9.puncak

12 17 4
                                    

Hallo gaes ketemu lagi kita pada kangen ngga nih ma aku?
Oh iya aku mau nanya nih kalian suka ngga kalo kehororan di cerita ini aku tambahin biar serem gitu.

Siap spam komen?

Aku tunggu komen darimu🤗

..🐢..

Hari sudah menunjukan pukul set 3 dini hari karna itu juga riyan dkk,kini sedang bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju puncak.
Setalah selesai memgemas tenda dan barang-barang, mereka memutuskan untuk langsung memulai perjalanannya.

"Kalian semua udah siap kan buat lanjut jalan?"tanya riyan kebapada semua temanya"kalo ada yang kurang enak badan jangan sungkan buat ngomong takutnya nanti fatal"katanya lagi.

"Iya kita udah siap yan mending langsung otw aja takut kesiangan"jawab reynan sambil mengacungkan jempol kirinya.

"jangan sampe ada yang kepisah sama barisan" ucap niko yang berada di samping desi sambil menatap lurus kedepan.

Mereka semua kini tengah berjalan menuju puncak,dengan udara dingin dan gelapnya hutan yang ikut serta menemani perjalanan mereka kali ini,tapi semua mendadak terhenti saat mendengar ucapan zara.

"Kok gue denger kaya ada yang nyenyi yah?"ucap zara sambil menajamkan pendengaranya kembali"benerkan ada suara orang nyenyi lagu jawa gitu"ucapnya lagi.

"Gue ngga denger apa-apa kok ra,salah kali lo"ujar reynan sambil menepelkan tanganya di telinga guna memperjelas pendengarnya namun nihil dia tidak mendengar apa-apa kecuali suara jangkrik.

"Tapi suaranya deket banget masa kalian ngga denger sih"kata zara sambil melihat sekililing"yan lo denger ngga suara orang nyenyi?"tanyanya pada riyan.

"Bukan cuma denger gue bahkan ngeliat siapa yang nyenyi,udah ngga usah di dengerin mending kita lanjut jalan aja"ucap riyan sambil melanjutkan langkah mereka yang sempat tertunda,riyan tidak bohong dia memang melihat wanita yang berpakaian kebaya seperti sinden di bawah pohon besar di samping kanan.

"Yan gue takut"ucapan zara kali ini sungguh-sungguh dia memang meresa takut sekarang perasaanya mengatakan bahwa ada yang mengikutinya.

mendengar apa yang di katakan zara tadi riyan langsung memelankan langkahnya dan menggandeng tanngan zara"udah lo tenang aja ngga usah takut,ada gue kok"ucapnya sambil terus berjalan dengan tanganya yang menggandeng tangan zara jangan lupakan juga jantungnya yang sedang berdisko di dalam sana.

Perjalanan kali ini cukuplah mencekam walau hari sudah memasuki waktu sebuh namun tempat yang mereka lewati terkesan horor dan setelah cukup lama perjalan semua di kejutkan dengan teriakan reynan.

"ASTAGFIRULLOH COPONG"teriak reynan sambil memeluk niko yang ada di sambingnya.

"Woy bangsul,ngapain lo meluk gue kek gini"ucap niko sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan reynan"kenapa sih lo tiba-tiba triak kek orgil aja"ucapnya lagi.

"Copong nik ada copong"ujar reynan sambil merapatkan diri lagi dengan niko.

"Copong apaan anjir"kata niko sedikit ngegas karna reynan memeluknya terlalu erat.

"Bang lo kenapa sih,meluk niko kek gitu?jangan bilang lo gay"tanya zara sambil menatap bingung ke arah reynan dan riyan hanya bersikap santai karna dia tau apa yang membuat reynan kek gini.

"Sembarangan lo ra,gue bukan gay gue takut anjir itu ada copong eh pocong serem banget gila"jawab reynan sambil menunjuk ke arah semak-semak samping riyan.

"Gitu doang takut lo rey cemen amat"ledek riyan sambil terkekeh"udah mending sekarang kita lanjut jalan lagi keburu matahari terbit tapi kita belum nyampe puncak"kata riyan lagi.

Mereka semua pun melanjutkan berjalanan dan jangan lupakan zara yang sudah memegang tas ransel riyan karna takut dan juga reynan yang masih nemplok dengan niko sedangkan sisil dan desi mereka berjalan di tengah,di belakang riyan di depan reynan mereka berdua juga sama saling menempel satu sama lain.

Cukup lama mereka berjalan dengan suasana tegang karna mereka masih larut dengan rasa takut mereka oh ralat bukan mereka sumuanya hanya zara,reynan,desi,dan sisil sedangkan riyan dan niko hanya bersikap biasanya saja namun yang namanya riyan itu tidak tau suasana untuk menjaili zara.

"Seneng amat lo nggandeng tangan gue bol"ucap riyan sambil terkekeh meledek kearah zara yang masih setia memegang tangan riyan.

"Brisik lo jengkol,gue lagi takut juga"ujar zara sambil mendengus dan menatap sinis riyan walau begitu dia sama sekali tak melepaskan pegangan tanganya.

Riyan hanya terkekeh mendengar ucapan sinis zara tapi hal itu lah yang membuat dia semakin gencar meledek atau menjaili zara"halah bilang aja modus yang berkedok kata takut"ucap riyan kelewat santai,sedangkan orang yang sedang memegang tanganya langsung tak trima dengan ucapnya tadi.

"Jengkol sialan,gue caebein juga tuh mulut"sewot zara sambil menampar lengan riyan hingga membuat sang empu mengaduh namun perkataan riyan tadi langsung membuat zara melepaskan pegangan tanganya"sehari ngga bikin gue kesel ngga bisakah"ketusnya dan hanya di balas dengan cengiran oleh riyan dan itu sangat menyebalkan di mata zara.

"Ngga,sehari tanpa bikin lo kesel berasa kurang afdol"jawab riyan dengan tampang muka yang very very menjengkelkan bikin orang gemes pengin nampol.

"Lo berdua ribut terus,jodoh tau rasa"ujar reynan sambil menatap garang ke arah mereka berdua"lagian ribut kaga tau suasana lagi takut gini,malah pada debat ini hutan bukan pengadilan kalo kalian lupa"ujarnya lagi.

"Dih penakut lo bang,lagian gue juga tau kalo ini hutan bukan pengadilan"cibir zara sambil menatap reynan.

"Kaga ngaca lo hah!!dirinya juga penakut pake ngatain orang lo ra,malu noh ama jangkrik"sewot reynan enak aja dirinya di katain penakut oleh penakut,oh big no.

"Biarin yang penting cantik wle"ucap zara kelewat pd sambil menjulurkan lidahnya meledek reynan.

"Udah lanjut jalan dari pada ribut"tegur niko sambil berjalan mendahului mereka.

Mereka pun menlanjutkan perjalanan sesuainya yang di katakan niko tadi namun berdebatan unfaedah dari zara,riyan dan reynan masih terus berjalan juga.

Sedangkan niko,desi,sisil hanya menatap malas ke arah mereka,heran dengan tingkah mereka bertiga yang tak hentinya berdebat, cuma perkara ranting pohon juga mereka perdebatkan sungguh good.

Setelah cukup lama mereka berjalan dan akhirnya mereka sumua sampai di puncak,bagi riyan dkk tak terlalu kaget dengan pemandangan dari puncak namun zara jangan di tanya sekarang di sudah menganga melihat pemadangan indah yang terkapar di depanya.

"GILA DEMI APA INI KEREN BANGET"teriaknya begitu melihat pemandangan dari puncak semeru.

"Biasa aja kali tuh muka"ujar riyan merusak suasana gembira zara.

"Iya sama-sama gue emang cantik"jawab zara ngasal karna sekarang dia sedang mencoba untuk tak menghiraukan ucapan riyan.

"Kaga nyambung lo cebol"ketus riyan sambil menatap indahnya pemandangan sunrise dari puncak semeru.

Nih pemandangan sunrise dari puncak semeru kalo ada yang pengin tau

Nih pemandangan sunrise dari puncak semeru kalo ada yang pengin tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTANYA ZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang