1

57 11 10
                                        

Hai
.
.
.
Happy Reading (ᗒᗩᗕ)

Siang hari ini langit tampak sangat cerah, berbeda sekali dengan suasana hati seorang gadis yang sedang memandangi langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari ini langit tampak sangat cerah, berbeda sekali dengan suasana hati seorang gadis yang sedang memandangi langit. "Haah, cuacanya cerah ya, beda sama hati gue yang suram sesuram rumah hantu" tuturnya.

Tak lama setelah gadis itu bertutur, datanglah seorang pria "Gak usah dipikirin, dan ya, rumah hantu itu seram bukan suram" kata sang pria. Gadis itu bingung "maaf, apakah kita saling mengenal?" Tanyanya.

"Ya? Mungkin nanti" jawab si pria yang membuat si gadis itu tambah bingung, "namamu Emira? Right?" Lanjut si pria, "ya, namaku emira, bagaimana anda bisa tahu" tanya gadis yang kita ketahui bernama Emira.

"Bat namamu!" Jawabnya, Emira langsung melihat bat namanya 'ah iya, gue belum ganti baju, goblok banget sih, patah hati sih patah hati tapi masa gue lupa ngabarin mami papi sih, kalau iya bisa kena ceramah 7 tahun nih gue' batinnya.

"Emh, maaf mas, saya permisi dulu" tutur Emira yang langsung diangguki oleh pria itu. Emirapun berjalan santai hingga tiba-tiba hujan deras datang mengguyur kota Surakarta, kota yang ditempati Emira.

"Aduh pake hujan segala lagi, mana bisa dapet ojek yang mangkal" gerutu Emira, mungkin ini saatnya emira mengeluarkan uang yang sengaja ingin dia tabungkan, untuk nikah katanya.

"Ya udah deh, daripada gue kehujanan trus sakit mending naik taksi, kebetulan ada taksi" Gumam Emira. Setelah itu Emira memberhentikan taksi yang lewat, selama diperjalanan pulang Emira merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi dan dia yakin itu akan terjadi, karena firasatnya hampir semua benar.

Tapi bukannya panik, Emira malah seperti menantikan hal itu, entahlah, mungkin efek sakit hati diselingkuhi. Ya, Emira diselingkuhi, mana yang jadi selingkuhan anak kuliahan apalah daya Emira yang masih kelas 11. Sudah kalah good rekening, good looking, good brain, menang good ettitude aja.

"Maaf mbak, sepertinya rem mobilnya blong" kata si sopir yang membuat emira membulatkan matanya terkejut 'yang bener nih sopir? Keknya bukan sopir, yaudahlah ya, udah takdir gue kecelakaan begini' batinnya pasrah.

Bruk

Bunyi benturan mobil taksi yang ditumpangi Emira dan beberapa kendaraan yang ada di lampu merah. Emira yang tidak mengenakkan sabuk pengamanpun terombang-ambing di dalam mobil hingga kepalanya membentur kaca sebanyak 5 kali, hal itu membuat kepala Emira mengeluarkan darah yang cukup banyak.

***

"Hallo apakah benar ini dengan keluarga dari ananda Abidah Emira Dwayne?" Tanya seorang lelaki bersuara bass.

"Iya, dengan saya ibunya, ada apa ya pak?" Tanya maminya Emira yang bernama Asyafa Nur Hasyim.

"Saya dari pihak kepolisian ingin mengabarkan, bahwa putri ibu mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dibawa menuju Rumah Sakit terdekat" jawab lelaki itu yang ternyata adalah seorang polisi.

Deg

Asyafa merasa hidupnya hancur, benar-benar hancur saat mendengar kabar bahwa putrinya, putri yang dikandungnya selama 9 bulan 10 hari, putri yang membutuhkan waktu 10 tahun untuk mendapatkannya, mengalami kecelakaan.

Asyafa yang tersadar bahwa sekarang bukan saatnya untuk bersedihpun akhirnya menelfon suaminya, "assalamualaikum sayang, ada apa?" Tanya papi emira yang bernama Raden Wijaya.

"W-wa'alaikummusallam p-papi, Emira pih, Emira kecelakaan" jawab mami.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun, mami tenang dulu, papi otw ke rumah" jawab papi sambil menenangkan sang istri.

***

"SUSTER, SUSTER, Ruangan Abidah Emira Dwayne korban kecelakaan di lampu merah jalan Slamet Riyadi, ada dimana ya" tanya mami yang sangat khawatir dengan putrinya.

"Ada di ruangan ICU Bu" Jawab suster

"Ibu dan bapak, bisa lurus saja nanti belokan pertama belok kiri, lurus terus nanti akan sampai di ruang ICU" lanjutnya.

"Terimakasih sus, permisi" pamit papi dan langsung menyusul mami yang sudah berlari menuju ruang ICU. Setelah melewati jalan yang sudah diarahkan suster tadi mami dan papi sudah ada di depan ruang ICU, menunggu dokter keluar.

20 menit kemudian

Cklek

"Dokternya keluar pi" ucap mami yang langsung dipahami oleh papi.

"Bagaimana kondisi anak saya dok?" Tanya Papi.

"Puji tuhan, anak anda sudah melewati masa kritis dan tinggal..." Belum selesai dokter itu berbicara, namu sudah menyela "Alhamdulillah Pi, anak kita selamet" ucap mami bersyukur.

"Maaf Bu, saya belum selesai, anak ibu dan bapak memang sudah melewati masa kritis, tapi maaf Bu pak anak ibu dan bapak mengalami koma" tutur sang dokter yang langsung membuat mami merasakan sakit yang mendalam.

"Anak saya masih bisa siuman kan dok?" Tanya papi

"Bisa pak, ibu dan bapak berdoa saja, tuhan itu tidak menutup matanya pada hamba yang mau meminta" jawab sang dokter

Gak tau gue ajaran Kristen/katolik gimana, jadi kalau salah kritik aja gpp kok gue.

Gak tau gue ajaran Kristen/katolik gimana, jadi kalau salah kritik aja gpp kok gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
.
.
.
.
.

Hai gue comeback dengan cerita Emira dan Zamira yang sama, tapi dengan versi berbeda. Dan insyaallah gue usahain ga diganti lagi.

Awalnya gue mau bikin transmigrasi yang ada religinya dan cerita versi ini tetep sama cuma alurnya aja yang beda.
Menurut gue cerita versi sebelumnya itu g menarik dan alurnya aneh dan juga gue mati topik di part akhir yang gue tulis, disitu gue bener-bener gak tau mau nulis apa lagi, bener-bener ga ada yang cocok.

So gue memilih buat ganti alurnya, thanks buat yang udah support gue. Walaupun dulu cuma sedikit yang baca.

Love you guys ❤️

Enjoy?(☞゚ヮ゚)☞

Terimakasih sudah membacaಥ‿ಥ

Terimakasih juga sudah mau vote dan komen sebagai bentuk menghargai karya saya╰(⸝⸝⸝'꒳'⸝⸝⸝)╯

Vote
👇🏼👍🏼

Habit of Readers [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang