang akan di tempuh kalau sisil dia sedang sibuk dengan cermin kecil dan juga lipbalm yang dia pegang.

"Bang rey tuh yang nyebelin"

"Apa sih sayang... sini deketan sama orang ganteng"goda reynan kepada zara sambil senyum dan menaik turunkan alisnya

"Iya ganteng tapi kalo di lihat dari sudut pandang iblis"timpal sisil yang duduk tak jauh dari tempat reynan  tampa mengalihkan perhatianya dari cermin kecil di tanganya.

"Udah diem jangan pada ribut lagi heran gue dimana-mana ribut"ujar riyan sambil bangun dari duduknya dan berjalan ke arah desi yang masih tak sadarkan diri.

"Dih situ miror"ketus zara pada riyan karna riyankan juga sering banget ngajak ribut dimanapun dan kapanpun sama zara tumben aja tadi diem ngga ikut nimbrung.

"Udah sekarang diem tapi sebisa mungkin jangan sampe pikiran kalian kosong"ucap riyan sambil menatap mereka semua yang ada disitu dan setelah itu antensinya langsung beralih ke aras desi.

Riyan masih mencoba berkomunikasi pada mahluk yang ada di dalam diri desi dan sekita desi sadar dan berteriak karna kaget dan merasa sedikit takut zara tak sengaja merengkul lengan reynan yang membuat sang empu langsung menggodanya dengan nada berbisik.

"Cie takut ya sampe lengan abang di peluk"godanya pada zara yang sedang memeluk erat lengan kananya.

"Ish apaan sih bang orang reflek doang tadi"ketusnya sambil melepaskan tanganya yang memeluk lengan reynan.

Setelah riyan berhasil mengusir mahluk yang ada di tubuh desi,desi pun langsung tersadar dengan keadaan seperti orang yang baru bangun tidur di pagi hari dan niko pun langsung memberikan air kepada desi zara yang melihat itu hanya diam sambil terus berfikir kenapa niko ngga nyataan perasaanya kepada desi tapi tiba lamunanya itu buyar karna ada orang yang mengagetnya.

"Dorr"

"Eh pocong mati"latah zara karna kaget gara-gara ulah riyan yang tiba-tiba menepuk pundaknya iya orang yang mengagetkan zara itu riyan.

"Yang bener aja lo cebol,pocong kan emang udah mati anjir ngakak gue hahahha"ucap riyan sambil ketawa ngakak

"Bangke lo untung jantung gue kaga migrasi ke perut"ucap zara sambil memberikan geplakan mautnya di lengan riyan dan sang empu hanya meringis karna geplakan maut zara.

"Awss sakit bege main geplak aja"ujar riyan sambil mengelus lenganya"lagian mana bisa jantung lo migrasi ke perut"ujarnya lagi.

"Diem atau gue bantai lo"ketus zara sambil melotot ke arah riyan

"Iya iya gue diem tapi awas loh di belakang lo ada mahluk nakal"ucap riyan sambil berlari dari sana karna takut kena amuk zara.

"Wah bener-bener lo jengkol,gue tendang mampus lo"teriak zara berlari mengajar riyan yang sedang menjulurkan lidah ke arahnya.

" Wle Kejar aja kalo lo bisa"ledek riyan sambil berlari memutari saung tempat mereka istirahat dan teman-teman mereka yang lainya hanya geleng-geleng kepala melihat aksi kejar-kejaran yang udah kek drama india.

Tbc.

Hai gaes segini dulu yah ceritanya karna aku lagi kurang mood buat nulis.

Ada salam kah dari kalian?

Kalo iya buat siapa?

Riyan-zara

Niko-desi

Atau buat mahluk nakal yang di magsud riyan?

CINTANYA ZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang